Berita Sriwijaya FC

Manajemen Sriwijaya FC Masih Rahasiakan Mr B yang Diisukan Bakal Direkrut Jadi Striker Anyar SFC

Meski sudah banyak beredar isu yang mengatakan striker Mr B yang dimaksud tersebut adalah Striker PSM Makassar, Bayu Gatra

Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Sudarwan
Tribunnews.com
Striker PSM Makassar, Bayu Gatra yang diisukan bakal direkrut sebagai striker baru Sriwijaya FC. 

Laporan wartawan Sripoku.com, Abdul Hafiz

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Manajemen Sriwijaya FC hingga kini belum dapat memastikan rencana merekrut striker berinisial Mr B yang mantan Timnas untuk memperkuat Turnamen Liga 2 yang akan berlangsung 17 Oktober-5 Desember 2020 mendatang.

Meski sudah banyak beredar isu yang mengatakan striker Mr B yang dimaksud tersebut adalah Striker PSM Makassar, Bayu Gatra, namun pihak manajemen Laskar Wong Kito masih belum membenarkan pemain baru yang direkrut.

Siasati Sistem Home Tournament Alasan Sriwijaya FC Rekrut dan Coret Pemain

Kiper Sriwijaya FC Sadar Jika Usianya Tidak Lagi Muda, Latihan Keras Demi Bawa Sriwijaya FC Promosi

Manajemen Sriwijaya FC Lega, Usai Kepastian Klub Liga 2 Bakal Diundi

"Belum ada Bang, baru inisial Mr B aja dari Pak Hendri. Gak berani nyebut karena belum deal. Kalau sudah ada sepakat, dikasihkan DP sudah jadi, baru kita berani Mr B ini pemain kita," ungkap Direktur Teknik PT SOM (Sriwijaya Optimis Mandiri) Indrayadi selaku pengelolah klub Sriwijaya FC kepada Sripoku.com.

Meski demikian, mantan pelatih kiper Sriwijaya FC membenarkan jika pihaknya tetap intens berkomunikasi dengan Mr B yang secara lisan sudah hersedia bergabung dengan Sriwijaya FC.

"Tapi secara komunikasi intens dia sudah bersedia dengan kita. Negosiasi tawar menawar terus dilakulan," kata pria kelahiran Sungai Liat Bangka, 51 tahun silam.

Menurut mantan kiper PS Pusri era galatama ini, pihaknya tak ingin ada yang dirugikan jika klub nanti telah mengklaim yang bersangkutan sebagai pemain yang direkrut.

"Jangan sampai ada yang dirugikan. Malu juga kalau kita klaim klaim. Marah juga pemainnya. Selama ini komunikasi By telepon.

Pemain yang kita inginkan itu intinya mau bergabung dengan kita. Tapi kalau hanya lisan saja, kan bisa saja.

Tapi kan mesti kalau seumpama beli rumah kan ada DP dulu. Ini kan belum jelas juga," terang Indrayadi yang juga pegawai PT Pupuk Sriwidjaja Palembang.

Stoper Sriwijaya FC Mengaku Sudah Gatal dan Rindu Berat Rasakan Kerasnya Kompetisi Liga 2 2020

Jenuh Latihan Mandiri, Stoper Sriwijaya FC Erwin Gutawa tak Sabar Gabung dengan Tim

Sebagai informasi, seandainya memang yang dimaksud Bayu Gatra Sanggiawan atau Bayu Gatra, dia bermain untuk klub asa Indonesia, PSM Makassar.

Bayu Gatra lahir di Jember, Jawa Timur, Indonesia, 11 November 1992.

Orangtua dari Bayu Gatra adalah Untung Supriadi dan Siti Kholifah. Bayu Gatra memiliki satu kakak perempuan bernama Ana Alifiya, satu adik lakik-laki bernama Choirul Reza Amarullah dan adik perempuan bernama Desfia Afriyanti.

Bayu Gatra beristrikan Venty Dwi Pratiwi dan pasangan ini dikaruniai dua anak bernama Muhammad Messi Gatra dan Chelsea Rahmadani Gatra.

Posisi pemain bertinggi 168 cm itu adalah penyerang sayap.

Bayu Gatra tidak menimba ilmu sepakbola di Sekolah Sepak Bola (SSB) seperti kebanyakan anak-anak yang menyukai sepakbola.

Bayu justru belajar si kulit bundar secara otodidak.

Hasrat besarnya untuk mahir bermain sepak bola terinspirasi dari kehebatan sang ayah, Untung Supriadi.

Semasa kecil, Bayu Gatra mengaku ayahnya itu adalah anutan dirinya, di dalam maupun di luar lapangan.

Ritual Pulang Kampung Jelang Latihan Perdana bersama Sriwijaya FC di Palembang

Bahkan, Bayu Gatra mengaku semasa kanak-kanak kerap mendengar sang ayah dieluk-elukan oleh warga di daerah tempatnya tinggal saat turun di turnamen kelas tarkam.

Begitu menginjak masa kolah menengah pertama, Bayu Gatra mengikuti jejak sang ayah, bermain tarkam.

Bayu Gatra punya alasan kuat dibalik keputusannya bermain tarkam di usia yang sangat muda.

Dia ingin meringankan beban orang tuanya dalam membiayai sekolahnya.

Dengan bakat besar yang dimilikinya, Bayu Gatra kerap mendapatkan tawaran bermain tarkam. Ia pun tidak pilih-pilih dan menerima ajakan yang datang.

Bayu Gatra yang ketika itu masih berusia belasan tahun harus menghadapi pemain yang usianya lebih tua darinya.

Bermacam-macam bayaran di turnamen ini pun pernah didapatnya. Mulai dari dibayar Rp 30 ribu dalam satu pertandingan, Rp 75 ribu, hingga Rp 250 ribu.

25 Agustus Ini Sriwijaya FC Gelar Latihan Perdana di Stadion Bumi Sriwijaya Palembang

Setelah makan banyak asam garam di turnamen tarkam, Bayu Gatra lebih serius dalam menekuni kariernya.

Ia menimba ilmu di Persid Jember dan kemudian hijrah ke Persekap Pasuruan pada 2008.

Kariernya yang mulai menanjak langsung meredup setelah ia dihantam cedera lutut parah tahun 2010 lalu.

Cedera yang memaksanya absen dari lapangan hijau sekitar satu tahun. Padalah ia sudah memainkan beberapa laga profesional bersama Persekap Pasuruan.

Kala itu, Bayu Gatra bermain untuk tim U-21 Persisam Samarinda. Saat itu, diakui Bayu merupakan momen paling buruk dalam karier sepak bolanya.

Pasalnya, ia harus menepi dalam waktu lama dan bayang- bayang kariernya akan hancur sempat membuatnya frustrasi.

Persisam Smarinda dan Kebangkitan. Usai pulih dari cedera, karier Bayu Gatra ini memang terus melesat.

Setelah masuk ke tim utama Persisam Samarinda pada 2011, dirinya pun memiliki kesuksesan lain.

Bayu Gatra membawa tim sepak bola Kalimantan Timur juara di PON 2012. Performa Bayu Gatra di level klub pun semakin mantap.

Bakal Rekrut Mantan Pemain Timnas Indonesia Striker Sriwijaya FC M Irman Akui Khawatir Digeser

Hingga 2015, pemain yang biasa diplot sebagai penyerang sayap kanan itu total bermain sebanyak 60 kali dan mencetak 9 gol.

Aksi lincah Bayu Gatra sayangnya sempat tersendat ketika konflik sepak bola Indonesia meninggi dan berujung dengan ketiadaan liga resmi pada 2015.

Ketika Persisam Samarinda pindah kandang dan berganti nama menjadi Bali United pun, Bayu Gatra hanya bermain di kompetisi pramusim.

Selepas dari Bali United, Bayu Gatra sempat pindah ke Sriwijaya FC. Namun, Bayu Gatra hanya bermain sebentar saja dan kemudian berlabuh ke Madura United.

Bayu Gatra memperkuat Madura United di ajang ISC A 2016.

Bayu Gatra pun menjadi rombongan awal pemain yang menjadi pengisi Madura United, klub yang sebelumnya adalah Pelita Bandung Raya (PBR).

Bersama Madura United, Bayu Gatra bermain hingga Liga 1 musim 2018. Selama tiga tahun bermain untuk Laskar Sapeh Kerrab, Bayu Gatra mencatatkan 79 penampilan dan mencetak 9 gol.

Gaya main Bayu Gatra yang lincah dengan mengandalkan kecepatan untuk menyisir sisi kanan atau pun sisi kiri pertahanan lawan menjadi andalannya.

Pada gelaran Liga 1 2019 ini, Bayu Gatra dikontrak oleh PSM Makassar. Pemain berusia 27 tahun itu mengenakan nomor punggung 23 di Juku Eja.

Nama Bayu Gatra mulai menghiasi timnas Indonesia di level U-23 pada tahun 2013 hingga 2014.

Debut senior timnas Indonesia Bayu Gatra jalani pada 26 Maret 2014 dalam laga melawan Andorra di laga persahabatan.

Hingga kini, Bayu Gatra masih beberapa kali masuk skuad timnas Indonesia dan pernah ikut di ajang internasional seperti Piala AFF 2014 dan 2016.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved