Kisah Dingo, Anjing yang Bisa Bernyanyi di Kawasan Papua, Harus Segera Dibukukan Agar tidak Lenyap
Selain untuk menyelamatkan populasinya, cerita rakyat atau mitos tentang Dingo pun ia anggap perlu segera dibukukan agar kisahnya tidak hilang, lenyap
SRIPOKU.COM, JAYAPURA - Mungkin nama berikut ini masih asing di telinga Anda.
Apa?
Papua Singing Dog.
Hal ini terjadi karena informasi menge nai Papua Singing Dog yang hidup di wilayah yang berada pada ketinggian di atas 3.000 meter di atas permukaan laut (MDPL) ini masih sangat minim.
Spesies anjing yang diyakini tidak bisa mengonggong tersebut sangat jarang ditemui sehingga masyarakat Papua yang berada di kawasan pesisir pun tidak mengetahui keberadaan satwa tersebut.
Tetapi, hal tersebut tidak berlaku bagi masyarakat adat Suku Moni yang umumnya tinggal di sekitar Pegunungan Cartensz yang juga menjadi habitat bagi Papua Singing Dog.
• Razia Balapan Liar, Polisi Temukan 2 Ekor Anak Anjing Ditemukan dalam Jok Motor Sitaan, Hampir Mati!
Maximus Tipagau, salah satu tokoh adat Suku Moni, menyebut anjing tersebut dengan sebutan Dingo dan dianggap sakral oleh sukunya.
"Iya Dingo sakral di Mepago khususnya di keluarga kami, (suku) Ugimba, Intan Jaya, benar-benar sakral, kami anggap sebagai nenek moyang," ujarnya.
Keberadaan Dingo, menurut Maximus, hanya ada di kawasan puncak Cartensz, yaitu di Gunung Somatua, Putigapa, Balebale Kelapa, Yiginagau, Kabanagau, dan beberapa lainnya.
"Di sana dia hidup hanya dengan makanan dari alam, seperti kuskus dan sebagainya, tetapi mereka sangat bersahabat dengan alam khususnya kami orang Moni, (marga) Tipagau, Kobogau, Senamba dan lain-lain," kata dia.
Cerita rakyat Dingo
Mitos atau cerita rakyat tentang Dingo pun masih terus dikisahkan oleh masyarakat suku Moni secara lisan kepada keturunannya.
Maximus menceritakan, bagi Suku Moni, Dingo dianggap hewan yang memiliki kekuatan mistis dan dapat mengontrol cuaca.
Yang paling ekstrim, Dingo diyakini bisa berubah menjadi manusia dan menjadi kanibal.
"Dia kalau malam hari bisa berubah jadi manusia dan siang hari jadi anjing.