Objek Wisata Tangga Manik di Lahat Kini Tinggal Nama, Banyak Masyarakat Hilang Mata Pencaharian
"Ya kalau dahulu objek wisata Tangga Manik sangat banyak dikunjungi wisatawan. Bahkan, pernah perharinya hingga ribuan..."
Penulis: Ehdi Amin | Editor: Refly Permana
Sapri, sendiri hanya berharap pemerintah baik pusat, provinsi dan kabupaten segera membantu pembenahan tanggul yang juga berimbas kepada 360 hektar sawah di empat desa di kawasan tersebut.
• Tempat Makan Murah Serba Sepuluh Ribu di Empat Lawang, Berikut Lokasinya!
"Kalau tanggul dibenahi objek wisata ini bisa kembali hidup. Karena objek wisata tangga manik ini sangat bergantung pada air," ujarnya.
Harapan yang sama juga diutarakan Camat Lahat Selatan, Budi Utama, SIP. Dikatakan Budi, jebolnya tanggul menyebabkan air tidak masuk ke saluran tangga manik.
Menurutnya, luapan air yang masuk kesaluran yang membuat lokasi menjadi objek wisata didukung aliran sungai lematan dan panorama di sekitarnya.
Kerusakan tangga manik, dikatakan Budi terjadi juga dampak akibat banjir bandang yang terjadi akhir tahun 2019 lalu. Banyak material yang masuk kedalam saluran hingga membuat aluran air berpindah.
"Ya harapan kita ini bisa kembali dibenahi karena ini bisa membantu pendapatan bagi warga sekitatlr, "harapnya.
Sementara itu, dalam pantauan di lokasi kondisi tangga manik sangat memperihatinkan jika dibandingkan dengan sebelumnya.
Gundukan tanah berserakan, sampah dan semak mulai tumbuh.
Pondok pondok yang selama ini menjadi lokasi berjualan hanya tinggal kerangka saja. Saat di lokasi tidak ada lagi warga yang datang walau hanya untuk sekedar bersantai.