Misteri Gadis 15 Tahun Tewas Tanpa Busana, 1 Tahun Tak Terpecahkan dan Polisi Buka Pemeriksaan Baru
Koroner Malaysia membuka pemeriksaan baru pada Senin (24/8/2020), atas kematian gadis Perancis-Irlandia yang tewas tanpa busana di Hutan.
Pencarian dilakukan selama 10 hari dengan menggunakan helikopter, anjing pelacak, dan ratusan anggota tim pencari.
Jasadnya ditemukan di tengah hutan. Hasil otopsi menemukan dia mungkin kelaparan dan meninggal karena pendarahan internal, setelah terjebak sekitar semimggu di hutan hujan lebat.
Sebanyak 64 saksi akan dipanggil selama pemeriksaan, dan yang pertama adalah Mohamad Mat Yusop kepala polisi Negara Bagian Negeri Sembilan.
Ibu korban berasal dari Irlandia dan ayahnya dari Perancis. Mereka tidak bisa hadir dalam pemeriksaan karena pandemi virus corona, dan akan diwawancarai petugas koroner lewat panggilan video.
Saksi lain yang diundang termasuk polisi, pendaki yang menemukan jasad Quoirin, dan ahli forensik Inggris juga akan bergabung melalui konferensi video.
"Bukan diculik"
Polisi Malaysia pada Senin (24/8/2020) bersikeras, tidak ada indikasi penculikan di resor hutan pada kasus ini.
Pada awal persidangan hari ini, petinggi polisi senior Mohamad Mat Yusop menggambarkan bagaimana dia memeriksa bungalo tempat gadis itu dan keluarganya menginap.
Dia mengaku tidak melihat ada yang mencurigakan.
"Tidak ada indikasi korban diculik," katanya dalam pemeriksaan di kota Seremban.
"Kami tidak menerima panggilan telepon apa pun - biasanya dalam kasus seperti ini kami akan mendapat telepon yang memberitahu bahwa korban diculik dan berada di tangan orang-orang tertentu, dan mereka akan meminta uang tebusan."
"Saya yakin orang yang hilang itu benar-benar keluar dari jendela," tambah Mohamad dikutip dari AFP.
Kemudian saksi kedua yakni pemilik resor Haanim Ahmed Bamadhaj mengatakan, kunci jendela rusak di tempat gadis itu diyakini keluar, dan tidak ada CCTV di lokasi tersebut.