Inilah 7 Obat Sakit Kepala untuk Atasi Pusing yang Tak Tertahankan (1): Paracetamol dan Asetosal
Gangguan di daerah perut, dada, pembuluh darah, dan bahkan ujung kaki pun bisa menyebabkan sakit kepala atau pusing.
Dan jangan lupa juga subscribe, like dan share channel Instagram Sriwijayapost di bawah ini:
Berikut ini adalah ragam pilihan obat sakit kepala yang dapat digunakan:
1. Paracetamol
Melansir Buku Obat Sehari-hari (2014) oleh M. Sholekhudin, paracetamol terkadang di kemasan obat sakit kepala ditulis sebagai asetaminofen atau N-asetil-para aminofenol. Ketiganya sama saja.
Dalam dunia farmasi, satu jenis obat memang bisa punya banyak nama lain.
Dibanding dengan obat-obatan lain di dalam kelompok analgesik-antipiretik ( pereda nyeri-penurun demam), paracetamol hingga saat ini dianggap paling aman, baik bagi perempuan hamil, ibu menyusui, maupun anak-anak.

Namun, penggunaan dosis besar dalam jangka panjang tetap saja bisa menyebabkan kerusakan organ hati.
Itu mengapa meski relatif aman, paracetamol tetap tidak dianjurkan untuk dikonsumsi terus-menerus dalam dosis besar.
Salah satu kelebihan paracetamol sebagai obat sakit kepala adalah bisa diminum saat perut kosong tanpa mengganggu lambung.
Dosis umum sekali minum paracetamol yakni 500 mg.

Idealnya Berapa Kali dalam Seminggu Harus Ejakulasi?. (https://www.bukalapak.com/)
2. Asetosal
Asetosal dapat dikenali juga sebagai asam asetil salisilat atau aspirin. Ketiganya sama saja.
Asetosal mungkin bisa dianggap sebagai obat pereda nyeri dan demam yang paling legendaris.
Di masyarakat Barat, aspirin memang merupakan obat sakit kepala paling sering digunakan.
Di buku-buku atau artikel berbahasa Inggris, obat sakit kepala identic dengan aspirin atau asetosal.