Lapsus Berita Kriminal
8 Kasus Pembunuhan di Sumsel: Diduga Gengster Eksekusi Warga 1 Ilir, Rio dan Sujono Tewas Dikeroyok
Kasus pembunuhan yang dianggap paling menonjol, 7 dari kasus tersebut sudah terungkap dan pelakunya sudah tertangkap.
Kasus pembunuhan yang juga menjadi viral di dunia mata dan bikin heboh ketika terjadi duel Tak Seimbang Sujono Tewas Dikeroyok 3 Orang di Tangga Buntung, Selasa (21/7/2020)
Peristiwa pembunuhan yang terjadi di Lorong Jambu, Tangga Buntung Palembang antara tetangga berhembus diduga dipicu masalah perselingkuhan."Peristiwa ini berawal ribut antara istri korban Ningsih dengan kakak perempuan pelaku TA bernama Atik. Diduga keributan terjadi dipicu perselingkuhan antara korban dan Atik," ungkap Kapolrestabes, Palembang, Kombes Pol Anom Setyadji, Rabu (22/7/2020).
Anom mengatakan, setelah terjadi keributan tersebut, sekitar pukul 20.00, korban pulang dari masjid lalu masuk ke dalam rumah. Tak berselang kemudian datang ketiga pelaku, TI (33), RB (20) dan MS (68), yang tak lain adalah tetangga korban sendiri. "Para pelaku ini datang dengan membawa senjata tajam (sajam-red), tombak dan parang. Saat itu sudah dilerai warga yang melihat, akan tetapi pelaku RB mengejar korban sampai ke dalam rumah diikuti TI," kata Anom.
Saat itu lah terjadi perkelahian di rumah korban di Lorong Jambu Tangga Buntung Palembang. Akibat kejadian itu Korban mengalami luka pada bagian leher kiri, tangan kanan dan bagian kepala disebabkan sabetan senjata tajam hingga tewas di TKP (tempat kejadian perkara).
Modus
Diduga salah paham dan ada motif asmara alias perselingkuhan dan membuat para pelaku naik pitam dan membunuh korban
Ditangkap
Mendapat laporan pembunuhan, polisi lalu menuju TKP dan berhasil menangkap dua dari tiga pelaku."Pelaku atas nama Mustofa dan Toni, berhasil diamankan. Satu pelaku lainnya bernama Robi kabur dan masih dalam pengejaran," ikatan Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Anom Setyadji.
5. Sudirman Tewas Di keroyok Tetangga
Kasus dan Kronologis
Pengeroyokan tersebut terjadi, Selasa (21/7/2020) lalu, korban Sudirman tewas dikeroyok tiga orang gara-gara salutan air. Kapolres Banyuasin AKBP Danny Ardiantara Sianipar SIk menjelaskan kronologis kasus pembunuhan yang terjadi di Desa Talang Lubuk Kecamatan Sumber Marga Telang Kabupaten Banyuasin, Kamis (23/7/2020).
Berdasarkan pengakuan para tersangka yang masih satu keluarga dihadapan Kapolres menyebutkan, bahwa persoalan dipacu oleh saluran air yang tersendat. Sehingga terjadi perselisihan paham, berujung ribut dan akhirnya berkelahi hingga korban Sudirman (33) merenggang nyawa saat itu juga.
Masih kata Kapolres, ini sebenarnya persoalan sepele hingga terjadi pengeroyokan tersebut terjadi, Selasa (21/7/2020) lalu. Korban yang sebelumnya cekcok dengan tetangganya karena pemasalahan gorong-gorong saluran air yang dibuat oleh tersangka berinisial M (48) kesumbat.
Jadi, air tidak bisa masuk kekebun kelapa milik korban, dari situ korban pun berniat membokar saluran air tersebut."Saat tersangka M sedang mengambil Kayu Gelam, lalu bertemu dengan korban dan terjadilah keributan masalah Saluran Air. Dari keributan itulah korban Sudirman mendahului menusuk tersangka M menggunakan pisau sebanyak 1 kali," jelas Danny yang meniru pengakuan tersangka.
Setelah itu, lanjut Danny, Tersangka M langsung berteriak memanggil anak-anaknya, sedangkan korban Sudirman pulang kerumah dan mengambil 1 bilah parang."Pada saat itu, tersangka M bersama-sama dengan tiga orang anaknya berinisial H (30) AK (17) dan AR (17) langsung mendatangi korban, namun pada saat didatangi tersangka, korban langsung membacok tersangka H dibagian tangan kiri," ujar Danny.
Kemudian, masih kata Danny, tersangka AR langsung mendorong tubuh korban menggunakan linggis, lalu tersangka AK mengalahkan tubuh korban menggunakan tangan kosong hingga korban terjatuh, kemudian tersangka H membacok korban beberapa kali menggunakan parang yang mengenai tangan kiri, dahi, dan kaki korban. lalu korban berlari masuk kesungai untuk menyelamatkan diri. "Akibat kejadian itu korban mengalami luka robek, patah bagian tangan kiri, luka dibagian paha, dan luka dibagian kaki kanan yang mengakibatkan korban meninggal dunia ketika menuju ke Puskesmas," ungkapnya.
Modus
cekcok dengan tetangganya karena pemasalahan gorong-gorong saluran air yang dibuat oleh tersangka berinisial M (48) kesumbat.
Ditangkap
Setelah mendapat laporan itu, Gunawan langsung menerjunkan tim dan berhasil mengamankan para terduga pelaku. Pengakuan AK dan AR dirinya melakukan itu, karena menolongi orang tuanya yang telah terluka.
6. Bak Gengster 5 Pria Habisi Muslim di 1 Ilir Palembang

Seorang pria bernama Muslim (40) tewas ditembak dan dibacok oleh beberapa orang tidak dikenal (OTD) di Kelurahan 1 Ilir, Ilir Timur (IT) II, Rabu (22/7/2020).
Menurut salah seorang saksi, Wahyudi, Muslim sedang duduk di depan Mushala Abadan di Jalan Sultan Agung, Kelurahan 1 Ilir, Kecamatan Ilir Timur (IT) II pada Rabu (22/7/2020) siang sekira pukul 11.30. Kemudian datang lima orang yang tiba-tiba turun dari motor dan menyerang korban. "Korban tiba-tiba didatangi lima orang naik dua sepeda motor. Tiba-tiba dua orang turun dari motor dan membacok korban. Satu orang lagi nembak korban di paha," ujarnya.
Dilanjutkan Wahyudi, korban sekarat karena mengalami luka bacok di leher, dada, dan tangan.
Korban meninggal dunia saat dibawa ke Rumah Sakit Pelabuhan."Korban meninggal di rumah sakit," ujar Wahyudi.
Terpisah, Kapolsek IT II, Kompol Mario Ivanry mengatakan, polisi kini sedang menyelidiki kasus penembakan ini.
"Sedang lidik. Kami masih memeriksa saksi-saksi. Korban meninggal dunia di rumah sakit," kata Mario.
Peristiwa ini sudah viral di media sosial.
Tampak, korban sudah bersimbah darah di bagian kepala. Cipratan darah juga terlihat ada di dinding mushala hingga ke bagian teras mushala.
Modus
Belum Diketahui, Menurut salah seorang saksi, Wahyudi, Muslim sedang duduk di depan Mushala Abadan di Jalan Sultan Agung, Kelurahan 1 Ilir, Kecamatan Ilir Timur (IT) II pada Rabu (22/7/2020) siang sekira pukul 11.30.
Kemudian datang lima orang yang tiba-tiba turun dari motor dan menyerang korban. "Korban tiba-tiba didatangi lima orang naik dua sepeda motor. Tiba-tiba dua orang turun dari motor dan membacok korban. Satu orang lagi nembak korban di paha," ujarnya.
Dilanjutkan Wahyudi, korban sekarat karena mengalami luka bacok di leher, dada, dan tangan. Korban meninggal dunia saat dibawa ke Rumah Sakit Pelabuhan. "Korban meninggal di rumah sakit," ujar Wahyudi.
Sementara itu, Kapolsek IT II, Kompol Mario Ivanry mengatakan, polisi kini sedang menyelidiki kasus penembakan ini. "Sedang lidik. Kami masih memeriksa saksi-saksi. Korban meninggal dunia di rumah sakit," kata Mario.
Peristiwa ini sudah viral di media sosial. Tampak, korban sudah bersimbah darah di bagian kepala. Cipratan darah juga terlihat ada di dinding mushala hingga ke bagian teras mushala. Kesaksian Warga, Muslim (40) tewas ditembak dan dibacok tepat di depan Mushala Abadan Jalan Sultan Agung, Kelurahan 1 Ilir, Kecamatan Ilir Timur (IT) II pada Rabu (22/7/2020).
Modus
Diduga, pelaku berjumlah lima orang tidak dikenal (OTD). Pelaku Masih Dalam Pengejaran
7. Nenek Tewas Dibunuh Cucunya di Empatlawang Sumsel

Kasus dan Kronologis
Penganiayaan berujung kematian terjadi di Kabupaten Empat Lawang tepatnya di desa Taba Kecamatan Saling Kabupaten Empat Lawang, Rabu (22/7/2020) sekitar pukul 06.00. Berdasarkan informasi, korban Soleha (70) warga Desa Taba sedangkan pelaku adalah Ahmad (37) pelaku ini merupakan cucunya sendiri.
Informasi, korban Soleha (70) warga Desa Taba sedangkan pelaku adalah Ahmad (37) pelaku ini merupakan cucunya sendiri. Saat itu korban sedang berada di halaman rumahnya, tiba - tiba datang pelaku langsung memukul dengan menggunakan kayu, ke arah kepala bagian depan, bagian belakang, ke pundak belakang, ke pinggang belakang korban sehingga menyebabkan korban meninggal di depan rumahnya.
Sejumlah warga yang berada disekitar tempat kejadian tidak berani untuk melerai atau menolong korban.
Kapolres Empat Lawang, AKBP Wahyu SIK melalui Kasatreskrim AKP M. Ismail mengatakan telah mendapat laporan kejadian tersebut. Pelaku sudah diamankan di polres Empat Lawang."Iya, benar setelah mendapat laporan dari warga kami langsung menuju ke tempat kejadian perkara (TKP) dan melakukan penangkapan terhadap pelaku dibantu oleh warga di sekitar TKP,"kata AKP Ismail, Rabu (22/7/2020)
Modus
Diduga depreasi alas ganggung jiwa, Ahmad hebisi Nenek Soleha
Ditangkap
Kapolres Empat Lawang, AKBP Wahyu SIK melalui Kasatreskrim AKP M. Ismail mengatakan telah mendapat laporan kejadian tersebut. Pelaku sudah diamankan di polres Empat Lawang.
"Iya, benar setelah mendapat laporan dari warga kami langsung menuju ke tempat kejadian perkara (TKP) dan melakukan penangkapan terhadap pelaku dibantu oleh warga di sekitar TKP,"kata AKP Ismail, Rabu (22/7/2020).
Barangbukti diamankan 2 (dua) buah balok kayu."Tersangka dan BB sudah di amankan di Polres Empat lawang, serta korban sudah di bawa ke rumah sakit guna dilakukan Visum, serta juga sudah berkoordinasi dengan dinas Sosial,"jelas Ismail.
Kasus Terjadi Bulan Juni
8. Aksi Begal Habisi Korban Khairuddin Subatra alias Heru
Kasus dan Kronologis
Pembegalan yang berujung maut terhadap korban Khairuddin Subatra alias Heru (33) yang dilakukan oleh Romadon Irwansyah (24) dan M Risky (16) dilakukan di depan halaman Jatanras Polda Sumsel.Jumat, 5 Juni 2020 sekira pukul 18.30 WIB.
Rekontruksi kasus pembegalan yang berujung maut terhadap korban Khairuddin Subatra alias Heru (33) yang dilakukan oleh Romadon Irwansyah (24) dan M Risky (16) dilakukan di depan halaman Jatanras Polda Sumsel. Setidaknya sebanyak 22 reka adegan diperagakan oleh tersangka sekira pukul 11.00 WIB. Dalam Rekontruksi terungkap, di mana penusukan yang berujung pembunuhan itu disaksikan pihak keluarga korban dan pihak keluarga pelaku.
Kedua tersangka Romadon Irwansyah (24) warga Jalan Lettu Karim Kadir, Kelurahan Pulokerto, Kecamatan Gandus, dan M Risky (16), warga Jalan Lettu Karim Kadir, Kelurahan 36 Ilir, Kecamatan Gandus, dihadirkan pada rekontruksi ini.
Pada adegan pertama yang terjadi pada Jumat, 5 Juni 2020 sekira pukul 18.30 WIB, tersangka Romadon sedang pusing karena adanya hutang dengan koperasi sebesar 800 ribu. Setelah itu pelaku menemui Risky di rumahnya yang berada di Musi 2 dengan meminta untuk dicarikan uang. Pelaku Risky mengatakan bahwa ada kerjaan tepatnya di tempat kakak angkat Risky yang dalam hal ini korban.
Kedua pelaku akhirnya pergi ke rumah korban Heru, di Jalan Naskah II, Kecamatan Sukarame, sekitar pukul 21.00 WIB. Mereka pun akhirnya keluar, Madon dan Risky satu motor dan korban Heru pergi seorang diri menggunakan motor Honda Beat berjalan beriringan. Setelah itu pada adegan ke 4, mereka tiba di rumah Madon, di Kelurahan Pulokerto, Kecamatan Gandus. Tersangka Madon meminta Heru dan Risky duduk di pondokan yang kemudian Madon masuk mengambil minum sambil menoleh memberikan kode menggelengkan leher.
"Ayo kita lajukan dia ini, kita bunuh saja terus kita ambil motornya," kata Madon yang kemudian di iyakan oleh Risky sambil memberi kode dengan menjelentikan matanya. Setelah itu ketika berada di jalan sepi tepatnya di PT ABP dan kemudian Madon mengambil sebilah pisau di dapur rumahnya.
Selepas minum, pelaku Madon mengajak Risky dan korban Heru untuk jalan keluar dengan motor bonceng tiga. Dengan posisi korban Heru duduk ditengah menggunakan motor korban Heru.
Setelah itu pada adengan ke 7, pelaku Madon dan Heru turun berjalan karena jalan rusak, dari belakang pelaku Madon langsung menikam leher kanan korban Heru dengan sebilah pisau. Korban menoleh kembali dan kemudian wajahnya ditusuk, namun ditangkis korban.
Tepatnya di adegan 10, Heru pun terjatuh yang kemudian Madon kembali menusuk wajah korban secara membabi buta hingga melukai dagunya. Setelah menusuk korban, Madon kabur akan tetapi Rizky membantu korban dan mengangkat motornya dan membawa korban ke rumahnya di Jalan Naska II, Kecamatan Sukarami
Tibanya di rumah korban, Risky menggedor rumah tetangga yang dalam hal ini saksi Tono, Candra, dan Zahri. Pelaku Risky juga sempat menggasak ponsel milik korban lalu membawa korban ke RS Myria menggunakan motor korban.
Setelah itu, dikarenakan tak bisa dirujuk ke RS Myria korban dibantu Risky dan saksi Izhar berboncengan tiga ke RSMH Palembang. Pada adegan terakhir sekira pukul 03.00 WIB pelaku Risky dan saksi Izhar pulang ke rumah Heru di Jalan Naskah II Sukarami. Saat masuk saksi Izhar masuk untuk mengambil kain dan saat itu juga Risky langsung kabur membawa motor beat milik Heru.
Kasubdit 3 Jatanras Polda Sumsel, Kompol Suryadi didampingi Kanit 1 Kompol Antoni Adhi membenarkan telah menggelar rekontruksi ini."Reka ulang ini kita lakukan untuk melengkapi berkas, pelaku ini kita jerat dengan pasal 365 KUHP dan 338 KUHP dengan ancaman seumur hidup," kata Suryadi
Modus
Perampokan
Ditangkap
Romadon Irwansyah (24) dan M Risky (16) ditangkap polisi
Gerak Cepat Polda Sumsel dan Jajaran

Tempo sepekan terakhir, Polda Sumsel dan jajarannya berhasil mengungkap dua kasus pembunuhan yang mengakibatkan dua korban perempuan tewas.
Kasus pertama yakni seorang perempuan di Palembang bernama Vanny Yulia Nita yang ditemukan tewas di kamar penginapan. Sedangkan kasus kedua, pembunuhan seorang guru SDN 11 Muara Telang Banyuasin yang dilakukan mantan muridnya sendiri.
Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi menjelaskan, dua kasus pembunuhan yang diungkap Polrestabes Palembang dan Polres Banyuasin sudah mengamankan tersangkanya. Baik tersangka pembunuhan di kamar penginapan maupun pembunuhan terhadap seorang guru SD di Banyuasin.
"Tersangka masing-masing kasus ini sudah di proses dan penyidik saat ini tengah melengkapi berkas-berkas. Dua kasus ini, sempat menjadi perhatian publik karena kedua korbannya adalah perempuan," kata Supriadi, Senin (13/7/2020).
Tak hanya dua kasus pembunuhan tersebut yang diungkap Polda Sumsel dan jajaran mulai dari kasus Curas, Curat dan Curanmor dan Tindak Pidana Narkoba yang terjadi di wilayah hukum Polda Sumsel dan Polres Jajaran.
Sebanyak 33 kasus dengan 54 tersangka diamankan. Kasus ini antara lain pencurian dengan pemberatan sebanyak 23 kasus, pencurian dengan kekerasan sebanyak lima kasus, pencurian kendaraan bermotor sebanyak tiga kasus dan pembunuhan sebanyak dua kasus.
Dari 34 Kasus tersebut, terbanyak diungkap Polres Lubuk Linggau sebanyak enam kasus, lalu Polres Pali sebanyak empat kasus, Polres Musi Banyuasin sebanyak empat kasus, Polres Oku Timur sebanyak tiga kasus, Polres Prabumulih sebanyak tiga kasus, Ditreskrimum Polda Sumsel sebanyak tiga kasus, Polres Muara Enim sebanyak tiga Kasus, Polres Ogan Ilir sebanyak tiga kasus, Polrestabes Palembang sebanyak dua kasus, Polres Mura satu Kasus, Polres Lahat satu kasus dan Polres OKI satu Kasus.
Sedangkan untuk kasus narkoba, Ditres Narkoba Polda Sumsel dan mengungkap sebanyak 43 kasus dengan 59 tersangka. Dari 59 tersangka 45 orang merupakan pengedar dan 14 orang pengguna.
Barang bukti yang diamankan dari para tersangka sebanyak 763.22 gram sabu, 1.168,18 gram ganja dan 45 butir pil ekstasi.
Untuk kasus narkoba, paling banyak diungkap dari Polrestabes Palembang sebanyak 13 kasus, Polres Muara Enim sebanyak lima kasus, Polres Lubuk Linggau sebanyak empat kasus, Polres Lahat sebanyak tiga kasus, Polres OKU Selatan sebanyak tiga kasus, Polres Muba sebanyak dua kasus, Polres OKI sebanyak dua kasus dan Ditresnarkoba Polda Sumsel satu kasus.
Kabid Humas mengatakan meskipun dimasa Pandemi Covid-19 seperti saat ini, Dit Reskrimum dan Ditres Narkoba Polda Sumsel serta Jajaran masih terus melakukan pengungkapan terhadap kasus-kasus yang terjadi. Selain itu, peran serta masyarakat khususnya dalam ungkap Kasus Curas, Curat dan Curanmor serta Tindak Pidana Narkoba di wilayah hukum Polda Sumsel juga sangat dibutuhkan pihak kepolisian.
Kabid Humas juga berharap kepada masyarakat agar selalu menjaga kewaspadaan serta meningkatkan keamanan dilingkungan masing-masing. Menambah kunci pengaman pada kendaraan roda dua saat parkir untuk menghindari aksi curanmor.(DOKUMENTASI SRIWIJAYA POST/TRIBUN SUMSEL/TIM)