Berita Palembang
Dinsos Palembang Akui Kesulitan Tertibkan Manusia Silver di Jalanan, Sering Kucing-Kucingan
diakui Kepala Dinas Sosial Kota Palembang, Heri Aprian mereka cukup sulit untuk menertibkan para peminta-minta semisal yang dilakukan manusia silver.
Penulis: Rahmaliyah | Editor: Welly Hadinata
Laporan wartawan Sripoku.com, Rahmaliyah
SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Keberadaan manusia silver dinilai sebagai modus baru dari oknum yang meminta-minta di jalanan.
Selama pandemi ini dan ditengah keterbatasan anggaran, tim penjangkau Dinas Sosial Kota Palembang mengungkapkan masih melakukan penyisiran penyakit masyarakat.
Namun, diakui Kepala Dinas Sosial Kota Palembang, Heri Aprian mereka cukup sulit untuk menertibkan para peminta-minta semisal yang dilakukan manusia silver.
"Ketika mereka kita amankan, dibina, assessment dan kita kembalikan ke keluarga mereka. Setelahnya turun lagi ke jalan.
Makanya, kedepan bagi mereka yang sudah sering terjaring razia akan kita mulai terapkan sidang pidana ringan dan ini ranah dari Satpol PP," tegasnya saat kegiatan Live Talk Sumsel Virtual Fest 2020 tentang Manusia Silver, ancaman bahaya dan kebutuhan hidup, Kamis (3/9/2020).
• Jumlah Manusia Silver di Palembang Makin Bertambah, Dinsos Incar Warga yang Beri Uang
• Manusia Silver di Lubuklinggau Beda Dengan di Jawa, Pol PP: Kalau di Sana Memang Betul-betul Seni
• Waspadai Efek Cat Minyak yang Digunakan Manusia Silver, Kulit Gatal-gatal hingga Melepuh
Heri mengatakan, selama pandemi ini laporan keresahan warga terkait keberadaan oknum peminta-minta di jalanan telah banyak mereka terima.
Setiap kali dilakukan razia sering kali mereka (pengemis) kucing-kucingan dengan petugas.
"Belum lama ini kami amankan 12 orang manusia silver. Pernah ada yang kami tangkap kita telusuri latar belakang keluarganya, turun menurun sebagai pengemis," jelasnya.
Sering kali turun ke jalan setelah ditertibkan, kata Heri juga tak terlepas karena masih ada masyarakat yang memberikan uang ke mereka.
Padahal, sesuai aturan Peraturan Daerah (Perda) dilarang untuk memberikan uang kepada pengemis (dalam modus apapun).
"Kita bukan melarang memberi sedekah, saya juga bukannya tak kasihan mereka namun sesuai aturan bila ingin menyalurkan sedekah melalui badan pengelola yang resmi, seperti panti asuhan atau BAZNAS. Kalau masih ada yang kasih makin betah mereka berada di jalan," katanya.
• GEPENG di Palembang Bertambah, Modusnya Jadi Manusia Silver, Badut dan Jualan Tisu, Dinsos Kewalahan
• BOCAH Manusia Silver Tewas Dilindas Truk, Kondisi Mengenaskan Tubuh Remuk, Sopir Truk Melarikan Diri
• Sederet Penyakit Ancam Manusia Silver, di antaranya Gangguan Hati, Kerusakan Ginjal dan Kanker Kulit
Sementara, Pengamat Sosial Prof Abdullah Idi MEd mengatakan, di kondisi pandemi saat ini menjadi salah satu faktor yang mendorong kehadiran manusia silver dll di jalanan.
Selain demi memenuhi kebutuhan ekonomi, cara ini sering kali dianggap lebih cepat mendapatkan uang.
"Ini yang membuat miris, sebenarnya mereka tidak ingin juga turun ke jalan kalau punya kondisi ekonomi yang baik. Mereka sebagai golongan warga kurang beruntung dan tidak mendapatkan hak utuh sebagai warga negara.