Virus Corona di Sumsel
Kalung Eucalyptus Diperkenalkan di Muaraenim, Klaim Bisa Tangkal Virus Corona atau Covid-19
penggunaan eucalyptus mampu menangkal Covid-19 dengan kemampuan membunuh virus sebesar 80 hingga 100 persen.
Penulis: Ardani Zuhri | Editor: Refly Permana
Laporan wartawan Sripoku.com, Ardani Zuhri
SRIPOKU.COM, MUARAENIM - Dari hasil penelitian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementerian Pertanian, tumbuhan Eucalyptus diklaim mampu membunuh Virus Corona atau Covid-19 sebesar 80 hingga 100 persen.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sumatera Selatan, Dr Atekan, dalam Audiensi Silaturahmi dan Penyerahan Produk Eucalyptus Sena Buku Inovasi Teknologi Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Dengan Plt Bupati Muaraenim H Juarsah SH di ruang rapat Bupati Muaraenim, Kamis (30/7/2020).
Menurut Dr Atekan, bahwa penggunaan eucalyptus mampu menangkal Covid-19 dengan kemampuan membunuh virus sebesar 80 hingga 100 persen.
• Video : Hari Raya Idul Adha, PT Pusri Sebar 41 Hewan Kurban Ke Mesjid, Pesantren dan Kecamatan
Kalung Eucalyptus merupakan salah satu inovasi yang dikembangkan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementerian Pertanian dalam menghadapi perkembangan Virus Corona.
Kalung tersebut disebut dapat membunuh perkembanganbiakan virus tersebut dan telah diproduksi dengan menggunakan teknologi nano yang berbentuk serbuk.
Hal tersebut berguna untuk membantu agar partikel Eukaliptus tidak menyebar luas.
"Kami sudah melakukan uji coba virus jenis beta corona dan alfa corona yang karakteristiknya sama seperti Covid-19, dan hasilnya memuaskan,” jelasnya.
Saat ini, kata Artekan, Balitbangtan sudah membuat beberapa prototipe eucalyptus dengan nano teknologi dalam bentuk kalung, inhaler, roll on, salep, balsem, dan defuser.
• Idul Adha di Muratara, Seorang PNS Ada Ngutang Beli Hewan Kurban, Tahun Ini Pulang Modal Saja Syukur
Selanjutnya obat anti virus tersebut akan di produksi secara masal pada bulan Agustus tahun 2020 ini yang akan berkerjasama dengan PT Eangle.
"Dalam bentuk kalung ini yang terbaru dan sudah didaftarkan tinggal menunggu izin dari Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).
Nanti launchingnya serentak dengan produk model lain," ungkapnya sambil menunjukkan prototipe model kalung.
Sampai saat ini, sambung Artekan, bahan kandungan tanaman Eukaliptus statusnya belum menjadi obat tapi seperti jamu.
Karena belum melalui hasil penelitian uji klinis sebab yang berhak melakukannya adalah Kementrian Kesehatan.
Tapi secara penelitian kandungan yang bermanfaat sudah melalui kajian mendalam yang bekerjasama dengan Universitas Indonesia, Universitas Hasanudin, serta labolatorium Ikatan Dokter Indonesia alias IDI, hasilnya terbukti mampu membunuh Virus Corona.
• Tiga Warga Sungai Rotan Muaraenim Jambret Seorang Perempuan di Prabumulih, Sempat Kejar-kejaran
Dengan menghirup aroma produk ini selama 20 sampai 15 menit, semua virus dalam tenggorokan dan rongga tubuh tidak bisa hidup, karena produk Eukaliptus ini bahannya seperti jamu.
Sebenarnya lebih jahat virus flu burung dibandingkan dengan Virus Corona, sebab kalau virus flu burung bisa berkembang pada hewan dan manusia bahkan bisa saling menularkan, sedangkanCovid-19 hanya menular kepada sesama manusia.
“Kalung antivirus masa pakainya paling lama satu bulan dan paling cepat dua Minggu, tergantung cara pemakaiannya,” jelasnya.
Sementara itu Plt Bupati Muara Enim H Juarsah SH, sangat menyambut baik ide dan inovasi dari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sumatera Selatan tentang ayam petelur dan kalung anti virus corona.
Dan kedepan, akan bisa lebih banyak lagi program dan inovasi yang bisa dipelajari dan di implementasikan oleh Pemkab Muara Enim.
Dan khusus untuk kalung anti virus corona dan produk lainnya jika bisa secepatnya di produksi massal dengan harga terjangkau sehingga masyarakat bisa terhindar dari virus corona yang akan berdampak menggeliatnya perekonomian masyarakat.