Palembang Kembali Zona Merah Corona

Ahli Epidemilog Unsri Ungkap Sebab Palembang Kembali Zona Merah, Ditentukan 3 Indikator

Peta zona risiko yang diupdate per minggunya menghasilkan perhitungan dengan pemboboannya adalah Kota Palembang masuk range zona merah

Penulis: maya citra rosa | Editor: Hendra Kusuma
Sripoku.com/ Rahmad Zilhakim
Video: Kasus Positif Corona di Palembang, Kecamatan Ilir Barat I dan Kalidoni 2 Terbanyak, Gandus 0 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG-Kota Palembang kembali ditetapkan masuk Zona Merah, setelah sebelumnya statusnya diturunkan menjadi Zona Oranye. 

Menurut Dr.Iche Andriyani Liberty, SKM., M.Kes, Epidemiolog Fakultas Kedokteran Unsri, bahwa status zona merah lagi ini menunjukkan bahwa epidemi atau wabah yang menyebar luas di Kota Palembang belum terkendali. 

Iche menjelaskan, zonasi merah Kota Palembang merupakan hasil pemetaan dari Tim Gugus Tugas Nasional dengan menggunakan tiga domain indikator

yaitu, Epidemiologi, Surveilans Kesehatan Masyarakat dan Sistem Pelayanan Kesehatan.

Peta zona risiko yang diupdate per minggunya menghasilkan perhitungan dengan pemboboannya adalah Kota Palembang masuk range zona merah kembali. 

Hal lain yang dapat menjadi indikasi adalah angka Reproduksi efektif (Rt) Kota Palembang untuk minggu lalu masih diatas satu. 

"Memang peta zona risiko sifatnya dinamis, perminggu akan selalu diupdate.”

“ Update 19 Juli yang lalu artinya akan menggambarkan situasi minggu-minggu sebelumnya," ujarnya saat dihubungi via whatsapp, Jumat (24/7/2020).

Dia berharap dengan adanya perubahan zona ini, maka masyarakat dan pemerintah Kota Palembang bahu membahu untuk menerapkan disiplin diri dalam melaksanakan protokol kesehatan. 

"Sehingga angka konfirmasi dan kematian akan dapat turun dan kesembuhan semakin meningkat," ujarnya. 

Kembalinya zona merah ini juga menuai komentar dari warga Kota Palembang. 

Dwi, warga Bukit Kecil mengatakan bahwa, dengan naiknya menjadi zona merah ini mengartikan bahwa Pemerintah Kota Palembang belum serius menangani wabah Covid-19 ini. 

"Miris ya, ini artinya angka kasus positif makin tinggi, kriminalitas juga banyak, pemerintah harus tegas," ujarnya. 

Romi, Warga Alang-alang Lebar ini justru tidak menganggap zona merah sebagai tanda bahaya Covid-19 lagi. 

Hal ini karena menurutnya, warga Palembang lebih peduli dengan urusan ekonomi yang sulit saat ini dibandingkan dengan angka kasus positif yang semakin tinggi. 

"Tidak tau ya, mau zona merah atau zona orange, pemerintah yang atur, kita mau kerja saja," ujarnya. 

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved