Berita Sriwijaya FC
Stoper Sriwijaya FC Mengaku Sudah Gatal dan Rindu Berat Rasakan Kerasnya Kompetisi Liga 2 2020
"Harapannya cepat kumpul biar kita bisa lebih cepat persiapan dan kompak lagi. Karena melihat tim lain sudah sangat serius persiapan Liga 2," ujarnya.
Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Hendra Kusuma
SRIPOKU.COM, PALEMBANG-Rasa kangen berat ingin berkumpul kembali bareng Tim membuat Stoper Sriwijaya FC Erwin Gutawa yang berharap latihan bareng Sriwijaya FC bisa digelar secepatnya.
"Udah dapat kabar lihat di IG info Liga 2. Wah saya senang sekali karena udah ada info sudah resmi kompetisi mau bergulir."
"Karena selama habis Corona sudah menunggu terus. Jenuh juga latihan sendiri sama gak maksimal," ungkap stoper andalan Sriwijaya FC ini, Selasa (11/8/2020).
Pemain nomor punggung 5 ini pasca diliburkannya tim akibat pandemi Corona, melakukan latihan mandiri di kampung istrinya di Batulicin, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.
"Selama ini latihan di rumah aja.Saya sendiri fokus ke lapangan. Tiap hari pagi kadang sore latihan di lapangan Batu Licin," kata mantan pemain Martapura FC.
Menurut Erwin, dengan semakin lebih cepat dilakukan latihan bareng tim diharapkan bisa lebih solid.
"Harapannya cepat kumpul biar kita bisa lebih cepat persiapan dan kompak lagi. Karena melihat tim lain sudah sangat serius persiapan Liga 2," ujarnya.
Erwin pun mengakui, memantau informasi rencana manajemen untuk merekrut striker mantan Timnas.
"Ya saya baca juga informasi rekrut pemain Timnas, saya pribadi menyambut positif bisa ngangkat tim dan performa tim. Dan bisa adaptasi," katanya.
Erwin Gutawa berencana menyambangi kampung halamannya di Bone, Sulawesi Selatan sebelum kembali bergabung latihan bareng Tim Sriwijaya FC ke Palembang.
"Sebelum ke Palembang mau ke kampung halaman dulu nemuin keluarga buat minta doa restu. Biar apa yang saya cita citakan untuk naik Liga 1 didoakan," ungkap Erwin Gutawa.
Apalagi kata mantan stoper Madura FC sudah beberapa kali rencana pulang kampungnya kerap tertunda lantaran masa pandemik Covid-19.
Pesepakbola berambut gondrong yang hobi berpetualang dengan sepedanya ini mengaku, lebih memilih latihan di dalam rumah memanfaatkan alat olahraga selain di lapangan.
Erwin terlahir sebagai pesepakbola tanpa melalui Sekolah Sepak Bola (SSB), melainkan bakat alami sebagai pemain Tarkam (Tarikan Kampung) mengajak rekannya untuk bekerja lebih keras lagi menghadapi laga kompetisi Liga 2 selanjutnya.
"Laga selanjutnya kita harus lebih fokus lagi, lebih kerja keras lagi menghadapi pertandingan selanjutnya," kata pemain asal Desa Samaenre, Kecamatan Tonra, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) kelahiran 6 Juli 1992.(fiz)