Curhat Seorang Warga 5 Bulan Kereta Api tidak Beroperasi, Lubuklinggau-Palembang Naik Travel Boros

SRIPOKU.COM, LUBUKLINGGAU - Sudah lima bulan Kereta Api Sidang Marga dan Serelo dari Lubuklinggau ke Palembang dan sebaliknya tak beroperasi akibat pandemi Covid-19 atau Virus Corona.

Hingga saat ini, belum ada kepastian kapan kereta api penumpang ini akan beroperasi kembali normal seperti biasa.

Warga pun berharap kereta api kembali beroperasi seperti sediakala.

• Tahu Zaskia Sungkar Hamil, Tangis Laudya Cynthia Bella dan Shireen Sungkar Pecah, Tangis Kebahagiaan

Seperti yang disampaikan oleh Sudirman, salah satu warga Lubuklinggau yang meminta kereta api segera beroperasi.

"Kita sangat berharap kereta api ini kembali operasi lagi seperti biasa, ongkosnya murah ditambah pakai kereta ini nyaman dibanding mobil travel," kata Sudirman, Selasa (8/9/2020).

Saat masih beroperasi, Sudirman mengaku sering menggunakan Kereta Api Serelo untuk pulang kampung ke Palembang. Hampir tiga bulan sekali ia pulang kampung menemui keluarganya.

• Seorang Perempuan 59 Tahun Tambah Daftar Kasus Covid-19 di Musi Rawas, Total 55 Kasus Virus Corona

"Kalau naik kereta siang Rp 50 ribu cukup ke Palembang, kalau tidak operasi seperti sekarang terpaksa naik travel ongkosnya 3 kali lipat, minimal sekali berangkat Rp 200 ribu sama makan dengan rokok," katanya.

Sementara Kepala Stasiun Kereta Api Lubuklinggau, Sukarman, mengaku saat ini sedang dilakukan survei terhadap pelanggan, mengenai pengoperasian kembali kereta api penumpang tersebut.

"Sedang dilakukan survei, setelah diketahui hasilnya, maka divre nanti yang memutuskannya " katanya.

Ia menjelaskan, kendati operasional kereta api penumpang dihentikan sementara waktu, namun operasional kereta api barang tetap berjalan seperti biasanya.

• Pakai Kemeja Batik dan Celana Sobek di Depan Menhub, Atta Halilintar Dikritik Warganet, Ini Fotonya!

"Saat ini di Lubuklinggau ada dua kereta api barang yang setiap hari datang dan berangkat. Kereta api ketel minyak dari Kertapati, Palembang, sebanyak 20 gerbong. Kemudian kereta api barang isi semen dari Baturaja sebanyak 18 gerbong,” ungkapnya.

Ia menambahkan, akibat pandemi Covid-19 ini juga tidak mempengaruhi jumlah barang yang dikirim atau penambahan barang.

"Untuk barang tetap saja, sama seperti sebelumnya, tidak ada penambahan ataupun pengurangannya sama seperti yang sudah-sudah," paparnya.