Mobilisasi Dokter Umum, Antisipasi Pasien Covid Terus Bertambah
Para dokter tak boleh merasa yang perlu berada di garda terdepan penanganan Covid-19 hanyalah mereka yang memiliki spesialisasi terkait.
JAKARTA, SRIPO -- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meminta Ikatan Dokter Indonesia (IDI) membuat sistem yang memungkinkan agar semua dokter bisa terlibat menangani pasien virus corona (Covid-19).
"Kalau perlu ada restrukturisasi keahlian sehingga memungkinkan semua dokter bisa ikut terlibat secara profesi di dalam menangani Covid-19 ini," kata Muhadjir saat memberikan sambutan dalam simposium virtual, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) wilayah Jawa Barat, Minggu (27/9).
Meski demikian, Muhadjir tidak mengelaborasi lebih lanjut ihwal permintaannya tersebut dalam diskusi yang juga dihadiri oleh Ketua Umum Pengurus Besar IDI, Daeng Mohammad Faqih.
• Pasien Covid-19 Asal Muara Enim Meninggal Dunia Capai 24 Orang, Hari Ini Bertambah 2 Orang Positif
Ia lantas mengingatkan agar IDI sebagai organisasi profesi dapat mendorong setiap anggotanya untuk berdiri di garda terdepan dalam penanganan Covid-19.
Menurutnya, sebagai rekan sejawat, para dokter tak boleh merasa yang perlu berada di garda terdepan penanganan Covid-19 hanyalah mereka yang memiliki spesialisasi terkait.
"Upayakan semua anggota harus merasa di garis terdepan," ujar mantan menteri pendidikan dan kebudayaan tersebut.
Dalam kesempatan itu, Muhadjir mengaku prihatin atas gugurnya sejumlah dokter selama penanganan Covid-19. Ia pun mendorong IDI untuk aktif memberikan perlindungan keselamatan bagi para dokter.
• Belum Tau Terpapar dari Mana, Seorang Warga Pagaralam Positif Covid-19, Total 2 Orang Pasien Corona
"Saya mohon, IDI betul-betul di dalam ujung tombak pertama untuk melindungi keselamatan para anggota-anggotanya," katanya.
Sebagai informasi, hingga Minggu (27/9) jumlah kasus positif Covid-19 telah mencapai 275.213 orang. Dari jumlah itu, sebanyak 203.014 orang dinyatakan sembuh dan 10.386 orang meninggal dunia.
Salah seorang dokter spesialis paru, dr Faisal Rizal Matondang, Sp P sempat mengungkapkan kepada Presiden Joko Widodo bahwa tenaga medis dalam penanganan virus corona masih kurang.
Faisal merupakan salah satu dokter yang bertugas di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso dalam menangani pasien Covid-19. Ia mendapat kesempatan untuk berbincang dengan orang nomor satu di Indonesia itu melalui panggilan video (video call).
• STATUS Zona Merah Covid-19, Pemkab Muaraenim Beli Mobil Mewah Land Cruiser (LC) Seharga Rp2,6 Miliar
Dalam kesempatan itu, Jokowi menanyakan kondisi penanganan Covid-19 di RSPI Sulianti Saroso. Faisal lantas menjawab bahwa penanganan sesuai arahan Kementerian Kesehatan. Menurutnya, fasilitas dan obat-obatan juga tersedia.
Dokter yang bertugas di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta tersebut sempat curhat di depan Jokowi karena tenaga medis berkurang sementara pasien covid 19 terus bertambah.
“Alat medis insyaallah tersedia. Tenaga mungkin masih tetap kurang. Pasien makin bertambah,” katanya dalam video yang diunggah di saluran YouTube Sekretariat Presiden, pada Minggu(27/9).
Dokter Faisal Rizal juga menjelaskan mengenai proses penanganan Covid-19 di RSPI Sulianti Saroso kepada presiden melalui video call.
Dokter Faisal merupakan dokter yang sempat terpapar Covid-19 setelah bertugas di RSPI Sulianti Saroso.
• Tak Percaya Dengan Donald Trump New York Lakukan Uji Vaksin Covid-19 Sendiri, Ternyata Ini Alasannya
Dokter spesialis paru lulusan Universitas Indonesia tersebut menjelaskan bahwa perawatan pasien Covid-19 di rumah sakit tersebut sudah sesuai dengan prosedur dan standar dari Kementerian Kesehatan. Begitu pula dengan sarana dan obat-obatan yang tersedia lengkap.
Faisal juga menjelaskan mengenai kesehariannya saat merawat para pasien. Kebosanan merupakan salah satu hal utama yang dirasakan pasien saat menjalani isolasi dan perawatan di rumah sakit.
Untuk mengatasi hal tersebut, dirinya mengakui memberikan waktu dan atensi yang lebih bagi para pasiennya untuk berbincang dan bercanda meski merasakan keterbatasan dan sesak selama menggunakan masker dan alat pelindung diri lainnya.
”Saya biasa sama pasien-pasien sering agak lama. Disamping periksa, walaupun saya sesak karena tertutup oleh APD, saya suka bercanda-bercanda. Terakhir itu saya kasih semangat buat pasien supaya pasien tetap berpikir positif untuk dapat hasil negatif swabnya,” ucapnya.
Mendengar penjelasan dokter Faisal, Presiden mengatakan bahwa tugas para dokter sangatlah berat. Para dokter harus menangani atau merawat pasien dengan menggunakan APD.
“Saya bisa bayangkan betapa beratnya bertugas menangani Covid ini, mengenakan masker yang panas, kita pakai masker saja sering ga kuat apalagi ini pakai APD yang menurut saya sanagat berat sekali,” kata Presiden.
Presiden menyampaikan ucapan terima kasih dan menghargai dedikasi serta kerja keras yang ditunjukkan oleh dokter Faisal beserta dokter-dokter lain dan tenaga medis di seluruh Indonesia untuk memberikan perawatan kepada para pasien Covid-19.
“Saya menyampaikan terima kasih, mengapresiasi yang tinggi, menghargai kerja keras yang tinggi dari para dokter dan tenaga medis yang berjuang,” kata Jokowi. (Tribun Network/fik/wly)