Hj Rukmini Binti Hamdan Meninggal Dunia
KENANGAN si Kembar Hendri dan Hendra Zainuddin, Ibunda Hj Rukmini tidak Pernah Berkata yang tak Baik
Sebagai anak kembar, Hendra dan Hendri Zainudin mempunyai banyak kenangan bersama almarhumah ibunda Hj Rukmini Binti Hamdan.
Penulis: maya citra rosa | Editor: Welly Hadinata
Laporan wartawan Sripoku.com, Maya Citra Rosa
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Sebagai anak kembar, Hendra dan Hendri Zainudin mempunyai banyak kenangan bersama almarhumah ibunda Hj Rukmini Binti Hamdan.
Hj Rukmini Binti Hamdan meninggal dunia kemarin, Sabtu (3/10/2020), pada pukul 22.36 WIB di RS Siti Khodijah Palembang, dikenal selalu memegang teguh untuk memberikan kata-kata yang baik selama hidupnya.
Menurut Hendra Zainudin, Ibunda tidak pernah berkata yang dapat melukai hati anak-anaknya, sehingga menjadi teladan bagi kehidupannya hingga saat ini.
"Tidak pernah ibu itu mengatakan hal-hal yang tidak baik, apalagi menghardik, sehingga menjadi keberkahan bagi kami semua," ujarnya.
Sebelum meninggal dunia, semua anggota keluarga sudah meminta maaf kepada sang ibunda dan sudah mendapatkan respon dari ibunda memaafkan semuanya.

• Video Suasana Duka Menyelimuti Pesantren Aulia Cendekia Kampus A Talang Jambe Palembang
• Hj Rukmini Binti Hamdan akan Dimakamkan di Kompleks Pesantren Aulia Cendekia Kampus A Talang Jambe
• BREAKING NEWS : Hj Rukmini Binti Hamdan Meninggal Dunia, Ibunda Hendra dan Hendri Zainuddin
"Kami semua sudah respon meminta maaf ibu juga sudah meminta maaf, itu semua keberkahan bagi kami, kami akan terus mendoakan, dengan keberkahan pesantren ini, semoga ibu diterima disisi Allah SWT," ujarnya.
Lantunan doa tidak hanya disampaikan oleh para pelayat yang berdatangan, tapi para santri Pesantren Aulia Cendekia Kampus A Talang Jambe, Palembang juga membacakan hafalan Qur'annya.
Suara lantunan ayat Al-Qur'an ikut dilantunkan menggunakan pengeras suara, tetap menjalankan aktivitas pesantren seperti biasa.
Hendri Zainudin dan keluarga sudah mengikhlaskan ibunda menghadap sang pencipta.
Menurutnya, ibunya sudah mengidap penyakit Parkinson dan stroke sejak 11 tahun yang lalu, sehingga kondisinya harus dibawa ke rumah sakit.
Selama 11 tahun dalam sakitnya, ibu selalu ikhlas dalam apa yang telah ditetapkan Allah, sehingga dia berdoa agar apa yang telah dilalui sang ibu menjadi penggugur dosa baginya.
"Semoga ibu ditempat disisi Allah SWT, Insya Allah kami bersama santri di pesantren Aulia Cendekia ini akan selalu mendoakannya," ujarnya.
Jenazahkan dimakamkan di Kompleks Pesantren Aulia Cendekia Kampus A Talang Jambe, Palembang pada Pukul 14.00 WIB, hari ini Minggu, (4/10/2020).