Mengenal AK Gani Pahlawan Nasional Asal Palembang Mahir Menulis Puisi, Dijuluki Soekarno dari Sumsel

Masyarakat asli Palembang sebagian besar sudah tahu bahwa pria bernama lengkap Adnan Kapau Gani tersebut adalah salah satu pahlawan nasional.

Penulis: maya citra rosa | Editor: Refly Permana
istimewa
Sosok AK Gani (kanan) 

Laporan wartawan Sripoku.com, Maya Citra Rosa

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Nama AK Gani sudah begitu familiar di telinga masyarakat Palembang.

Masyarakat asli Palembang sebagian besar sudah tahu bahwa pria bernama lengkap Adnan Kapau Gani tersebut adalah salah satu pahlawan nasional.

Sementara kita yang datang dari kalangan milenial, kemungkinan besar mendengar nama itu sebagai nama salah satu rumah sakit yang ada di Palembang, yakni RS AK Gani yang terletak di kawasan Benteng Kuto Besak Palembang.

Lantas, bagaimana sepak terjang seorang AK Gani semasa hidupnya?

Heboh Pelecehan Seksual Dosen Bermodus Riset Swinger, Akui Ingin Berfantasi secara Virtual

Salah satu sejarawan Sumsel, Kemas Ari Panji, mengatakan Adnan Kapau Gani merupakan seorang pahlawan nasional yang berjuang dalam kemerdekaan Indonesia di Sumatera Selatan (Sumsel).

Sosok karismatik berambut ikal khasnya ini ternyata bukan hanya sosok pejuang yang tegas dan berani, namun juga memiliki sisi lain yang tidak banyak diketahui publik.

Ayah AK Gani adalah seorang guru bernama Abdul Gani Sutan Mangkuto dan ibunya bernama Siti Rabayah, orang asli Palembang.

Patung AK Gani
Patung AK Gani (istimewa)

Dia lahir di Desa Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatera Barat pada 16 September 1905. Nama tengahnya, Kapau, diperoleh dari pemberian gurunya pada saat ia bersekolah di Kapau, Sumbar.

Setelah remaja, AK Gani ikut sang ayah ke Sumsel, menjalani masa remaja hingga akhir hayatnya meninggal di Sumsel dengan usia 63 tahun pada 23 Desember 1968 silam.

Video : Sempat DPO, Kameramen Youtuber Edo Ditangkap Polrestabes Palembang di Rumahnya Sukarami

Kemas Ari Panji mengatakan AK Gani salah satu sosok yang berperan sangat besar dalam perjuangan Sumsel dalam melawan penjajah.

Berikut ini sejumlah fakta mengenai AK Gani yang mungkin saja belum diketahui banyak orang:

AK Gani Dikenal Akrab dengan Ir Soekarno

Keakraban AK Gani bersama Presiden pertama Republik Indonesia ini dinilai salah satunya karena kesamaan tujuan untuk membebaskan Indonesia dari penjajahan.

Soekarno dan AK Gani juga dikenal dekat karena berada dalam satu bendera organisasi Partai Nasional Indonesia (PNI) dan beraliran Marhaenisme, serta beberapa organisasi kemerdekaan lainnya pada masa itu.

Dibalik itu semua, kesamaan lainnya yaitu sikap tegas dan karismatik juga sering membuat AK Gani dijuluki Soekarno dari Sumatera.

Diduga Hilang Kendali, Truk Pertamina Tabrak Avanza di Sungai Lilin Muba,Truk Terguling Tutupi Jalan

“Mulai dari berorganisasi, hingga AK Gani menjadi seorang menteri, ia dekat dengan Soekarno,” ujarnya saat ditemui, Selasa (4/8/2020).

Pernah dalam suatu perjamuan pun, Soekarno dan AK Gani berada dalam satu meja makan, senda gurau juga terlihat dari keduanya.

"AK Gani sangat mudah mempengaruhi orang lain, termasuk Soekarno yang ikut bersenda gurau dengannya," ujarnya.

Peran AK Gani Dalam Proklamasi 17 Agustus 1945

Nama AK Gani muncul saat zaman Jepang masih menduduki Indonesia, sebagai tokoh yang ikut langsung bergerak memimpin kemiliteran.

Sedangkan sebelumnya, ia aktif sebagai tokoh pemuda yang bergerak dalam organisasi.

Saat Soekarno-Hatta memproklamasikan kemerdekaan di Jakarta, AK Gani adalah tokoh yang berperan dalam menyampaikan pesan kemerdekaan Indonesia kepada penduduk di Sumsel.

Prof Yuwono Ahli Mikrobiologi Sumsel Jelaskan Bahayanya Hand Sanitizer Jika Ada Kandungan Methanol

AK Gani berinisiatif membacakan teks proklamasi dan mengibarkan bendara Merah Putih di Palembang untuk pertama kalinya pada Tanggal 25 Agustus 1945.

“AK Gani yang menjadi penghubung antara Jakarta dan Sumsel, yang dulu seperti diketahui mendapatkan informasi kemerdekaan tersebut masih sulit,” ujarnya.

Setelah itu, AK Gani diangkat jadi Kepala Pemerintahan Bangsa Indonesia untuk Keresidenan Palembang, dan dalam waktu singkat, berhasil menyusun badan-badan pemerintahan RI di seluruh Sumatera Selatan.

Dijuluki Pers Asing Sebagai The Biggest Smuggler in Southeast Asia

Dalam masa pendudukan Belanda di Sumsel, AK Gani juga ikut dalam kemiliteran dalam Badan Keamanan Rakyat (BKR) dan sebagai Wakil Kementerian Keamanan dan Pertahanan untuk Pulau Sumatera Selatan.

Belanda yang memblokade perekonomian di Sumsel, AK Gani yang berperan melakukan penyelundupan makanan, obat-obatan dan kebutuhan militer, hanya AK Gani yang dapat menembus blokade tersebut dan menyelundupkan barang-barang ke Sumsel.

Susah Tidur Karena Cemas, Baca Amalan Doa Ini, Dijamin akan Selalu Dilindungi Allah SWT dan Malaikat

Keahliannya mengajak rekannya untuk berjuang dalam penyelundupan tersebut, yaitu orang Tionghoa bernama Tong Tju.

“Dia menyelundupkan barang-barang dari Singapura, itu berkat temannya yang ada disana,” ujarnya.

Itulah awal mula AK Gani mendapat julukan pers asing sebagai The Biggest Smuggler in Southeast Asia atau Penyelundup Terbesar di Asia Tenggara.

Seorang Aktor Film dan Penulis Puisi

Siapa sangka, sosok yang aktif dalam mengusir penjajah dalam dunia militer ini juga pernah menjadi aktor film yang berjudul Asmara Murni, yang menjadi pemeran utama laki-laki, berpasangan dengan Ngadedek Ratu Juriah.

Parasnya karismatik, tampan dan tinggi yang sangat cocok jika memeran sebuah film romantisme pada waktu itu.

Pada tahun 1924 sampai dengan tahun 1940, AK Gani juga sempat bekerja dalam beberapa bidang, seperti menjadi makelar pembelian buku-buku asing, manager klub, wartawan lepas, manager rumah penginapan, penerbit buku dan aktor film.

Kumpulan puisi AK Gani.
Kumpulan puisi AK Gani. (istimewa)

“Memang wajah AK Gani yang cocok menjadi aktor film, sehingga dunia seni juga merupakan sisi lain dari seorang pejuang ini,” ujarnya.

Indekos Dipakai untuk Bisnis Esek-esek, Sekali Kencan Rp 500 Ribu Ternyata Ini Modusnya

Selain film, sisi lain dari AK Gani juga gemar menulis puisi-puisi yang hingga kini telah dikumpulkan dan sedang dibukukan oleh para sejarawan Sumsel.

Puisi-puisi yang dibuat AK Gani adalah kebanyakan adalah puisi mengenai perjuangan kemerdekaan, yang mana ekspresi terhadap kejadian pada masa itu tergambar dalam karyanya tersebut.

“Puisi-puisinya ketika dibaca lagi, menggambarkan betul suasana pada saat itu,” ujarnya.

Berikut ini salah satu puisi karya AK Gani:

Mengusir Penjajah

Jika kambing pulang ke kandang
Jika ayam pulang ke kolong
Jika itik pulang ke air
Jika janggut pulang ke dagu
Jika manusia pulang ke rumah
Jika bangsa pulang ke tanah air

Enyahlah penjajahan dari bumi
kami Apa pun bentuknya
Politik, Ekonomi dan Kebudayaan
Biar kami mengurus negeri kami sendiri
Kami sanggup berdiri sendiri

Membangun Bangsa

Hai anak, lekaslah gadang
Janganlah engkau menjadi kijang
Karena kijang dikejar, diburu, dibunuh
Dan dagingnya dimakan orang
Ibu tak suka anaknya menjadi kijang
Jangan pula menjadi musang
Karena musang malam-malam pergi ke rumah orang Mencuri ayam di kandang
Ibu tak suka anaknya menjadi musang
Apalagi menjadi barang
Karena barang dibikin di pabrik, diolah
Dijual-belikan orang
Ibu tak suka anaknya menjadi barang
Ibu mengharap
Oh… anak, lekaslah gadang
Agar dapat menjadi orang
Untuk mencari barang yang hilang
Bumi kami telah hilang…!!!
Kemerdekaan kami telah hilang…!!!
Kami sanggup berjuang…!!!
Karena kemerdekaan, untuk semua orang…!!!
Merdeka! Merdeka!! Merdeka!!!

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved