7 Tradisi Unik yang Dilakukan Oleh Masyarakat Indonesia Saat Menyambut Tahun Baru Islam
Berikut 7 Tradisi Unik yang Dilakukan Oleh Masyarakat Indonesia Saat Menyembut Tahun Baru Islam
Penulis: Chairul Nisyah | Editor: adi kurniawan
SRIPOKU.COM - Dua hari lagi, umat islam akan merayakan Tahun Baru Islam, yang jatuh tepat pada tanggal 20 Agustus 2020.
Tahun Baru Islam sendiri merupakan momen penting dalam sejarah Islam, tepatnya sebagai hari peringatan hijrahnya Nabi Muhammad saw. dari Kota Makkah ke Madinah pada tahun 622 Masehi.
Dalam merayakan pergantian tahun hijriah ini, ada banyak ragam tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia.

Beragam tradisi unik selalu digelar setiap tahunnya untuk menyambut 1 Muharram.
Namun, di tengah pandemi Covid-19, mungkin ada beberapa wilayah di Indonesia yang tidak mengelar tradisi tersebut.
Berikut beberapa tradisi unik, yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia saat merayakan Tahun Baru Islam :
1. Kirab Kebo Bule

Tradisi Kirab Kebo Bule memperingati malam 1 Suro di Solo.
Kirab Kebo Bule merupakan satu tradisi yang dilakukan warga Solo saat menyambut Tahun Baru Islam.
Dalam tradisi ini ada beberapa ekor kebo bule (kerbau berwarna putih) yang diarak keliling kota.
Konon, warga Solo percaya bahwa kerbau ini merupakan turunan Kebo Bule Kyai Slamet yang dianggap kramat.
Kerbau-kerbau tersebut berperan sebagai Cucuking Lampah (pemandu kirab) dan diikuti oleh para keluarga keraton yang membawa pusaka, diikuti dengan barisan warga Surakarta di belakangnya.
Uniknya, warga akan berlomba-lomba menyentuh badan kebo bule dan berebut untuk mendapatkan kotorannya yang katanya dapat membawa berkah.
• LRT Palembang Mogok Jadi Tontonan Warga Seberang Ulu, Ternyata Sedang Lakukan Hal Ini
• Video : Ini Identitas dan Wajah Pembunuh Seorang Warga Aryo Kemuning Palembang
• BREAKING NEWS: Seorang Pria Ditemukan Tewas di Dalam Mobil Xenia di Jalan Radial Kota Palembang
• Nanas Mengandung banyak vitamin dan mineral, seperti vitamin B6, vitamin C, folat, thiamin, mangan
2. Mubeng Beteng
Tradisi yang dilangsungkan setiap pergantian tahun baru hijriah ini dilakukan sebagai sarana perenungan dan instropeksi warga atas berbagai hal yang telah dilakukan pada tahun sebelumnya.