Penarik Ojek di Muaraenim Ini Ucap Maaf Usai Unggah Status Guru Makan Gaji Buta,PGRI: Kami Apresiasi

Pasangan suami istri di Kecamatan Lawang Kidul, Kabupaten Muaraenim, akhirnya meminta maaf pasca membuat postingan di akun Facebook

Penulis: Ardani Zuhri | Editor: Refly Permana
sripoku.com/ardani
Pasutri melakukan klarifikasi dan meminta maaf mengakui kesalahannya didepan pengurus DPC PGRI Muara Enim, di aula Mess PGRI Muara Enim, Senin (27/7/2020). 

Laporan wartawan Sripoku.com, Ardani Zuhri

SRIPOKU.COM, MUARAENIM - Pasangan suami istri di Kecamatan Lawang Kidul, Kabupaten Muaraenim, akhirnya meminta maaf pasca membuat postingan di akun Facebook terkait PGRI Muaraenim.

Keduanya sudah mengutarakan permintaan maaf dan mengakui kesalahannya di depan pengurus DPC PGRI Muaraenim, di aula Mess PGRI Muaraenim, Senin (27/7/2020).

Kegiatan tersebut dihadiri langsung oleh Plt Ketua DPC PGRI Muaraenim, Jumran, Sekretaris Heri Candra, perwakilan Kecamatan Lawang Kidul dan Tanjung Agung, serta pengurus lainnya.

Selain itu, juga dihadiri Fevi Eka Syaputra (38) dan Metaria (36) yang didampingi keluarga besarnya.

Jangan Sampai Lupa, Ini 3 Larangan 10 Hari Sebelum Hari Raya Idul Adha 1441 H, Simak Hukumnya

Menurut Fevi Eka Syaputra, didampingi istrinya Metaria, bahwa akun tersebut adalah milik dirinya bukan milik istrinya, begitu juga yang memposting tentang guru makan gaji buta.

Namun postingan tersebut benar-benar tidak ada maksud ingin menyingung para guru dan tidak menyangka akan menjadi begini.

Postingan tersebut dia tulis karena kesal dengan penghasilannya sebagai tukang ojek sehari hanya Rp 20 ribu semenjak Covid-19, sedangkan biasanya rata-rata Rp 50 ribu, sedangkan guru tidak ngajar gajinya tetap sama dengan mengajar.

"Saya minta maaf kepada guru seluruh Indonesia, ini karena ketidaktahuan saya dengan kondisi guru.

Dan postingan tersebut telah saya hapus," ujarnya.

Masih dikatakannya, bahwa dirinya tidak tahu isi UU ITE, hanya tahu sekilas melihat di TV tentang UU ITE.

Sosok Warga OKI yang Ditemukan Meninggal di Dalam Mobil BG 1795 J di Pelabuhan Merak, Beristri Dua

Dan tidak tahu juga, jika akibat postingan tersebut akan berdampak hukum. Begitupun kegiatan belajar mengajar guru ternyata ada daring, tugas rumah dan sebagainya sehingga tidak benar kalau para guru makan gaji buta.

Sementara itu Plt Ketua PGRI Muaraenim Jumran yang didampingi Sekretaris Heri Candra dan pengurus lainnya, pihaknya mengapresiasi dengan keberanian dan rasa tanggungjawab mereka untuk datang ke Mess PGRI menyampaikan klarifikasi dan permintaan maaf kepada seluruh guru di Indonesia dan Muaraenim khususnya.

Dan adanya niat baik mereka, tentu sebagai umat muslim dan guru menyambut baik dengan permintaan maaf mereka yang tidak ketahuannya dengan proses belajar dan mengajar guru di masa pandemi Covid-19 ini.

"Semua pengurus PGRI kecamatan menyerahkan kepada pengurus PGRI kabupaten untuk keputusannya. Jika kita maafkan tentu mereka juga memaafkan begitupun sebaliknya," tegas Jumran.

Tak Cukup Curi Baterai,Pria di Sukarami Palembang ini Juga Curi Motor Seorang Penjaga Tower Provider

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved