Fakta Mengagumkan Dialami Otak Manusia pada Usia 40 Tahun, Ternyata Sudah Tertulis dalam Alquran!
Dan tahukah Anda, apa yang dikatakan ilmuwan tersebut sudah diberitahukan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala melalui Al-Quran.
Penulis: fadhila rahma | Editor: Sudarwan
SRIPOKU.COM - Dalam Alquran ternyata sudah banyak tertuang lebih dahulu apa saja yang akan terjadi pada alam bahkan makhluk hidup yang ada di bumi.
Tak terkecuali manusia yang juga salah satu makhluk ciptaan Allah SWT.
Tentu pernah mendengar, bahwa semakin tua maka akan semakin menurun pula kinerja otaknya.
Ya, hal itu memanglah benar terjadi, terutama pada seseorang yang telah memasuki usia 40 tahun.
Mengenai hal ini, para ilmuwan telah memastikan bahwa pertumbuhan otak akan mengalami reduksi setelah berumur sekian.
Maka terdapat studi baru yang dipublikasikan dari “Jurnal kedokteran Inggris” yang memaparkan bahwa jumlah usia sangat berpengaruh terhadap perubahan kognitif seseorang.
• Turun Rp 10.000, Harga Emas Antam Hari Sabtu 8 Agustus 2020 Berada di Angka Rp 1.055.000 per Gram
• Harga Bensin Pertalite Agustus Jadi Rp 5.355 Pertamax Rp 6.300 Turbo Rp 6.895 Per Liter, Cek Infonya
• Inilah 14 Makanan Mengandung Natrium Tinggi (1): Udang, Sup, Puding Instan, Ham dan Keju

Dan terkadang pada kasus-kasus tertentu berakibat timbulnya penyakit Alois Alzheimer (kepikunan dini) atau penyakit lain dari jenis dimensia (pikun) dan kadang bermula pada usia dini, pada pertengahan atau akhir-akhir umur 40-an.
Para peneliti mengatakan bahwa penurunan itu sangat minim.
Sehingga kecil kemungkinkan untuk diteliti dalam kehidupan sehari-hari.
Dan hal itu telah diungkapkan dari sebuah riset obat yang menyertakan peserta berumur tiga atau empat tahun.
Maka, hasil riset terakhir menjadi penting karena membuktikan obat tersebut efektif sebagai penawar kepikunan jika digunakan ketika muncul gejala-gejala penurunan kinerja kognitif.
Penelitian sebelumnya telah berkesimpulan bahwa penurunan kinerja kognitif pada manusia terjadi sebelum usia enam puluh tahun.
Akan tetapi hasil riset terakhir menunjukkan bahwa hal itu terjadi pada pertengahan usia.
Jadi, ketika seseorang berumur 40 tahun maka pertumbuhan otaknya telah terhenti.
Dan setelah umur ini sel-sel otak mulai rusak.
Tetapi tanpa penelitian dan studi yang rumit serta dilengkapi dengan peralatan yang canggih, sangat kecil kemungkinan untuk menyadari hal tersebut.
Dan tahukah Anda, apa yang dikatakan ilmuwan tersebut sudah diberitahukan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala melalui Alquran.
Maha suci Allah, Al-Quran telah mengisyaratkan hal ini sebelum 1400 tahun lalu.
Tatkala mengisyaratkan bahwa manusia ketika mencapai batas kinerja otaknya pada usia 40 tahun, maka akan mengalami penurunan setelah itu.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “… sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdo’a, ‘Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat yang telah Engkau berikan’,” (QS. Al-Ahqaaf: 15).
Hal itu juga seperti dijelaskan dalam buku ‘Sains dalam Alquran’ karya Dr. Nadiah Thayyarah.
"Dan Kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orangtuanya.
Ibunya telah mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula).
Masa mengandung sampai menyapihnya selama tiga puluh bulan, sehingga apabila dia (anak itu) telah dewasa dan umurnya mencapai empat puluh tahun, dia berdoa:
"Ya Tuhanku, berilah aku petunjuk agar aku dapat mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau limpahkan kepadaku dan kepada kedua orangtuaku, dan agar aku dapat berbuat kebajikan yang Engkau ridai; dan berilah aku kebaikan yang akan mengalir sampai kepada anak cucuku.
Sungguh, aku bertobat kepada Engkau, dan sungguh, aku termasuk orang muslim," Surah Al-Ahqaf ayat 15.
Ayat ini menyatakan pentingnya usia 40 tahun dalam kehidupan manusia.
Oleh sebab itu, kenabian datang kepada para nabi saat mereka berusia 40 tahun.
Ayat tersebut juga mengungkap kedewasaan dan kematangan seseorang saat ia sudah mencapai kematangan akal, yaitu saat kepala sudah mencapai bentuk tertentu dan tidak lagi membesar atau mengecil.
Secara Ilmiah
Pemeriksaan tahunan atau general check up sering dilakukan para pria dan wanita yang sudah berusia di atas 40 tahun.
Kebiasaan ini bagus, namun sering kali melupakan pemeriksaan di bagian otak, mengingat seiring usia, tidak hanya tubuh saja, namun otak manusia juga bakal bertambah tua.
Pada orang tua, hal ini bisa menyebabkan penyakit seperti alzheimer dan demensia sehingga penting dilakukan medical checkup untuk mendeteksi penyakit kerusakan otak.
"Dalam konteks penuaan di otak, setiap orang saat usia 40 tahun atau lebih muda, sebaiknya sudah pernah melakukan medical check-up untuk mengecek faktor risiko termasuk deteksi dini kerusakan otak," kata dokter spesialis saraf Yuda Turana seperti dikutip dari Gridhealth.id.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Fakultas Kedokteran Atma Jaya Jakarta pada 2016, tes pemeriksaan saraf penciuman dapat mendeteksi tanda awal proses penuaan di otak yang berisiko demensia.
"Pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan aroma yang familiar dengan kondisi Indonesia.
Bila pasien tidak mampu mengidentifikasi jenis aroma (kecuali saat pilek atau gangguan hidung lainnya) maka kemungkinan besar pasien menderita demensia", jelas Yuda.
Selain itu, pemeriksaan MRI otak, pemeriksaan kognitif, pemeriksaan olfaktorius dapat digunakan untuk memeriksa gejala dari demensia.
Sampai sekarang demensia belum ada obatnya. Maka dari itu, kata Yuda, penting melakukan deteksi dini untuk memperlambat atau mencegah penyakit demensia dengan melakukan medical check up.
Yuda juga mendorong masyarakat untuk menginvestasikan otak mulai dari usia dini. Jangan menunggu saat tua nanti.
Investasi kesehatan otak bukan dilakukan pada usia 50 tahun atau sejak kecil, tetapi sejak manusia dalam kandungan.
"Jika seorang ibu misalnya perokok, biasanya akan menjadi prediksi bahwa anaknya nanti akan tidak produktif dan ketika tua nanti akan pikun" tandasnya.
Asal tahu saja, banyak sekali gangguan dan penyakit yang bisa berefek buruk bagi kesehatan otak, sekaligus memengaruhi kemampuan otak.
Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan agar otak tetap sehat dan berfungsi optima;
1. Cukupi kebutuhan nutrisi otak
Lindungi otak dari kerusakan yang diakibatkan oleh radikal bebas dengan makanan yang mengandung antioksidan, omega-3, asam folat, dan vitamin B6 juga vitamin B12.
2. Jangan rusak dengan asap rokok
Segera hentikan mengisap rokok karena merokok membuat bagian penting dari otak, yaitu bagian korteks, rentan mengalami penipisan.
Korteks merupakan bagian otak yang berkaitan dengan kemampuan berpikir, mengingat, bahasa, dan persepsi.
Selain itu, rokok juga bertanggung jawab terhadap beberapa penyakit terkait otak, seperti stroke, aneurisma otak, dan demensia.
3. Olahraga teratur
Olahraga dapat memperbaiki kinerja pembuluh darah kecil dalam mengantarkan darah yang kaya oksigen menuju otak.
Pertumbuhan sel baru dan hubungan antarsaraf dalam otak juga akan lebih optimal dengan olahraga teratur.
4. Perhatikan kolesterol, tekanan darah, dan gula darah
Timbunan kolesterol akan memicu terbentuknya sumbatan di dalam pembuluh darah otak, sehingga suplai oksigen ke otak berkurang.Selanjutnya kondisi ini dapat membuat sel otak rusak hingga berakibat kematian.
Stroke sebagai salah satu komplikasinya, dapat menimbulkan gangguan pada kemampuan bicara, melihat atau bergerak, tergantung bagian otak mana yang diserang.
5. Istirahat atau tidur yang cukup
Tidur yang cukup setiap hari berperan penting dalam fungsi otak kita, seperti membantu memperkuat dan melindungi memori, membuat kita fokus, juga meningkatkan kemampuan kita dalam memecahkan masalah.
Sebenarnya otak memiliki banyak perlindungan, dengan adanya tulang tengkorak yang keras, jaringan berupa selaput keras yang disebut meninges, hingga bantalan berupa cairan otak dalam meninges.
Meski demikian, otak tetap bisa mengalami kerusakan, berisiko terkena penyakit, bahkan mengalami penurunan fungsi.
Maka dari itu, jagalah kesehatan otak sebisa mungkin agar kualitas hidup kita tetap maksimal.(*)