Virus Corona di Sumsel

Pemkot Lubuklinggau Tutup 3 Kantor OPD, Pasca Pejabatnya Terpapar Covid-19

Pemerintah Kota Lubuklinggau, menutup tiga kantor organisasi perangkat daerah (ODP), pasca beberapa pejabat mengalami positif Covid-19.

Editor: Yandi Triansyah
kompas.com
Foto ilustrasi virus corona 

SRIPOKU.COM, LUBUKLINGGAU -- Pemerintah Kota Lubuklinggau, menutup tiga kantor organisasi perangkat daerah (ODP), pasca beberapa pejabat mengalami positif Covid-19.

Untuk mengantisipasi lonjakan kasus klaster pejabat, sejumlah komplek perkantoran seperti
Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah (BPPRD) dan kantor Badan Pengelola Keuangan Dan Aset Daerah (BPKAD) ditutup sementara.

Sebab kantor BPPRD dan BPKAD tersebut masih satu komplek dengan kantor Bappeda.

Wali Kota Lubuklinggau SN Prana Putra Sohe menyampaikan untuk kantor Bappeda, BPPRD dan BPKAD
di tutup sementara sampai dengan
tujuh hari kedepan.

"Untuk pegawainya untuk sementara diliburkan, namun pelayanan di kantor tersebut masih tetap berjalan menggunakan sistem daring," ungkap Nanan pada wartawan, Jumat (2/10/2020)

Nanan menjelaskan, setelah tujuh hari ditutup kedepan akan dilakukan evalusi dan dilihat apakah sudah bisa dilakukan pelayanan lagi atau belum.

Jika kedepan ada kasus tambahan maka jadi pertimbangan.

"Jadi nanti kita lihat dahulu sampai tujuh hari kedepan, sebagaimana instruksi dari pak Wawako kemaren, yang jelas nanti kita akan mendengar dulu pemaparan masing-masing OPD saat rapat bersama nanti," ungkapnya.

Sebagaimana diketahui berdasarkan data Satuan Tugas (Satgas) Covid -19 Kota Lubuklinggau, Kamis (1/10/2020) kemarin angka konfirmasi positif Covid -19 tambaha sebanyak 23 kasus baru.

Dengan demikian total saat ini jumlah kasus konfirmasi positif di Kota Lubuklinggau sebanyak 629 orang dengan 13 orang dinyatakan meninggal dunia.

Untuk itu, Nanan meminta masyarakat Lubuklinggau bagi yang terkonfirmasi positif Covid -19 untuk di isolasi di Bandiklat Lubuklinggau, karena di Bandiklat saat ini sangat nyaman bahkan ada ruangan yang ber AC.

"Kemudian di sana ada kamar mandi, bahkan makan minum obat-obatan disiapi, tempat tiduk makan dijamin tidak ada rasa takut dan semua itu gratis, saya minta masyarakat memahami ini," ujarnya.

Ia menambahkan, mengapa ia mengatakan hal demikian karena seperti yang ia lihat saat ini banyak masyarakat sudah mulai masa bodoh karena selalu menggantungkan dengan takdir.

"Selama ini selalu menggantungkan kepada Allah SWT, tapi sudah jelas Allah SWT menganjurkan bila ada virus kita disuruh menghindar, bukan melawan, walaupun tuhan semua yang menentukan, harus ada usaha dan ikhtiar dari kita," ungkapnya. (Joy)

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved