Koko Bae
Ketika Senja Berlabuh, Sajak Penyair Koko Bae yang Pernah Nangkring di Teater Mandiri Putu Wijaya
Tulisannya pernah dimuat antara lain di HU Sriwijaya Post, Suara Rakyat Semesta, Sumatera Ekspress, Singgalang, Taruna Baru, Berita Buana, Merdeka
SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Almarhum Koko Bae lahir di Palembang, Oktober tahun 1957.
Sarjana FKIP UNSRI jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia.
Pernah kuliah di IKJ jurusan seni rupa dan pernah nongkrong di Teater Mandiri pimpinan Putu Wijaya.
Dikenal sebagai pelukis dan pekerja teater.
Punya prinsip: Siang bekerja, malam berkesenian.
Selain puisi, Koko Bae juga menulis esai dan cerpen.
• Tua-tua Keladi, Penyair Conie Sema Bikin Puisi Lagi, Kali ini Berjudul Di Pasar Kita Selalu Cemas
Tulisannya dimuat antara lain di Sriwijaya Post, Suara Rakyat Semesta, Sumatera Ekspress, Singgalang, Taruna Baru, Berita Buana, Merdeka, dan Suara Pembaruan.
Memiliki seorang isteri dan satu orang putri serta ratusan burung perkutut.
Cari makan di PT Bintang Toejoeh sebagai Area Manager.
Berikut ini salah satu puisinya yang berjudul 'Ketika Senja Berlabuh' :
Ketika senja berlabuh
gaduhnya memekakkan telinga
menggoncang darahku
darahku siap menyergap 
siap mengepung
siap membantai
bicaranya yang kacau balau
membelah waktu lampaunya yang gelap
anak kapakku siap siap sekali
mengayunkan dua matanya
bumi meringis
bulan belah pipinya
matahari luka pelipisnya
ketika senja berlabuh
gaduhnya memekakkan telinga
tulangku berkerut berderak
berbunyi mengernyitkan engselnya
dagingku terobek darah merah membara
mengalirkan luka berdarah juga tak
bernafas lagi.
Ketika senja berlabuh
gaduhnya memekakkan telinga 
terpojok di sudut kaki pelabuhan
terdiam terperangah tertunduk
lalu hilang ditelan matahari
1991
