Virus Corona di Sumsel

82 Perawat di Sumsel Terkonfirmasi Positif Covid-19 dan 2 Orang Meninggal Dunia

Ketua DWP PPNI Sumsel H. Subhan, SKM, M.Kes mengatakan 82 Perawat di Sumsel Tepapar Covid-19 dan 2 Meninggal

Editor: Welly Hadinata
handout
Puluhan tenaga kesehatan RSUP dr Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang berdiri memberikan penghormatan terakhir kepada Ngadiah, perawat senior RSMH, yang gugur melawan Covid-19. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Sumatera Selatan (​Sumsel) sedang berduka, karena kehilangan satu lagi seorang perawat yang bertugas di RSMH Palembang gugur karena Covid-19 pada 24 Agustus lalu.

"Kami merasa kehilangan, karena ini perawat yang ke dua yang meninggal karena Covid-19. Sebelumnya perawat di Ogan Ilir juga meninggalkan karena Covid-19," kata Ketua DWP PPNI Sumsel H. Subhan, SKM, M.Kes saat dibincangi Tribun Sumsel, Selasa (25/8/2020).

Lebih lanjut ia mengatakan, berdasarkan data yang ada perawat di Sumsel yang terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 82 orang, yang tersebar di 17 Kabupaten/Kota di Sumsel.

Lalu yang suspek atau yang dulunya dikenal dengan sebutan PDP sebanyak 53 orang dan yang kontak erat atau ODP sebanyak 93 orang.

Kemudian yang tanpa gejala atau probable sebanyak 20 orang.

"Untuk perawat di Sumsel ada 27 ribuan. Namun yang sudah teregistrasi di PPNI hampir 20 ribu. Lalu perawat yang terlibat merawat Covid-19 separuh nya, karena rata-rata kawan-kawan yang di puskesmas itu juga merawat Covid-19.

UPDATE Data Terkini Kasus Covid-19 di Kota Palembang, Banyak yang Sembuh Ini Datanya Per Kecamatan

Ajak Masyarakat Patuh Protokol Kesehatan Covid-19, Anggota DPRD Maluku Justru Joget tak Pakai Masker

Perawat ini juga jadi garda terdepan melakukan pelayanan Covid-19. Apalagi saat ini rumah sehat sudah tutup yang di Wisma Atlet, sehingga yang di puskesmas juga merawat pasien yang saspek atau PDP ringan artinya berobat jalan nya dimana ya di Puskesmas.

"Seperti yang diketahui bahwa kami tenaga kesehatan khususnya perawat sangat beresiko untuk terpapar. Namanya bekerja di rumah sakit ya tempatnya orang beroba," katanya

Apalagi Palembang, khususnya Sumsel saat ini memang yang zona hijau itu baru OKU Selatan sedangkan Kabupaten/Kota lainnya masih zona kuning, dan orange.

Ketika semua orang berobat ke RSMH maka sangat mungkin orang yang berobat ada yang terpapar Covid-19 tanpa gejah, dengan begitu perawat yang bekerja di rumah sakit sangat beresiko terpapar Covid-19.

"Maka mau tidak mau kita kontak dengan pasien, wawancara. Jadi profesi kami tidak bisa menghindar dari resiko penularan," katanya.

Makanya upaya yang dilakukan adalah bekerja dengan kehati-hatian sesuai dengan standar oprasional. Bagimana cara menggunakan APD, melepas, memakai dan lain-lain.

Selain itu menurutnya, para perawat juga harus punya wawasan yang luas tentang Covid-19. Dengan begitu resiko terpaparnya bisa lebih kecil dengan mengandalkan standar oprasional yang sesuai agar terhindar Covid-19.

238 Karyawan Terpapar Corona, LG Elektronics Tutup Sementara Pabrik Cikarang

4 Pegawai BPJS Kesehatan Lubuklinggau Positif Corona, Kantor Ditutup 3 Hari Layanan Melalui Pandawa

"Namun kita tidak bisa memastikan kualitas APD yang digunakan, apakah kawan-kawan perawat ini benar-benar mengikuti SOP nya dalam membuka, memakai, bergaul sehari-hari dengan pasien, petugas kesehatan dan lain-lain," ungkapnya.

Sementara untuk profesi perawat ini tidak bisa menghindar, karena ini sudah jadi profesi dan sudah jadi resiko merawat pasien Covid-19. Yang perawat hadapi ini kan bukan hanya pasien Covid-19, tapi banyak misal TBC, HIV dan lain-lain yang beresiko.

"Pada kesempatan ini saya menghimbau kepada kawan-kawan perawat, khususnya di Sumsel marilah bekerja dengan kehati-hatian, bekerja dengan disiplin diri untuk tidak terpapar dari Covid-19," pesannya.

Diantaranya dengan mematuhi aturan-aturan yang telah dibuat dalam pelaksanaan perawatan Covid-19, misal taat memakai APD, cuci tangan, dan jaga jarak sesama.

Maka standar saja, pakai APD dengan baik, mampu jaga jarak, cuci tangan, ikuti disiplin aturan masing-masing rumah sakit, agar bisa terhindar dari Covid-19.

"Kita sadar, kita tidak mungkin mundur karena ini tugas kita dan sudah jadi resiko tugas kita. Oleh karena itu tetap semangat menjalankan tugas dan disiplin," cetusnya.

Ia pun menghimbau kepada seluruh masyarakat, supaya masyarakat umum mentatai protokol kesehatan seperti pakai masker, cuci tangan dan jaga jarak. Kalau tidak ada keperluan yang penting jangan keluar.(Linda/TS)

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved