Karyawan PT Minanga Ogan Demo di DPRD OKU karena Nunggak Gaji 3 Bulan, Perusahaan Tawarkan 3 Opsi
karyawan perkebunan PT Minanga Ogan yang mewakili sekitar 1.400 karyawan mengadu ke anggota dewan, Kamis (3/9/2020).
Penulis: Leni Juwita | Editor: Refly Permana
Laporan wartawan Sripoku.com, Leni Juwita
SRIPOKU.COM, BATURAJA - Setelah bertahan selama tiga bulan gaji tidak dibayar, karyawan perkebunan PT Minanga Ogan yang mewakili sekitar 1.400 karyawan mengadu ke anggota dewan, Kamis (3/9/2020).
Sampai di gedung perwakilan rakyat ini, perwakilan karyawan PT Minanga Ogan tidak bertemu dengan anggota dewan.
Namun rombongan diterima Bupati OKU, Drs H Kuryana Azis, Kapolres OKU AKBP Arif Hodayat Ritonga SIK MH, Dandim 0403/OKU diwakili Kapten Inf Surasa, asisten I Setda OKU Drs Slamet Riyasi MSi, dan dari pihak perusahaan dihadiri oleh GM PT Minanga Ogan Ir Yusdi Simbolon.
• Isak Tangis Warnai Pemakaman Bripka Adhi Anggota Polsek Bantar Gerbang Dibunuh Ayah & Anak di Sumsel
Ketua Serikat Pekerja Madani PTP MO, Andi Ismed, dan Ketua Serikat Pekerja PTP MO, Erlan Noveri mengatakan menyampaikan keluhan mereka yang sudah tiga bulan tidak digaji.
“Sejak bulan Juni, Juli dan Agustus kami belum terima gaji pak,” kata perwakilan karyawan PT Minanga Ogan.
Itulah sebabnya para karyawan minta bantu pemerintahan kabupaten OKU untuk membantu mencairkan solusi terhadap masalah yang kini memebeli membelit laryawan baik karyawan yang menggantungkan hidupnya diperusahaan perkebunan karet PT Minanga Ogan.
• Diklaim Bisa Bunuh Virus, Lampu Disinfektan ACE Hardware Palembang Laris, Harga Ada yang 200 Ribuan
Menanggapi keluhan sekitar 1.400 karyawan PT Minanga Ogan ini, Bupati OKU Drs H Kuryana Azis menyampaikan bahwa pemerintahan Kabupaten OKU dan muspida (Kapolres dan Dandim OKU) sudah berjuang makismal .
Bahkan kata Bupati unsur Forkopinda OKU sudah melakukan meeting secara virtual dengan jajaran direksi beberapa hari yang lalu.
Dari jajaran direksi hadir Ir Nursani Mona Surya (Presdir PT Perkebunan Minanga Ogan) dikatakan Bupati, dari pertemuan tersebut pihak managemen memberikan mandat kepada GMO (General Manager Opraton) Ir Yusdi Simbolon untuk mengkordinir panen buah sawit.
Hasilnya dibagi kepada seluruh karyawan untuk membayar gaji karyawan yang masih tertunggak.
• Warga di OKU Selatan Rela Kehujanan Demi Antre Beli Gas 3 kg, Sejak 2 Minggu Terakhir Langkah
Sementara itu, pihak manajemen perusahaan PT PMO menawarkan tiga opsi kepada karyawan yang gajinya belum dibayar selama 3-4 bulan.
Seperti disampaikan GMO (General Manager Opraton) PT Perkebunan Minanga Ogan, Ir Yusdi Simbolon, diahadapan para karyawan yang sedang melakukan aksi demo di halaman gedung DPRD OKU Kamis ((3/9/2020).
Tiga opsi yang ditawarkan tersbut terdiri dari opsi pertama, karyawan disarakan melakukan panen buah kelapa sawit TBS (tandan buah segar) di areal perkebunan PT PMO.
Selanjutnya hasil penjualannya TBS digunakan untuk pembayaran gaji karyawan/staf serta biaya operasional.
• Trik Ubah Chat Whatsapp Tetap Centang Satu, tak Ketahuan Meski Sudah Dibaca, Kelihatan Offline Terus
Kebijakan ini berlangsung sampai kewajiaban pembayaran gaji selesai dan oprasional berjalan normal kembali.
Opsi kedua, mencari investor yang akan mengambil alih pengelolaan perusahaan. Terakhir opsi ketiga menempuh jalur hukum.
Menurut GM PT PMO, dirinya selaku pihak yang diberi mandat untuk mengkoordinir panen buah TBS akan mencari pembeli buah yang berani bayar kontan dan masuk rekening khusus untuk pemayaran gaji sekitar 1.400 karyawan yang gajinya tertunggak 3 -4 bulan.
Gaji karyawan yang tertunggak itu bervariasi untuk staf termasuk gaji General Manager Oprasional terunggak empat bulan. Sedangkan untuk karyawan dilapangan tertunggak 3 bulan.
• Inilah 19 Makanan untuk Sehatkan Jantung (3): Buah Ceri, Sayuran Hijau, Bawang Putih hingga Tomat
Dikesempatan itu para karyawan melakukan rapat intern sesama karyawan yang dikoordinir oleh Ketua Serikat Pekerja Madani PT PMO Andi Ismed dan Ketua Serikat Pekerja PTP MO Erlan Noveri.
Hasilnya kayawan PT Perkebunan Minanga Ogan memilih Opsi kedua, yaitu mencari investor yang akan mengelola perusahaan.
Opsi kedua ini memang dalam tahap melakukan negosiasi dengan pihak PT Perkebunan Mitra Ogan.
Sementara itu menurut sejumlah karyawan mengaku, opsi pertama memanen buah sawit di lahan perkebunan dinilai tidak menguntungkan karena buah sawit saat ini sedang turun produksi, seperti dituturkan Udin Kutli (42).
Menurut karyawan tetap yang bertugas mnejaga portal ini buah sudah sangat kurang karena jarang dipupuk dan tidak terawat lagi ditambaha lagi musim kemarau ini pohon sedang ngetrek.
Kemudian, jalan yang akan dilewati untuk mengangkut buah sawit ini juga kondisinya snagat memprihatinkan.
• Ketika Senja Berlabuh, Sajak Penyair Koko Bae yang Pernah Nangkring di Teater Mandiri Putu Wijaya
Disisi lain, sejumlah sumber dilapangan menilai lebih mengutungkan apabila karyawan memilih opsi pertama sambil menunggu proses opsi kedua.
Artinya karyawan segera memanen buah sawitkemudian menjualnya lalu hasilnya dibagi untuk membayar gaji karyawan sambil menunggu opsi kedua yang sedang dalan tahap negosiasi.
Pilihan ini bisa mendatangkan penghasilan bagi karyawan , apalagi pihak perusahaan memberikan keleluasaan waktu panen sampai gaji karyawan terbayar lunas dan kondisi normal.