Alat Kecapi dari Tiongkok
Buah Perjuangan Ngartini Huang Lestarikan Gu Zheng, Kebanjiran Order Saat Imlek Hingga Dikenal Luas
Saat Imlek, Ngartini Malah kebanjiran order. Jauh-jauh hari para penggemar sudah menjadwal dirinya. Setiap tampil, dia selalu mengenakan busana khas
Di Universitas Musik Shanghai, Sun Wen Yan adalah guru besar kecapi etnik tersebut.
"Saya sudah suka musik tradisional ini sejak kecil.
Kemudian memutuskan memperdalam ilmu ke Tiongkok, belajar langsung sama Sun Wen Yan.
Saya dapat sertifikat pemain Gu Zhen profesional,” ujar dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara (USU) itu.
Dia lalu bercerita, zaman dahulu kecapi dipetik menggunakan alat bantu kuku palsu terbuat dari tempurung kura-kura atau plastik.
Tangan kanan untuk memainkan melodi, tangan kiri memainkan chord.
Gu Zheng hanya dimainkan bangsawan, selain untuk menghibur, alat ini juga berfungsi sebagai media komunikasi antar kerajaan.
"Kerajaan satu dengan kerajaan lain saling berbalas-balasan, musiknya seperti tanya jawab begitu.
Kalau sekarang, Gu Zheng tidak hanya untuk menghibur tapi juga untuk menjaga tradisi dan budaya," ungkap dia.
Saat Imlek, Ngartini kebanjiran order. Jauh-jauh hari para penggemar sudah menjadwal dirinya.
Setiap tampil, dia selalu mengenakan busana khas.
Tujuannya untuk mengenalkan kebudayaan Tiongkok kepada masyarakat.
Apalagi di Kota Medan, etnis Tionghoa jumlahnya cukup banyak.
Pengalaman Ngartini tak perlu diragukan lagi.
Selain mengisi acara, konser-konser Gu Zheng sudah sering digarapnya.