Pempek Palembang

Pempek Palembang Ternyata Sudah Mendunia, Selain Para Bule, Pempek Juga Mulai Disukai Warga Korea

"Dinamai kelesan karena makanan ini dikeles, tahan disimpan lama," ucap pemerhati sejarah Palembang, H Andi Syarifuddin, dilansir dari Kompas Travel

Editor: aminuddin
Pempek  Palembang Ternyata Sudah Mendunia, Selain Para Bule, Pempek  Juga Mulai Disukai Warga Korea - pempek6jpg.jpg
internet
Pempek Palembang
Pempek  Palembang Ternyata Sudah Mendunia, Selain Para Bule, Pempek  Juga Mulai Disukai Warga Korea - pempek5jpg.jpg
internet
Pempek Palembang
Pempek  Palembang Ternyata Sudah Mendunia, Selain Para Bule, Pempek  Juga Mulai Disukai Warga Korea - pempek4jpg.jpg
internet
Pempek Palembang
Pempek  Palembang Ternyata Sudah Mendunia, Selain Para Bule, Pempek  Juga Mulai Disukai Warga Korea - pempek3jpg.jpg
internet
Pempek Palembang
Pempek  Palembang Ternyata Sudah Mendunia, Selain Para Bule, Pempek  Juga Mulai Disukai Warga Korea - pempek2jpg.jpg
internet
Pempek Palembang

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - JIKA anda berkunjung ke Palembang, salah satu makanan khas yang wajib dicicipi adalah Pempek.

Pempek atau empek-empek adalah makanan khas Palembang yang terbuat dari daging ikan yang digiling lembut dan tepung kanji (secara salah kaprah sering disebut sebagai "tepung sagu"), serta beberapa komposisi lain seperti telur, bawang putih yang dihaluskan, penyedap rasa dan garam.

Pempek bisa ditemukan dengan sangat mudah di seantero Kota Palembang.

Ada yang menjual di restoran, di pinggir jalan dan juga ada yang dipikul.

Tahun 1980-an, penjual biasa memikul satu keranjang penuh pempek sambil berjalan kaki berkeliling menjajakan makanannya. 

Namun, tahukah kamu asal mula penamaan pempek ini?

Berikut ulasan selengkapnya yang telah dirangkum Sripoku.com.

TERNYATA Begini Asal-usul Penyebutan Pempek Kapal Selam Palembang, Dulu Distbut Pempek Telok Besak

Menurut sejarahnya, pempek telah ada di Palembang sejak masuknya perantau Tionghoa ke Palembang, yaitu di sekitar abad ke-16, saat Sultan Mahmud Badaruddin II berkuasa di kesultanan Palembang-Darussalam. 

Nama empek-empek atau pempek diyakini berasal dari sebutan apek atau pek-pek, yaitu sebutan untuk paman atau lelaki tua Tionghoa.

Berdasarkan cerita rakyat, sekitar tahun 1617 seorang apek berusia 65 tahun yang tinggal di daerah Perakitan (tepian Sungai Musi) merasa prihatin menyaksikan tangkapan ikan yang berlimpah di Sungai Musi yang belum seluruhnya dimanfaatkan dengan baik, hanya sebatas digoreng dan dipindang.

Ia kemudian mencoba alternatif pengolahan lain. Ia mencampur daging ikan giling dengan tepung tapioka, sehingga dihasilkan makanan baru.

Makanan baru tersebut dijajakan oleh para apek dengan bersepeda keliling kota.

Tiba di Palembang Untuk Bela Sriwijaya FC, Alberto Goncalves Habiskan 10 Pempek Sekali Makan

Oleh karena penjualnya dipanggil dengan sebutan "pek … apek", maka makanan tersebut akhirnya dikenal sebagai empek-empek atau pempek

Namun, cerita rakyat ini patut ditelaah lebih lanjut karena singkong baru diperkenalkan bangsa Portugis ke Indonesia pada abad 16, sementara bangsa Tionghoa telah menghuni Palembang sekurang-kurangnya semenjak masa Sriwijaya.

Selain itu velocipede (sepeda) baru dikenal di Perancis dan Jerman pada abad 18.

Halaman
1234
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved