Inilah 6 Bahaya Makan Sambil Berdiri untuk Kesehatan (1): Makan Berlebihan & Merasa Lebih Lapar
Beberapa orang mungkin sering makan sambil berdiri untuk menghemat waktu atau melawan pekerjaan kantor yang menuntut tidak banyak bergerak.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa makan lebih lambat dapat mengurangi nafsu makan dan meningkatkan perasaan kenyang, yang keduanya dapat mengurangi jumlah total kalori yang dikonsumsi selama makan.
Kondisi ini dapat menghasilkan hingga 88 lebih sedikit kalori yang dimakan per makanan.
Dengan demikian, makan sambil duduk pada gilirannya dapat bermanfaat untuk mengurangi risiko obesitas hingga diabetes mellitus.
Dan jangan lupa juga subscribe, like dan share channel Instagram Sriwijayapost di bawah ini:
2. Merasa lebih lapar
Tubuh Anda memiliki beberapa cara berbeda untuk menentukan apakah Anda lapar atau kenyang.
Salah satunya adalah merasakan berapa banyak makanan yang ada di perut.
Sejauh mana perut Anda meregang setelah makan dapat memberi tahu otak Anda apakah Anda sudah cukup makan atau belum.
Semakin perut Anda meregang dan semakin lama tetap kenyang, semakin kecil kemungkinan Anda merasa lapar.
Itulah mengapa makanan yang dicerna dengan cepat, seperti karbohidrat olahan, cenderung membuat Anda merasa lebih lapar daripada makanan yang membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna, seperti serat dan protein.

Diet Soda Bantu Turunkan Berat Badan? (TheHealthSite)
Meskipun tidak banyak perbedaan kecepatan pencernaan antara makan sambil duduk atau berdiri, perbedaannya menjadi signifikan jika Anda memperhitungkan pergerakan.
Bergerak segera setelah makan menyebabkan perut Anda kosong dan usus Anda mencerna makanan hingga 30 persen lebih cepat.
Penelitian telah mengaitkan pengosongan perut yang lebih cepat dengan peningkatan perasaan lapar setelah makan.
Dengan demikian, mereka yang makan sambil berdiri dan berjalan mungkin akan merasa lebih lapar setelah makan daripada mereka yang duduk.
Rasa lapar ini dapat mendorong Anda untuk selalu makan dan makan berlebih yang pada gilirannya bisa meningkatkan risiko obesitas hingga diabetes.

3. Tersedak