Fenomena Berburu Sertifikat Online

Semenjak diberlakukannya WFH dan learn from home (LFH) sebagai bagian da­ri kebijakan physical distancing untuk memutus rantai penularan Covid-19

Editor: Salman Rasyidin
Istimewa
Dr. Ir. H. Abdul Nadjib S,.MM (Dosen FISIP UNSRI Palembang / Pemerhati Kebijakan Publik Daerah). 

Oleh : Dr. Ir. H. Abdul Nadjib S,.MM

Dosen FISIP Universitas Sriwijaya / Pemerhati Kebijakan Publik Daerah

Semenjak diberlakukannya work from home (WFH) dan learn from home (LFH) sebagai bagian da­ri kebijakan physical distancing untuk memutus rantai penularan Covid-19 di Indonesia.

Ber­mun­­culan para sekumpulan orang atau lembaga/institusi yang kreatif dengan tujuan me­ning­kat­kan kapasitas capital human atau bagian dari upaya bisnis baru untuk menyelenggarakan ke­gi­at­an online, dengan berbagai nama seperti webinar, training online, workshop after office, dll.

Ta­war­an kegiatan online ini mendapat sambutan hangat dari para perserta terutama di kalangan pe­ker­ja kantoran, pejabat struktural, manajer, guru, dosen, peneliti, widyaswara, perencana pem­bang­unan, analis kebijakan, maupun mahasiswa, juga bagi para pencari kerja yang membutuhkan pe­ngetahuan ataupun persyaratan khusus.

Kegiatan online ini banyak diminati peserta karena memiliki beberapa kemudahan. 

Beberapa ke­mudahan dimaksud antara lain waktu yang fleksibel seringkali menjadi pilihan utama. 

Peserta dapat mengikuti kegiatan online sambal berbaring, duduk, bekerja, sambil minum kopi ataupun sambil makan siang. 

Informasi kegiatan online ini setiap hari berseliweran di media sosial atau­pun group whatsapp.

Mulai dari yang gratis, berbayar puluhan ribu rupiah maupun yang ber­bayar ratusan ribu atau jutaan rupiah dan dengan berbagai tema yang ditawarkan.

Le­bih lagi bila kegiatan online tersebut menyediakan sertifikat bagi yang melakukan registrasi, ma­ka peminat akan menjadisangat banyak.

Kondisi ini menjadi fenomena baru berburu serti­fi­kat online di tengah era pandemi Covid-19 yang tiada kunjung usai.

Sehingga muncul istilah-is­ti­lah baru yang kurang enak didengar seperti, ‘professional online”, “pakar lulusan pandemi”, a­tau­pun “narasumber virtual andalan.

Bahkan ada ungkapan ‘sengsara membawa nikmat’ di era pan­demi Covid-19, yaitu sengsara karena mewabahnya pandemi Covid-19 dan nikmat berupa ber­kah berkembangnya bisnis virtual dan dapat diperolehnya sertifikat online dengan mudah.

Salah seorang rekan kerja saya dengan bangga mengatakan bahwa “selama masa physical dis­tan­c­ing era pandemi Covid-19, saya berhasil mendapatkan 19 sertifikat resmi dari hasil seminar, workshop, dan trainingvirtual yang saya ikuti”.

Halaman
1234
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved