Berita OKU Selatan
Warga di OKU Selatan Rela Kehujanan Demi Antre Beli Gas 3 kg, Sejak 2 Minggu Terakhir Langka
Gas elpiji 3 kilogram di Kabupaten OKU Selatan, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), mengalami kelangkahan.
Penulis: Alan Nopriansyah | Editor: Yandi Triansyah
Laporan Wartawan Sripoku.com Alan Nopriansyah
SRIPOKU.COM, MUARADUA -- Gas elpiji 3 kilogram di Kabupaten OKU Selatan, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), mengalami kelangkahan.
Bahkan untuk memastikan mendapatkan gas melon tersebut warga rela menunggu antrean hingga basah saat truk membawa gas dikirim ke lokasi, Kamis (3/9/2020).
"Kemarin-kemarin gas langkah dan harganya mahal kisaran Rp 27 ribu - Rp 28 ribu, makannya ada kabar akan ada jual gas kita langsung datang ke lokasi walaupun sudah banyak yang mengantri,"ujar Ujang warga Desa Pulau Beringin.
Dikatakan warga Ujang, sudah lebih dua pekan terakhir tabung gas elpiji banyak digunakan warga di desa setempat, sebagai keperluan sarana untuk memasak tersebut mengalami kelangkaan di desanya.
"Sudah cukup lama, lebih dari dua minggu terakhir hampir semua toko eceran mengatakan kosong,"tambahnya
• Aparatur Negara Jangan Pakai LPG Bersubsidi, Program Pertamina Tukar Gas 3 Kg dengan Bright Gas
• Tak Pakai Masker Pengantre Gas Elpiji 3 kg di Pagaralam Sumsel tidak Dilayani Petugas
Terpisah dikonfirmasi kelangkaan tabung gas elpiji 3 kilogram yang sedang terjadi Kabag Ekonomi Pemkab OKU Selatan Permiadi Haikal mengatakan salah satu penyebab kelangkaan terjadi karena tingginya permintaan pasar hampir diseluruh daerah di Sumsel.
"Penyebab kelangkaan suplay dari gas elpiji agak terlambat karena permintaan di seluruh Sumsel agak banyak serta pangkalan yang memesan lambat sehingga suplay yang datang juga agak telat,"ujar Permiadi.
Memenuhi kebutuhan gas elpiji ukuran 3 kilogram Permiadi mengatakan pihaknya melakukan operasi pasar dibeberapa wilayah Kecamatan di Kabupaten OKU Selatan.
"Hari ini sudah kita lakukan operasi pasar di Kecamatan Warkuk, Pulau Beringin, Simpang Sender dan Banding Agung, untuk mekakau kita jadwalkam besok karena sudah ada yang meminta,"ujar Permiadi.
Selain itu, pemerintah daerah bersama agen menekankan dan memantau pada pangkalan dan tingkat pengecer untuk menjual tabung gas agar tidak melebihi harga eceran tertinggi (HET).
Serta agen akan meningkatkan suplay untuk menormalkan gas elpiji di pasaran.