Putra Jendral Ahmad Yani Ungkap Ada Kebiadaban Pasukan Cakrabirawa Yang Tak Diungkap di Film G30S
Putra Jenderal Ahmad Yani, Untung Mufreni A.Yani sebagai saksi mata kebiadabadan Pasukan Cakrabirawa
Menurut Untung kala itu sempat terjadi peristiwa tarik-menarik.
"Waktu bapak diseret dari ruangan makan, dan kami mengikuti semua dari belakang," kata Untung.
Saat ingin menyusul Jenderal Ahmad Yani keluar rumah, Untung menjelaskan Pasukan Cakrabirawa mengacungkan senjatanya.
Mereka mengancam akan menembak anak-anak Jenderal Ahmad Yani, jika berani melangkahkan kaki keluar dari rumah.
"Dua yang di belakang itu pintu kamar mereka dipegang oleh anggota Cakrabirawa, supaya tidak bisa keluar," ujar Untung.
"Saat kami di pintu belakang, salah satu Cakrabirawa sudah siap dengan senjatanya,"
"Dan membentak kami, "kalau keluar akan ditembak," itu memang begitu,"
"Ada yang tidak terfilmkan," imbuhnya.
Walau saat peristiwa berdarah itu terjadi dirinya masih berusia 11 tahun, Untung mengaku masih bisa mengingat semuanya dengan detail.
Ia mengatakan kenangan buruk tersebut tak akan pernah bisa melupakannya sampai menutup mata.
"Sampai saya menutup mata," ucap Untung.
"Ya itulah yang terjadi di rumah, kalau di lubang buaya juga ada saksinya," imbuhnya.
Ditonton 699.282 orang di bioskop
Diberitakan Harian Kompas, Senin (31/12/1984), menurut data PT Perfin yang dibeberkan direktur utama Zulharmans penonton film ini mencapai 699.282 penonton.
Kemudian film itu mulai muncul di televisi nasional pada 1985 bertepatan dengan peristiwa 30 September.