Mengenal Macam-macam Najis, Begini Cara Mensucikan Diri dan Menghilangkan Najis Berat hingga Ringan
Menjaga diri dan mensucikan badan dari najis karena termasuk ke dalam salah satu sayarat sahnya sholat wajib lima waktu.
Penulis: Tria Agustina | Editor: Welly Hadinata
7. Bagian anggota badan binatang yang terpisah karena dipotong dan sebagainya selagi masih hidup.
• Bacaan Niat Puasa Sunnah di Bulan Muharram, Puasa Tasua dan Puasa Asyura serta Puasa Ayyamul Bidh
PEMBAGIAN NAJIS
Najis, itu dapat dibagi 3 bagian :
1. Najis Mukhaffafah (ringan) ; ialah air kencing bayi laki-laki yang belum berumur 2 tahun dan belum pernah makan sesuatu kecuali air susu ibunya.
2. Najis Mughallazhah (berat) ; ialah najis anjing dan babi dan keturunannya.
3. Najis Mutawassithah (sedang)ialah najis yang selain dari dua najis tersebut diatas, seperti segala sesuatu yang keluar dari kubul dan dubur manusia dan binatang, kecuali air mani, barang cair yang memabukkan, susu hewan yang tidak halal dimakan, bangkai, juga tulang dan bulunya, kecuali bangkai bangkai manusia dan ikan serta belalang.
Najis mutawassithah dibagi menjadi dua :
1. Najis 'ainiyah ; ialah najis yang berujud, yakni yang nampak dapat dilihat.
2. Najis hukmiyah, ialah najis yang tidak ljelihatan bendanya, seperti bekas kencing, atau arak yang sudah kering dan sebagainya,
• Doa dan Dzikir Setelah Sholat Subuh, Dzuhur, Ashar, Maghrib & Isya Lengkap Arab, Latin & Terjemahan
CARA MENGHILANGKAN NAJIS
1. Barang yang kena najis mughallazhah seperti jilatan anjing atau babi wajib dibasuh 7 kali dan salah satu diantaranya dengan air yang bercampur tanah.
2. Barang yang terkena najis mukhaffafah, cukup diperciki air pada tempat najis itu.
3. Barang yang terkena najis mutawassithah dapat suci dengan cara dibasuh sekali, asal sifat-sifat najisnya (warna, bau dan rasanya) itu hilang.
Adapun dengan cara tiga kali cucian atau siraman itu lebih baik.
Jika najis hukmiyah cara menghilangkannya cukup dengan mengalirkan air saja pada najis tadi.
• Lafadz Lengkap Doa dan Dzikir Setelah Sholat Fardhu atau Sunnah, Disertai Huruf Latin & Terjemahan