Virus Corona di Sumsel
Mitos atau Fakta Fungsi Kalung Antivirus Covid-19, Begini Penjelasan Jubir Gugus Tugas Sumsel
Selain itu, eucalyptus dipercaya ampuh mengobati berbagai penyakit, seperti asma, sinusitis, bronkitis, radang gusi.
Penulis: Jati Purwanti | Editor: Hendra Kusuma
SRIPOKU.COM, PALEMBANG-Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kementerian Pertanian Provinsi Sumatra Selatan telah mempromosikan Kalung Antivirus Corona kepada pemerintah kota Palembang pada Senin (20/7/2020) lalu.
Bahkan, BPTP Kementerian Provinsi Sumsel pun dalam waktu dekat siap memasarkan Kalung Antivirus Corona tersebut.
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Sumsel, Yusri, mengatakan hingga kini belum memahami cara kerja dari Kalung Antivirus Corona tersebut.
Seperti diketahu, Kalung Antivirus Corona tersebut tersebut dari bahan tumbuhan eucalyptus atau kalung eucalyptus yang diklaim dapat menangkal 80 persen virus korona.
"Kalung anti corona sampai hari ini, saya secara pribadi belum memahami cara kerjanya," katanya, Selasa (21/7/2020).
Meski demikian, menurut Yusri, jika seseorang meyakini apa yang digunakannya maka hal tersebut dapat membuatnya percaya akan cara kerja benda atau Kalung Antivirus Corona yang digunakan.
Artinya Kalung Antivirus Corona tersebut bisa memberikan efek yang berguna dan apakah terbukti bisa menangkal penyebaran Virus Corona.
"Apa saja yang kita pakai, selagi kita yakin, yakinnya itu yang akan membuat kita pede dan yakin dengan cara efeknya," ujar dia.
Sekadar tahu, Kalung Antivirus Corona yang diproduksi oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementerian Pertanian.
Sebelumnya, menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyebutkan jika kalung tersebut dapat mematikan virus korona hingga 80 persen hanya dengan kontak.
Bahkan Kalung Antivirus Corona pun akan diproduksi massal pada Agustus mendatang.
Namun, tak lama setelahnya Balitbangtan merevisi pernyataan Syahrul Yasin Limpo tersebut.
Bahwa, jika Kalung Antivirus Corona tersebut hanya sebagai jamu,
bukan antivirus usai mendapatkan kritikan dari berbagai pihak terkait dengan Kalung Antivirus Corona.
Masih Perlu Penelitian