Heboh Klaim Hadi Pranoto Temukan Antibodi Covid-19 di Jawa, Sumsel Ada Achmad Faisal Begini Kata P2P
Khusus untuk Hadi Pranoto, seseorang yang memperkenalkan diri sebagai profesor sekaligus Kepala Tim Riset Formula Antibodi Covid-19
SRIPOKU.COM-Baru-baru ini, Heboh Klaim Hadi Pranoto Temukan Cairan Antibodi Covid-19 di Jawa, dia mengklaim melakukan penelitian dan membuat antibodi dari beberapa saru tumbuh-tumbuhan, sementara dari Sumsel Ada nama Achmad Faisal Rizal, yang lebih dulu mengenalkan obat antivirus Corona.
Khusus untuk Hadi Pranoto, seseorang yang memperkenalkan diri sebagai profesor sekaligus Kepala Tim Riset Formula Antibodi Covid-19 ini, mulai menjadi perbincangan netizen dan masyarakat di Indonesia, setelah diwawancara oleh musisi Erdian Aji Prihartanto atau Anji, yang diunggah dalam video Youtube pada 31 Juli 2020.
Seperti diketahui, dalam video tersebut, Hadi menyebutkan bahwa cairan antibodi Covid-19 yang ditemukannya bisa menyembuhkan ribuan pasien Covid-19. Cairan antibodi Covid-19 tersebut diklaim telah didistribusikan di Pulau Jawa, Bali, dan Kalimantan.
Seperti Hadi, Achmad Faisal Rizal bahkan sempat menemui Gubernur Sumsel H Herman Deru, April lalu, meski Deru tidak serta merta menyetujui pendistribusian obat tersebut, dan akan melakukan penelitian lagi. Hal serupa juga dialami Hadi Pranoto.
Bahkan irektur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan yang pernah menjadi Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto pun angkat bicara soal itu dan meminta pembuktian dari Hadi Pranoto.
Klaim Sudah Berikan Antibodi Kepada Ribuan Pasien
Seperti dilansir dari kompas.com, Hadi juga menyebutkan telah memberikan cairan antibodi Covid-19 tersebut kepada ribuan pasien di Wisma Atlet, dengan lama penyembuhan 2-3 hari.
Hadi Pranoto, seseorang yang memperkenalkan diri sebagai profesor sekaligus Kepala Tim Riset Formula Antibodi Covid-19 ini, mulai menjadi perbincangan netizen dan masyarakat di Indonesia, setelah diwawancara oleh musisi Erdian Aji Prihartanto atau Anji, yang diunggah dalam video Youtube pada 31 Juli 2020.
Seperti diketahui, dalam video tersebut, Hadi menyebutkan bahwa cairan antibodi Covid-19 yang ditemukannya bisa menyembuhkan ribuan pasien Covid-19.
Cairan antibodi Covid-19 tersebut diklaim telah didistribusikan di Pulau Jawa, Bali, dan Kalimantan.
P2P Sebut Pembodohan
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan yang pernah menjadi Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto, angkat bicara soal klaim obat Covid-19 Hadi Pranoto tersebut.
Achmad Yurianto, yang biasa disapa Yuri, menganggap hal tersebut sebagai pembodohan.
"Tidak usah ngeyel, saya enggak akan menanggapi hal-hal tidak jelas seperti itu, ini sudah pembodohan namanya," kata Yuri, saat dihubungi Kompas.com, Minggu (2/8/2020).
Menurut Yuri, klaim dalam video tersebut tidak pernah menjelaskan bagaimana obat herbal yang diklaim ampuh untuk Covid-19. Selain itu, kata Yuri, tidak pernah menyebutkan obat herbal itu dia cari dari mana.
"Apa dia pernah mengatakan herbalnya ada di mana? Kan enggak pernah. Coba cermati baik-baik videonya, apa dia ngomong nyarinya di mana herbalnya, kan enggak juga," ujar Yuri.
Tak hanya meragukan obat herbal tersebut, Yuri juga mempertanyakan sosok Hadi Pranoto.
"Sekarang dia ada di mana dan profesor dari mana? Coba cari jurnalnya di Google, ada enggak nama dia," kata Yuri.
Yuri mengatakan, belum ada bukti ilmiah obat herbal yang bisa menyembuhkan Covid-19. Oleh karena itu, Yuri beranggapan bahwa klaim tersebut saat ini hanya menimbulkan keresahan di masyarakat. Ia juga menduga, klaim itu semata-mata hanya karena ingin meraih kepopuleran.
"Buktinya ada enggak? Kan baru video yang viral itu saja kan? Ini namanya bikin masyarakat tambah panik namanya," ujar Yuri.
"Menurut saya, itu sengaja dinarasikan begitu biar populer," lanjut dia.
Oleh karena itu, Kemenkes tak akan menanggapi lebih jauh klaim tersebut. "Kita capek kalau hanya mengurusi hal-hal tidak penting seperti ini," kata Yuri.
Ayo Tunjukkan Bukti
Tunjukkan bukti Yuri juga meminta Hadi Pranoto untuk datang kepada pemerintah jika memang benar-benar telah menemukan obat untuk Covid-19.
"Kalau memang dia menemukan, suruh datang ke pemerintah dan suruh menunjukkan buktinya," papar Yuri.
Saat ditanya mengenai imbauan untuk masyarakat, Yuri berpesan agar tidak terpengaruh atau terjerumus kepada hal-hal yang belum tentu kebenarannya. Menurut Yuri, masyarakat kini sudah selektif dalam menerima informasi. "Masyarakat kan sudah pintar, masa bodoh banget sih masyarakat," kata dia.
Siapa Hadi Pranoto?
Seperti dilansir berbagai nara sumber, Nama Hadi Pranoto pun heboh diklaim sebagai penemu herbal obat Covid-19. Adapun unsur obat ini, Hadi menyebut, terdiri dari tumbuhan kunyit, sirsak, manggis, gula aren, hingga air kelapa.
Seperti diketahui, Hadi Pranoto sendiri dikenal sebagai anak dari Abah Surya Atmaya yang pada 28 Juni 2020 lalu membuat acara hajatan dengan menggundang Rhoma Irama dan sejumlah arti maanggung padahal saat itu tengah berlakuk PSBB di Pamijahan, Kabupaten Bogor.
Kemunculan Hadi memang sudah dikenal lama, namun kembali menjadi perbincangan saat ia kembali muncul melalui salah satu channel Youtube dunia Manji garapan musisi Anji yang diposting Jumat 31 Juli 2020. Dalam paparan video berdurasi sekitar 36 menit itu Anji memeberi judul obat Covid-19 sudah ditemukan.
Selain itu, kepada wartawan, Hadi pun menjelaskan, memang betul ramuannya itu bisa meningkatkan imun tubuh manusia dan bisa membunuh virus Covid-19.
Herbal itu, dia klaim bisa meningkatkan imun manusia dan juga bisa membunuh virus (covid-19) juga. Hanya berbeda polanya saja dengan vaksin yang saat ini diproduksi. Bila vaksin disuntik, obat herbal ini diminum.
Dia pun menyatakan, seorang pasien positif Covid-19 itu mengkonsumsi herbal dalam hitungan hari bisa pulih kembali seperti sediakala. Dengan takaran minum satu hingga tiga kali dalam satu hari.
Ia mengungkapkan jika Tim sudah memproduksi herbal itu sejak Maret 2020. Pun demikian, Hadi menyebut riset yang dilakukan bersama timnya yang sebagian besar ahli dalam bidang herbal sudah melakukan penelitian herbal jauh sebelum Covis-19 itu merebak pada tahun ini.
Adapun bahan baku yang digunakan sebagai obat itu banyak didapatkan di Indonesia atau tumbuhan asli nusantara seperti kunyit, jambu merah, sirsak, manggis, gula aren, air kelapa dan banyak lainnya.
Bukan Hanya Hadi Pranoto
Jauh sebelumnya pada April 2020 lalu, ada sosok Prof. Dr. Ir. H. Achmad Faisal mengatakan, penemuan tersebut berasal dari sebuah penelitian kemudian dilakukan pembuktian terhadap temuan tersebut.
Seperti dilansir dari antara, Achmad Faisal diterima langsung Gubernur Sumsel Herman Deu, namun Gubernur perlu pembuktian. Meski yang bersangkutan sudah melakukan pembuktian kepada pasien COVID-19 di Rumah Sakit dan ada dua pasien yang sudah terbukti sembuh dari Corona karena obat tersebut.
Dalam pertemuan itu, Gubernur Sumsel didampingi Kadinkes Dra. Lesty Nurainy, Kepala Pelaksana BPBD Sumsel Iriansyah, Peneliti, Arie Wijaya, S.STP dan Tim Uji Lapangan Nensyah Syaparuddin.
Secara pribadi Deru menerima ini dan bagaimana dinas terkait nanti yang akan melakukan pembuktian ini. Minimal diharapkan tidak ada dampak atau efek samping yang berarti, kata gubernur.
Seperti Hadi Praboto, Prof Dr H Ir Achmad Faisal Rizal M.Kes menjadi trending topic. Ia dikenal sebagai Peneliti asal Sumsel. Saat itu dia mengklaim berhasil menemukan antivirus Covid-19.
Bahkan saat itu, Achmad Faisal dalam Pencarian dan pemberitaan mengenai dirinya menjadi yang teratas di mesin pencarian.
Siapa Achmad Faisal, dia disebut sebagai seorang peneliti di Sumsel. Dia memiliki Latar belakang dengan riwayat pendidikan yang mumpuni.
Faisal saat ini diketahui aktif mengajar di Akademi Kebidanan Al-Suaibah Palembang. Ia merupakan dosen tetap pada program studi Kebidanan dengan pendidikan tertinggi Strata 3 (S3).
Faisal diketahui menamatkan studi Strata 1 (S1) di Universitas Muhammadiyah Jakarta pada tahun 2002 dan mendapat gelar Sarjana Teknik (ST). Pada tahun 2012 Faisal kemudian menamatkan pendidikan Strata 2 (S2) di Universitas Kader Bangsa dan mendapat gelar Magister Kesehatan (M.Kes).