Virus Corona di Sumsel
Ruangan Pemulasaraan Jenazah Covid-19 Ukuran 4x4 Meter di Muratara Telan Dana Rp 200 Juta
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Rupit Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), menghabiskan anggaran mencapai Rp 200 juta.
SRIPOKU.COM, MURATARA - Bangunan berukuran 4x4 meter berdiri di lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Rupit Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), menghabiskan anggaran mencapai Rp 200 juta.
Bangunan tersebut tepat berada di samping gedung Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Rupit.
Humas RSUD Rupit, Ahmad Afandi menyebut bangunan itu adalah ruangan pemulasaraan jenazah yang terpapar Virus Corona atau Covid-19.
"Itu ruangan pemulasaraan jenazah Covid kalau untuk sekarang, dibangun tahun ini, kalau tidak ada Covid lagi mungkin untuk pemandian jenazah," kata Afandi, Selasa (25/8/2020).
Sejak adanya wabah Virus Corona hingga kini kata Afandi, sudah ada satu jenazah yang dilakukan pemulasaraan di ruangan tersebut.
"Baru satu, statusnya PDP, waktu itu dia belum tahu positif Corona atau tidak, karena hasil swabnya belum keluar," kata Afandi.
• Pertama di Luar Pulau Jawa Universitas PGRI Palembang Bakal Buka Prodi Bisnis Digital & Bisnis Ritel
• Video Seorang Wanita Bawa Sabu di Balik Peci Saat Kunjungi Tahanan Polrestabes Palembang
Saat ditanya soal anggaran yang digunakan dalam membangun ruangan pemulasaraan jenazah Covid-19 itu, Afandi tak bisa memberikan komentar.
Informasi yang dihimpun Tribunsumsel.com, bangunan beton biasa yang berukuran 4x4 meter itu dibangun dengan anggaran Rp 200 juta.
Pembangunannya menggunakan dana alokasi belanja tidak terduga untuk percepatan penanganan Covid-19 dari APBD Kabupaten Muratara tahun 2020.
Bangunan itu dikerjakan oleh CV Putri Cahyani dengan nilai kontrak Rp 200 juta dan nama kegiatan pembangunan kamar pemandian jenazah.
Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Muratara, Indra membenarkan bangunan itu senilai Rp 200 juta.
"Iya (benar Rp 200 juta), tapi ada buat skat-skat juga di ruangan lain," katanya dihubungi wartawan melalui sambungan telepon.
Warga Kabupaten Muratara, Syafei mengaku tak percaya pembangunan ruangan beton biasa berukuran 4x4 meter itu menelan anggaran Rp 200 juta.
"Kalau anggaran sebesar itu sudah bisa bangun rumah ukuran 8x12 meter lengkap, lantai keramik, dinding plaster luar dalam, sudah berplafon," katanya.
• Nakes RSMH Palembang Beri Penghormatan Terakhir untuk Ngadiah, Perawat Senior Gugur Melawan Covid-19
• Ngadiah, Perawat Senior RSMH Gugur, 10 Hari Berjuang Lawan Covid