Berita Sriwijaya FC

Ritual Pulang Kampung Jelang Latihan Perdana bersama Sriwijaya FC di Palembang

"Sebelum ke Palembang mau ke kampung halaman dulu nemuin keluarga buat minta doa restu.Biar apa yang saya cita citakan untuk naik Liga 1 didoakan

Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Hendra Kusuma
SRIPOKU.COM/ABDUL HAFIZ/HANDOUT
Erwin Gutawa minta doa restu pulang kampung 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG-Kepastian Liga 2 diputar 17 Oktober nanti, membuat stoper Sriwjaya FC Erwin Gutawa menjalani ritual pulang kampung.

Bagi Erwin Gutawa, musim ini dia dan Sriwijaya FC menjalani kompetisi yang sangat berat, karena manajemen dan pelatih sudah melakukan persiapan matang dan sudah menjalani start sempurna di awal Maret lalu, namun tiba-tiba kompetisi stop karena pandemi Covid-19.

Penghentian kompetisi ini membuat Sriwjaya FC harus kembali ke titik nol melakukan persiapan.

"Ibarat mobil sudah siap melaju, mesin sudah panas, tetapi kemudian berhenti dan benar-benar tak lagi digeber."

"Maka kompetisi musim lebih berat dan perjuangan kami bersama Sriwjaya FC lebih lagi untuk mencapai target," jelas Erwin.

Stoper Sriwijaya FC Erwin Gutawa berencana mengajak anak-anak dan istri tercinta menyambangi kampung halamannya di Bone, Sulawesi Selatan sebelum kembali bergabung latihan bareng Tim Sriwijaya FC ke Palembang.

"Sebelum ke Palembang mau ke kampung halaman dulu nemuin keluarga buat minta doa restu. Biar apa yang saya cita citakan untuk naik Liga 1 didoakan," ungkap Erwin Gutawa kepada Sripoku.com.

Apalagi kata mantan stoper Madura FC sudah beberapa kali rencana pulang kampungnya kerap tertunda lantaran masa pandemi Covid-19, termasuk melewatkan moment lebaran Idul Fitri dan Idul Adha.

"Lebaran Idul Fitri, Idul Adha di sini aja. Di tempat istri sama keluarga (Batu Licin Kabupaten Tanah Bumbu Provinsi Kalimantan Selatan)."

"Rencana kemarin mau bawa keluarga ke Bone Sulsel. Cuma belum kesampaian. Soalnya khawatir gak tahu tiba tiba saya balik kampung, nanti dipanggil," kata pemain nomor punggung 5.

Beberapa waktu lalu juga Erwin Gutawa gagal pulang kampung untuk menghadiri Turnamen Sepakbola yang rutin disponsorinya.

"Kemarin mau ngadain turnamen saya sponsori tapi karena ditunda karena corona. Lebaran Idul Fitri juga. Kalau terakhir mau ketemu keluarga aja. Karena Idul Fitri belum sempat. Idul Adha," katanya.

Erwin terlahir sebagai pesepakbola tanpa melalui Sekolah Sepak Bola (SSB), melainkan bakat alami sebagai pemain Tarkam (Tarikan Kampung) mengajak rekannya untuk bekerja lebih keras lagi menghadapi laga kompetisi Liga 2 selanjutnya.

"Laga selanjutnya kita harus lebih fokus lagi, lebih kerja keras lagi menghadapi pertandingan selanjutnya," kata pemain asal Desa Samaenre, Kecamatan Tonra, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) kelahiran 6 Juli 1992.

Erwin sendiri saat ini mengisi liburannya mudik berkumpul dengan anak dan istrinya di Batu Licin Kabupaten Tanah Bumbu--265 km sebelah timurnya Banjarmasin ibukota Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved