Human Interest Story

Api Abadi Mrapen Jateng Padam Total, Konon Muncul Usai Sunan Kalijaga Tancapkan Tongkat di Tanah

Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jateng masih berupaya mengkaji penyebab terhentinya suplai gas di sumber api legendaris

Editor: Soegeng Haryadi
JATENG.TRIBUNNEWS
Api abadi di Mrapen padam total 

Penjaga mencoba menyulut api di lubang gas alam Api Abadi Mrapen yang padam total, di Desa Manggarmas, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Minggu (3/10/2020).

Hingga saat ini, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jateng masih berupaya melakukan kajian terkait penyebab terhentinya suplai gas di sumber api legendaris tersebut Upaya penyelamatan situs ini juga tengah diupayakan seoptimal mungkin.

"Kami pastikan telah padam total. Bau gas dan tanda gas di titik awal sudah tidak ada. Kami picu menggunakan api juga sudah tidak bisa. Kami masih melakukan kajian dan penyelamatan yaikni observasi, mitigasi, serta solusi," jelasnya.

Berdasarkan hasil penelitian sementara, penyebab padamnya api diduga karena berkurangnya pasokan gas metana (CH4) yang merupakan bahan bakar api tersebut. Kini yang menjadi perhatian adalah alasan gas itu berkurang.

"Apakah retakannya tertutup karena deformasi, apakah pasokan gas habis, dan apakah migrasi gas ke tempat lain karena eksploitasi pembuatan sumur di sekitar? Jadi butuh waktu untuk melakukan kajian," kata Sinung.

Objek wisata Api Abadi Mrapen merupakan destinasi wisata unik dan populer yang sudah terkenal di Nusantara.

Api biru yang melegenda itu kerap dijadikan sumber nyala api obor beberapa agenda nasional dan internasional.

Mulai dari pesta olahraga internasional Ganefo pada 1 November 1963, dengan jumlah peserta 2.700 atlet dari 51 negara di Asia, Afrika, Eropa, dan Amerika Latin, hingga Pekan Olahraga Nasional (PON) XVI 23 Agustus 1996. Setiap tahun Api Abadi Mrapen juga digunakan untuk menyalakan obor upacara Hari Raya Waisak bagi umat Buddha.

Menilik cerita sejarah yang berkembang secara turun-temurun di masyarakat setempat, keberadaan Api Abadi Mrapen terkait dengan sejarah masa akhir Kerajaan Majapahit yang ditaklukkan Kesultanan Demak Bintoro pada tahun 1500-1518 Masehi.

Konon Api Abadi Mrapen muncul setelah Sunan Kalijaga mencari sumber air untuk prajuritnya dengan menancapkan tongkatnya ke tanah.

Namun, lubang dari bekas tongkat itu tak lama menyemburkan api yang saat ini dipercaya merupakan titik awal munculnya sumber Api Abadi Mrapen. Lalu tancapan tongkat Sunan Kalijaga yang kedua kalinya di tempat lain mengeluarkan semburan air yang bersih dan bening.

Air tersebut dimanfaatkan rombongan prajurit untuk minum. Sumber mata air itulah yang saat ini berada tidak jauh dari titik api. Titik ini berdiameter tiga meter dan kedalaman sekitar dua meter yang diberi nama Sendang Dudo. (kompas.com)

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved