Berita Palembang

Berada di Banyuasin, SMPN 41 Palembang Tetap Terapkan Sistem Belajar Daring, Guru Wajib di Sekolah

Meskipun Kabupaten Banyuasin telah menerapkan sistem belajar tatap muka, namun SMP Negeri 41 masih Daring (dalam jaringan) dan luring (luar jaringan).

Penulis: Syahrul Hidayat | Editor: Welly Hadinata
SRIPOKU.COM/SYAHRUL HIDAYAT
Fenny, Guru IPS, SMP Negeri 41 Palembang saat melakukan pembelajaran sistem daring di masa pandemi Covid-19, Senin (5/10/2020). 

Laporan wartawan Sripoku.com, Syahrul Hidayat

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 41 Palembang terletak di Jalan Pangeran Ayin, Kelurahan Talangbuluh, Kecamatan Talangkelapa, Kabupaten Banyuasin.

Meskipun Kabupaten Banyuasin telah menerapkan sistem belajar tatap muka, namun SMP Negeri 41 masih Daring (dalam jaringan) dan luring (luar jaringan).

Menyikapi hal ini, Kepala SMP Negeri 41 Palembang, Primos Sarkol, SPd membenarkan.

"SMP Negeri 41 ini milik Pemerintah Palembang, memang tanahnya teletak di Kabupaten Banyuasin. Berdasarkan hasil pertemuan Dinas Palembang dan unsur terkait, menetapkan bahwa untuk sementara sampai keadaan Palembang di zona aman, baru bisa kita belajar tatap muka," ujarnya ketika dijumpai, Senin (5/10/2020).

Diakui jumlah siswa warga Banyuasin berkisar 60 persen. "Tapi kita tetap gelar daring berdasarkan hasil keputusan dari Walikota Palembang juga yang memperpanjang hingga 31 Oktober ini," tandasnya.

Berada di Perbatasan Banyuasin-Palembang, SMPN 41 Palembang Gelar Belajar Daring, Ini Alasannya

Mengapa Tidak Pilkada Daring Sebagai Alternatif ?

Untuk pengajar diwajibkan hadir ke sekolah mengajar dengan sistem daring di ruang kelas khusus.

"Kita siapkan ruang khusus untuk guru ngajar secara daring di sekolah. Jam belajarnya dibagi dua, pukul 08.00-10.00. dan pukul 11.00 - 12.00, setelah itu guru boleh pulang," jelasnya.

Dijelaskan Primos, pada pertengahan September, pihaknya diundang ikut rapat di Diknas Kota Palembang bersama IDI, IDAI, Tim Satuan Tugas.

Hasil rapat tersebut menyatakan belum merekomendasi tatap muka bagi sekolah di Kota Palembang, karena angka covid masih cenderung bertambah.

Disinggung kendala sistem belajar daring ini, diakui Primos memang ada. Di antaranya ada beberapa siswa tidak memiliki HP yang memadai dan harus beli kouta internet.

Selama ini pembelajaran daring dibeban kepada siswa masing-masing.

Pengamat Pendidikan: Khawatir Semangat dan Mentalitas Belajar Siswa Menurun dengan Belajar Daring

Kisah Belajar Daring di OKI, dari Sekolah Provider Gratis tapi tak Ada Sinyal Hingga Kredit Hp Macet

"Tapi pemerintah kota Palembang melalui Disdik kan akan membuat tower wifi dan ini sudah kita kirimkan juga datanya dan tinggal menunggu saja dari Disdik," ungkap bapak berdarah Ambon ini.

"Sekarang pemerintah Kota Palembang dalam hal ini Dinas Pendidikan Kota Palembang sudah mengupayakan anak belajar di rumah tanpa mikirin kuota," ungkapnya.

Sementara untuk belajar sistem Luring (luar jaringan) dikatakannya hanya 5 persen.

Setiap siswa tak punya gadget, orangtua siswa diminta datang ke sekolah untuk ambil tugas dan mengumpulkan jika sudah dengan menerapkan protokol kesehatan.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved