Pantang Pulang Sebelum Berhasil, Kompol Zainuri Kanit di Jatanras Polda Sumsel Kerap Kangen Keluarga

Tetapi, dirinya berkali-kali harus memendam rindu bertemu istri dan anak di saat sedang melakukan penyelidikan jauh dari kediamannya.

Editor: Refly Permana
facebook
Kompol Zainuri saat memimpin gelar perkara beberapa tersangka yang berhasil diamankan timnya. 

Laporan wartawan Sripoku.com, Bayazir Al Rayhan

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Kompol Zainuri sudah 10 tahun menjadi seorang kanit di Ditreskrimum Polda Sumsel.

Sudah banyak kasus di Sumsel ia ungkap bersama anggotanya.

Karena tuntutan profesinya ini, terkadang membuat pria asli Palembang itu tidak pulang ke rumah berhari-hari.

Shin Tae-yong Belum Juga Dapatkan Terbaik untuk Timnas Indonesia U-19, Setelah 7 Laga di Kroasia

Dikatakan pria kelahiran 8 Maret 1963 ini, salah satu tantangan sebagai seorang anggota Polri bukan hanya harus memecahkan kasus yang sudah dilaporkan masyarakat.

Tetapi, dirinya berkali-kali harus memendam rindu bertemu istri dan anak di saat sedang melakukan penyelidikan jauh dari kediamannya.

Apalagi, ia punya prinsip pantang pulang sebelum kasus yang akan diungkap belum berhasil terpecahkan.

demi Dukung Kawasan Ekonomi Khusus di Tanjung Api-api, Pemprov Sumsel Fokus Bangun Pelabuhan

"Dukanya saat bertugas terkadang lama mengungkap suatu kasus, bahkan pernah sampai setengah bulan di wilayah itu karena prinsip  kami tidak akan kembali sebelum berhasil.

Itulah bagaimana caranya kita membawa anggota bagaimana pun agar tidak jenuh. Jauh dari keluarga juga salah satunya, pernah kejadian di Empat Lawang kasus perampokan sales rokok itu selama 15 hari disana," ungkap kanit 57 Tahun ini.

Dikatakan Zainuri, dalam karirnya, ia pernah kurang lebih 3 tahun menjadi Kapolsek Tebing Tinggi.

Di sana, banyak kasus yang berhasil diungkap. Seperti halnya pada saat menjabat di Tebing Tinggi, Empat Lawang. Pada saat itu lagi marak-maraknya aksi bajing loncat.

Oknum Driver Taksi Online di Palembang Diduga Sembunyikan Pacar, Pingsan Saat Dipaksa Masuk Mobil

Namun berkat kepemimpinannya selama tiga tahun, aksi kejahatan bajing loncat dapat diatasi oleh kepemimpinannya pada saat itu.

"Di Tebing Tinggi waktu itu lagi rawan bajing loncat, 3 tahun saya disana bisa menekan pelaku bajing loncat.

Dengan sistem siapa yang bisa kita bina akan kita bina jika tidak akan kita binasakan pada waktu itu karena bajing loncat waktu itu selang satu jam sekali terjadi," ungkap anak kedua dari tiga bersaudara buah hati dari pasangan bapak Matsari dan Ibu Masnun ini.

Setelah tiga tahun empat bulan menjabat di Tebing Tinggi, Suami dari Ratiem yang tinggal di Lorong Kemas Kelurahan Kuto Batu, Kecamatan IT 3 Palembi kemudian di mutasikan ke Polres Lahat sebagai Kasi Propam selama 9 bulan pada tahun 2004 lalu.

Seorang Suami di Pagaralam Susul Istrinya Jadi Pasien Covid-19 & Isolasi Mandiri, Kasus Bertambah

Setelah itu Kompol Zainuri dimutasikan menjadi Kapolsek Kikim Selatan pada tahun 2005 yang pada saat itu Kapolres Lahat dipimpin oleh Irjen Pol Prof Eko Indra Heri yang saat ini merupakan Kapolda Sumsel.

Pada 2006 dirinya dimutasikan ke Muara Pinang selama dua tahun dan pada 2008 Zainuri dimutasikan ke Pama Polda.

Pada tahun 2009, Kompol Zainuri kembali dimutasikan di Satpidum Polda Sumsel sebagai panit ranmor selama satu tahun. Dan pada 2010 dirinya menjabat sebagai panit jatanras polda sumsel.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved