Berita Muratara

Cerita Warga Rela Mengungsi, Karena Tak Tahan Bau Menyengat dari Tambang Minyak Ilegal di Muratara

Warga yang tinggal di sekitar lokasi tambang minyak ilegal di Muratara tak tahan setiap hari mencium bau menyengat.

Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM / Rahmat Aizullah
Warga melakukan pengeboran minyak secara ilegal di Desa Beringin Makmur II, Kecamatan Rawas Ilir, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara). 

SRIPOKU.COM, MURATARA --  Warga yang tinggal di sekitar lokasi tambang minyak ilegal di Muratara tak tahan setiap hari mencium bau menyengat.

Selain itu, warga juga khawatir, alami sesak nafas, sehingga rela mengungsi ke tempat sanak keluarga.

Tambang minyak yang berada di Desa Beringin Makmur II, Kecamatan Rawas Ilir, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Sumsel ini berada di depan kantor Camat Rawas Ilir atau tepat di belakang kantor Koramil.

Bahkan di sekitar lokasi pengeboran minyak, ada SMA Negeri Bingin Teluk dan beberapa rumah warga.

"Bau gasnya menyengat sekali, saya takut sesak napas, jadi keluarga kami pergi dulu ke rumah saudara," kata Sis, warga setempat, Minggu (9/8/2020).

Gara-gara Debu Remaja di OKI Dapat Bogem Mentah, Setahun Kabur Kini Pelaku Ditangkap Polsek Lempuing

 

Jadi Tameng Ibunya, Gempita Sebut Ini ke Gading Marten saat Gisel Ketahuan Simpan Foto Wijin, Teman

Ia dan keluarganya terpaksa mengungsi karena tak tahan mencium bau gas yang diduga berasal dari dalam lobang pengeboran minyak.

Tak hanya itu, minyak yang tumpah meluber dari beberapa sumur bor menimbulkan aroma tak sedap.

"Baunya itu terasa pekat di hidung, bau gas ada, bau minyak yang meluber itu juga mengganggu pernapasan," kata dia.

Warga lainnya, Subandri juga mengaku mencium bau gas yang menyengat dari aktivitas pengeboran minyak itu.

Bahkan jarak rumahnya dengan lokasi pengeboran minyak sekitar 200 meter, namun terasa bau gas sampai masuk rumah.

"Bau gas itu sangat menyengat sampai ke rumah saya, takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, memang sebaiknya ditutup," katanya.

Selain mengganggu pernapasan kata Subandri, aktivitas pengeboran minyak itu juga dapat berdampak pada lingkungan sekitar.

"Harapan kami supaya tidak ada lagi aktivitas itu, dampak buruknya banyak sekali, salah satunya mencemari lingkungan," ujarnya.

Giniloh Cara Lihat Kelakuan Pacar dengan Sadap WhatsAppnya, Foto hingga Chat yang Dikirim Terpantau!

 

Hamil di Luar Nikah, 297 Remaja Ajukan Dispensasi Nikah di Pengadilan Agama Lubuklinggau

Camat Rawas Ilir, Heri Martoni membenarkan aktivitas pengeboran minyak ilegal itu memunculkan bau gas menyengat.

"Memang terasa bau gasnya, di hidung kita itu terasa pekat, saya juga merasakan itu," kata Heri.

Ia sudah mengundang perusahaan tambang minyak PT Sele Raya Merangin Dua untuk mengecek apakah gas dari pengeboran minyak itu beracun atau tidak.

"Menurut pihak Sele Raya, gas itu tidak mengandung racun, tapi gas itu sangat mudah terbakar," ujarnya.

Karena itu, Camat mengimbau masyarakat agar tidak mendekati lokasi pengeboran minyak tersebut di radius 100 meter.

Camat juga meminta seluruh pengebor minyak agar menghentikan semua aktivitasnya karena pengeboran itu berstatus ilegal.

Mengingat aksi penambangan minyak secara ilegal sangat membahayakan masyarakat di sekitar tambang dan dapat mencemari lingkungan.

Hal itu dibenarkan Indra Yani selaku Kabid Bidang Penataan dan Pentaatan Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Kabupaten Muratara.

"Kami sudah turun langsung mengecek ke lapangan, memang betul kalau kita lihat dari aspek lingkungan bisa mencemari lingkungan," kata Indra.

Via Vallen, Ahmad Dhani hingga Ikatan Dokter Indonesia Ini Deretan Polemik Jerinx SID, Kontroversial

 

Harga Tomat di Palembang Turun, Pasca Aksi Tomat Dibuang Petani ke Jalan di Pagaralam

Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Muratara akan berkoordinasi dengan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Sumsel.

Ia mengharapkan masyarakat agar tidak mendekati lokasi pengeboran minyak itu karena dikhawatirkan bisa terbakar dan meledak secara tiba-tiba.

"Apalagi sekarang bulan Agustus sudah memasuki musim kemarau, takut terjadi kebakaran, jadi masyarakat harus berhati-hati," ujarnya.

Indra juga mengimbau para pengebor untuk saat ini jangan beraktivitas terlebih dahulu, karena minyak dari beberapa bor meluber.

"Takutnya minyaknya semakin meluber, mengalir ke sungai, maka itu akan mencemari sungai yang ada di sekitar sini," katanya.

Anji Ramai Dikritik gegara Hal Ini, Kaesang Pangarep Anaknya Jokowi Beri Dukungan, Sebut Garaga!

 

Mendadak Naik Daun, Rizky Billar Dicap Cuma Dompleng Lesty & Dinda Hauw, Bongkar Niat Sebelum Viral

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved