Kisah Eks Cakrabirawa Diincar Komandan G30S PKI, Disebut Miliki Ilmu Kebal, Nyalinya Sampai Dikagumi
Menurut Pangkey, ia memang sudah diincar Untung karena dirinya mantan Permesta dan anti Soekarno.
Penulis: fadhila rahma | Editor: Welly Hadinata
"Sewaktu akan diutus ke Irian Barat, umur saya ditambahkan oleh pak Yani agar supaya saya dapat masuk pasukan berani mati. Ia mengagumi keberanian saya," katanya.
Dari Cakrabirawa, ia dilempar ke Jawa Timur. Pangkey menduga ia memang sudah jadi target untuk dikeluarkan. Untung sengaja mencari - cari kesalahannya.
"Saya kan bekas Permesta, anti-PKI dan Soekarno, makanya hendak dibersihkan sebelum mereka mengadakan G 30 S PKI," katanya.
Sesungguhnya masalah itu hanyalah alasan penyingkiran dirinya sebab ia dikenal sebagai eks anggota permesta yang anti Soekarno.
Dari kesatuan barunya di Jawa Timur ia melihat peristiwa G30S/PKI dengan masygul.
"Saya benci sama PKI," kata dia.
Bahkan, ia sampai dicurigai akan membunuh Presiden kala itu, Soekarno Hatta.
Menurut Pangkey, ia memang sudah diincar Untung karena dirinya mantan Permesta dan anti Soekarno.
"Saya dicurigai akan membunuh Soekarno di kemudian hari sebab saya eks permesta dan anti Soekarno," katanya.
Sebelum masuk cakrabirawa, ia bertempur selama 2 tahun di belantara Irian Barat dalam operasi Trikora.
Karena berani, ia diikutkan seleksi Cakrabirawa dan lolos.
"Saya awalnya berjuang di permesta sebagai pengawal Alex Kawilarang, kami dapat amnesti kamudian saya bergabung di TNI," kata dia.
Di kesatuan baru, dirinya mendengar kabar sejumlah panglima TNI sudah dibunuh oleh pasukan Cakrabirawa (Tjakrabirawa) yang dipimpin Letnan Kolonel Untung bin Syamsuri.
Perkiraannya ada 4 kompi cakrabirawa yang melakukan penyerbuan di malam itu. Ia kenal para eksekutor tersebut. "Tapi saya tak mau sebut namanya," kata dia.
Usai kudeta yang gagal itu, terjadi pembunuhan massal terhadap anggota PKI. Ia menilai hal itu dari kacamata dialektika sejarah.
