Virus Corona di Sumsel
Cerita Mahasiswa Muba di Sudan Menghemat Makan saat Corona, Beranikan diri Kontak Bupati Dodi Reza
"Beliau respon positif, tanya perkembangan dan keadaan kaki. Awalnya saat iti Sudan sudah lock down.
Penulis: Fajeri Ramadhoni | Editor: Hendra Kusuma
Laporan Wartawan Sripoku.com, Fajeri Ramadhoni
SRIPOKU.COM, SEKAYU-Berada di negara orang demi menuntut ilmu di masa pandemi seperti saat ini bukanlah hal yang mudah.
Seperti yang dialami Mahasiswa asal Muba, M. Nelson Thomas yang bersama ketujuh temannya tengah menempuh pendidikan tinggi di Sudan, Afrika Utara.
Terlebih lagi penerapan lock down Covid-19 membuat ia dan beberapa Mahasiswa asal Muba lainnya cukup kesulitan untuk sekedar membiayai hidup sehari-hari.
Untungnya, lewat keberanian diri Nelson yang langsung menghubungi Bupati Muba H Dodi Reza, akhirnya ia dan mahasiswa asal Muba lainnya yang terdampak Covid-19 mendapat bantuan.
Saat diwawancarai Sripo, Nelson mengaku bisa berangkat ke Sudan pada 17 September 2015 lalu.
"Alhmdulillah bisa diberi kesempatan belajar di Sudan."
"Banyak teman menanyakan kenapa memilih ke Sudan. Karena bagi saya, Sudan itu yg terdengar punya ciri khas bahasa Arab yang mendekati fasih," ujarnya.
Menurutnya, jika negara lain seperti Maroko, Yordania, Mesir, sudah menggunakan bahasa keseharian jauh dari bahasa Arab.
Kebetulan ia juga dulu bersekolah di pondok dan sudah suka bahasa Arab.
"Jadi selama masa pandemi kita bertahan di Sudan, nggak bisa kembali ke Indonesia, jadi untuk kehidupan sehari-hari kamu menghemat makan karena biaya makan mahal saat pandemi."
"Lalu saat bulan puasa kemarin menjelang berbuka di invite (diundang) dan ditelpon oleh pak Wabub. Kami pun ngobrol terkait asal usul hingga kondisi kami di Sudan," jelasnya.
Ia dan teman-temannya memang penasaran terkait gerakan Pemkab dalam mengatasi Covid-19 terhadap teman-temannya yang juga warga Muba tapi berada diluar negeri.
Kemudian Nelson menanyakan ke Wabub terkait warga dil uar negeri ada atau tidak dana bantuan.
"Beliau respon positif, tanya perkembangan dan keadaan kaki. Awalnya saat iti Sudan sudah lock down. Jadi jawaban Wabub menyuruh kami melengkapi data dan kitaembuat proposal yang diajukan ke email Wabub langsung," ungkapnya.