Diteror Video dari Pusar Hingga Lutut, 13 Mahasiswa UIN Trauma Pegang Handphone untuk Belajar Daring
"Pelaku ini meneror mahasiswi dengan video call dan wajah pelaku tidak terlihat, kecuali hanya sebatas pusar ke bawah dan lutut ke atas"
SRIPOKU.COM - 13 mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassarmengaku trauma untuk berlama-lama memegang handphone meski saat ini masih dalam situasi belajar daring.
Pasalnya, sejak beberapa hari ini, mereka mendapat teror berbau seksual yang dikirim melalui WhatsApp.
Kejadian ini sudah dilaporkan ke aparat kepolisian.
• DPR RI Setuju Tarif Baru Materai Rp 10.000, Mulai Berlaku 1 Januari 2021
Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, Prof Dr Darussalam, saat video call wajah pelaku tidak tampak dan yang terlihat hanya bagian tubuh antara pusar hingga lutut.
Ia juga menyebut teror video call seks tersebut sudah terjadi sejak bulan Juli 2020 lalu.
"Pelaku ini meneror mahasiswi dengan video call dan wajah pelaku tidak terlihat, kecuali hanya sebatas pusar ke bawah dan lutut ke atas," kata Darussalam saat jumpa pers di Kampus 2 UIN Alauddin Makassar, di Gowa pada Selasa (29/9/2020).
• Video: Kedok Buka Warung, Sumiana Warga Tanah Abang PALI Kedapatan Simpan 45 Paket Sabu, Suami Kabur
Darussalam menjelaskan, pihak kampus telah membentuk tim investigasi setelah adanya laporan dari belasan mahasiswi yang resah karena teror tersebut.
Mereka berjanji akan melakukan tindakan tegas jika pelaku berasal dari civitas akademika UIN Alauddin Makassar.
"Kami telah membentuk tim investigasi atas kasus ini dan jika kelak pelakunya adalah oknum civitas akademika UIN Alauddin maka kami akan memberikan sanksi tegas yakni pemecatan," kata Darussalam.
• 5 Hal Menarik Drama Korea Start-Up, Steve Jobs Jadi Inspiratif, Dibintangi Suzy dan Nam Joo Hyuk
Kepada Kompas.com, salah satu korban video call seks mengaku trauma menggunakan ponsel.
Padahal aktivitas kuliah mereka selama pandemi dilakukan melalui daring.
"Terus terang saya trauma pegang HP karena takut pelaku kembali meneror padahal HP sangat penting untuk kuliah online" kata salah seorang korban yang identitasnya enggan dipublikasikan.
Saat ini sejumlah korban telah melaporkan teror video call seks tersebut ke Mapolda Sulawesi Selatan.
Teror video call seks tersebut dilakukan malam hari melalui aplikasi WhatsApp.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "13 Mahasiswi di Makassar Diteror Video Call Seks, Korban: Saya Trauma Pegang HP"