Puting Beliung di Prabumulih

Waspadai Angin Puting Beliung, BMKG Palembang Sebut Berikut Ini Jadi Tanda-tandanya

"Puting beliung adalah fenomena angin kencang yang bentuknya berputar menyerupai belalai, keluar dari awan Cumulonimbus (CB), dan terjadi di daratan,"

Penulis: maya citra rosa | Editor: Refly Permana
ISTIMEWA
Ilustrasi puting beliung 

Laporan wartawan Sripoku.com, Maya Citra Rosa

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Waspadai tanda-tanda akan terjadinya angin puting beliung saat musim pancaroba atau peralihan musim antara musim penghujan dan musim kemarau begitu sebaliknya.

Kepala Unit Analisa dan Prakiraan Stasiun Meteorologi SMB II Palembang, V Sinta Andayani, mengatakan bahwa angin puting beliung terjadi karena peralihan musim dari penghujan ke musim kemarau dan sebaliknya.

Tidak hanya itu, angin disertai hujan es memang lazim terjadi di masa peralihan musim atau pancaroba.

Diknas Muara Enim Terpaksa Hentikan Kegiatan Belajar Mengajar Tatap Muka di Empat Kecamatan

"Puting beliung adalah fenomena angin kencang yang bentuknya berputar menyerupai belalai, keluar dari awan Cumulonimbus (CB), dan terjadi di daratan," ujarnya.

Kecepatan anginnya dapat mencapai lebih dari 63 km/jam yang bergerak secara garis lurus dengan lama kejadian maksimum lima menit.

Berikut ini tanda-tanda akan terjadinya angin puting beliung:

Pertama, satu hari sebelumnya udara pada malam hari hingga pagi hari terasa panas dan gerah. Udara mulai pagi hari sudah terasa panas serta cukup terik dan gerah.

Bukti Sriwijaya FC Tak Sia-sia Memboyong Beto Goncalves Terus Cetak Gol, Berikut Jumlah Golnya

Kedua, umumnya mulai pukul 10.00 pagi terlihat tumbuh awan Cumulus atau awan putih berlapis-lapis, diantara awan tersebut ada satu jenis awan yang mempunyai batas tepinya sangat jelas berwarna abu-abu menjulang tinggi seperti bunga kol.

Ketiga, tahap berikutnya awan tersebut akan cepat berubah warna menjadi abu-abu atau hitam yang dikenal dengan awan Cumulonimbus (CB).

Rio Maholtra Anggota Paspamres Asal Lahat Sumsel, Punya Segudang Prestasi di Dunia Atletik

Keempat, Pepohonan di sekitar tempat kita berdiri, ada dahan atau ranting yang mulai bergoyang cepat karena hembusan angin.

"Kelima, terasa ada sentuhan udara dingin di sekitar tempat kita berdiri," ujarnya.

Keenam, biasanya hujan yang pertama kali turun adalah hujan lebat tiba-tiba, apabila hujannya gerimis maka kejadian angin kencang jauh dari tempat berada.

Jika 1-3 hari berturut-turut tidak ada hujan pada masa pancaroba, maka ada indikasi potensi hujan lebat yang pertama kali turun akan diikuti angin kencang baik yang masuk dalam kategori puting beliung maupun yang tidak.

Angin Puting Beliung Rusak 68 rumah Warga di Prabumulih, Begini Cara Mengantisipasi Versi BMKG

Selain itu, karakteristik puting beliung atau angin kencang berdurasi singkat, lokasinya sangat lokal, luasannya berkisar 5-10 km.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved