Inilah 7 Ciri Air Sumur Sehat dan Aman Digunakan: Jernih, Rasanya tawar dan Tidak berwarna
Ada bahaya yang mengintai jika kualitas air sumur atau air tanah tidak diperhatikan. Kondisi air yang buruk berpotensi menjadi sarang bakteri.
SRIPOKU.COM - Air sumur atau air tanah merupakan salah satu sumber air bersih yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat. Penggunaan air sumur pun beragam, mulai dari kebutuhan sanitasi hingga air minum sehari-hari.
Akan tetapi, ada bahaya yang mengintai jika kualitas air tanah tidak diperhatikan. Kondisi air yang buruk berpotensi menjadi sarang bakteri.
Seperti diketahui, bakteri tertentu dapat menyebabkan berbagai macam penyakit, seperti diare.
• Air Sumur di Empatlawang Rasanya Asin Seperti Air Laut, Ternyata Bisa Sembuhkan Penyakit Kulit
• Ramalan Bintang Kesehatan Senin 20 Juli 2020: Aries Disarankan Tidak Kebanyakan Makanan Berlemak
Jangan lupa subscribe, like dan share channel Youtube Sripokutv di bawah ini:

Diare adalah salah satu penyakit berbahaya yang rentan menyerang anak. Penyakit itu dapat menguras nutrisi tubuh anak.
Jika diare terus berulang dan tidak segera ditangani, anak akan berisiko mengalami gizi buruk dan stunting.
Oleh karena itu, penting untuk memiliki kualitas air tanah yang baik di rumah. Di samping asupan nutrisi yang cukup, sanitasi yang baik dapat mengoptimalkan tumbuh kembang anak.
Berikut ciri-ciri air tanah yang sehat dan aman untuk digunakan di rumah.
1. Jernih
Indikator pertama yang perlu diperhatikan adalah kejernihan air. Jika air tanah tampak keruh, maka dapat dipastikan air telah terkontaminasi lumpur dan tidak layak untuk digunakan, terutama untuk air minum.
Meski demikian, air yang tampak jernih belum tentu bersih dan layak digunakan. Namun demikian, hal itu dapat menjadi langkah pertama untuk menilai kualitas air tanah.

Pada beberapa kasus, ada air tanah yang berwarna kuning atau hijau. Kondisi itu lebih parah dari air keruh dan sangat berbahaya untuk kesehatan.
Umumnya, warna air tanah dipengaruhi kandungan unsur yang ada di dalam tanah. Anda dapat mendeteksi hal itu dengan menaruh jarum atau batu di dasar bak penampungan. Jika tidak terlihat dari atas, maka air tersebut tidak layak untuk digunakan.