Inilah 6 Bahaya Makan Sambil Berdiri untuk Kesehatan (1): Makan Berlebihan & Merasa Lebih Lapar
Beberapa orang mungkin sering makan sambil berdiri untuk menghemat waktu atau melawan pekerjaan kantor yang menuntut tidak banyak bergerak.
SRIPOKU.COM - Banyak orang mungkin pernah makan sambil berdiri karena beragam alasan.
Beberapa orang mungkin sering makan sambil berdiri untuk menghemat waktu atau melawan pekerjaan kantor yang menuntut tidak banyak bergerak.
Di Indonesia, beberapa acara pesta seperti resepsi pernikahan kini juga kerap diadakan tanpa tempat duduk mewadari dengan mempersilakan tamu undangan makan sambil berdiri.
• Menguat, Nilai Tukar Rupiah Hari Senin 31 Agustus 2020 di 5 Bank Besar Indonesia
• Makan Sambil Main Ponsel Berbahaya, Ini yang Akan Terjadi pada Tubuh Jika Terus Diakukan
Jangan lupa subscribe, like dan share channel Youtube Sripokutv di bawah ini:

Sementara, sebagian orang lainnya memilih untuk bersikeras tidak makan sambil berdiri karena dianggap kurang sopan atau etis, maupun diyakini dapat berbahaya bagi kesehatan.
Jika Anda termasuk orang yang memiliki pilihan demikian, akan lebih baik jika dipertahankan.
Pasalnya, makan sambil berdiri tak lebih baik dari makan sambil duduk.
Berikut ini beberapa dampak buruk atau bahaya makan sambil berdiri yang perlu diwaspadai:
1. Makan berlebihan
Beberapa orang percaya makan sambil berdiri dapat membantu menurunkan berat badan lebih banyak daripada makan sambil duduk.
Namun, hal sebaliknya mungkin lebih benar.
Melansir Health Line, meskipun berdiri dapat membakar sekitar 50 kalori lebih banyak per jam daripada duduk, ini belum tentu cukup untuk membuat perbedaan dari waktu ke waktu.

Perlu atau Tidak Minum Susu sebelum Tidur? (http://pakyoni.blogspot.co.id/)
Itu karena kebanyakan orang mengonsumsi makanan dengan relatif cepat ketika makan sambil berdiri.
Jadi dalam skenario kasus terbaik, mengonsumsi makanan sambil berdiri dapat membantu Anda membakar sekitar 12-25 kalori ekstra.
Sebaliknya, makan sambil duduk lebih cenderung mengurangi kecepatan makan, sehingga berpotensi mengurangi jumlah kalori yang dikonsumsi ke tingkat yang lebih besar.