Warga Pagaralam Tertular di Hajatan
Pesan berantai tersebut sampai juga ke keluarga AG sehingga dibuatkan video klarifikasi dari pihak keluarga.
PAGARALAM, SRIPO -- Ramai diberitakan media online dan disebarluaskan melalui grup WhatsApp (WA) yang menyebutkan seorang warga berinisial AG terpapar positif Covid-19 oleh Juru Bicara Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Pagaralam Drs Syamsul Bahri Burlian, setelah adanya hasil swab tes menyebutkan positif.
Namun AG tidak terima, ia membuat klarifikasi sekaligus membantah tudingan Satgas dengan membuat rekaman video berdurasi 3-5 menit yang tersebar di media sosial (medos) facebook (Fb).
Ia pun menceritakan keadaan dirinya yang sehat dan tidak sakit.
• 76 Tetangga Kena Getahnya Gegara Seorang Warga di Pagaralam Bantah Hasil Swab Test
Dalam istilah Satgas Covid-19, AG disebutkan dengan sebutan pasien 013, yang terindikasi terpapar di salah satu acara hajatan yang digelar warga Pagaralam.
Akibat temuan itu, Dinas Kesehatan melakukan tracking terhadap orang-orang tang terduga kontak langsung dengan pasien 013.
Namun beberapa jam pengumuman Satgas tersebut, pesan berantai tersebut sampai juga ke keluarga AG sehingga dibuatkan video klarifikasi dari pihak keluarga.
Terkait adanya penambahan kasus positif terpapar Virus Corona (Covid-19) di Kota Pagaralam yang disebut sebagai kasus 013. Walikota Pagaralam Alpian Maskoni pun memberikan komentar. Walikota menduga pasien 013 terpapar diacara hajatan.
• Kasus Klaster Hajatan di Pagaralam Bertambah 1 Orang Positif Covid-19, 76 Warga Dirapid Test
"Kemarin tanggal 15 September 2020 ada satu penambahan kasus positif terpapar Covid-19 warga Pagaralam. Diduga pasien ini tertular saat acara hajatan," ujarnya saat melepas tim penyemprotan disinfektan diseluruh wilayah Kota Pagaralam.
Wako menegaskan alasan salah satu pasal dalam Perwako No 30 Tahun 2020 meminta masyarakat untuk tidak menggelar hajatan sampai kondisi Pandemi Covid-19 mereda.
"Kenapa kita mengimbau masyarakat tidak mengelar hajatan selama Pandemi Covid-19, karena dikhawatirkan akan menjadi klaster penularan Covid-19. Karena dalam acara hajatan di Pagaralam warga masih sering berjabat tangan padahal berjabat tangan menjadi salah satu media penularan Covid-19," tegasnya. (one)