Berita Muratara
Kisah Anak Korban Kebakaran di Muratara Terus Menangis Akibat Seragam Sekolahnya Terbakar
Pagua mengungkapkan, setalah rumahnya terbakar, anak perempuannya yang masih kelas 3 SD menangis terus.
SRIPOKU.COM, MURATARA -- Korban kebakaran, Pagua (37) berterima kasih kepada Pemkab Muratara yang telah memberikan bantuan kepadanya.
"Kami mengucapkan terima kasih, pemerintah sudah memperhatikan kami," katanya, Minggu (19/7/2020), saat menerima kunjungan dari Bupati Muratara Syarif Hidayat.
Pagua mengungkapkan, setalah rumahnya terbakar, anak perempuannya yang masih kelas 3 SD menangis terus.
Anaknya bernama Liza (8 ) menangis karena pakaian sekolahnya jadi abu setelah dimakan api.
"Beberapa hari ini nangis terus dia, baju sekolahnya hangus, saya bilang nanti ayah beli lagi," cerita Pagua dengan nada sedih.
Ia bersyukur tidak terjadi apa-apa dengan keluarganya dari kebakaran yang menghabiskan rumah panggungnya itu.
"Anak saya yang kelas satu SMA yang kemarin kena percikan api sudah sembuh, kakek saya juga tidak apa-apa," tambah Pagua.
• Kejadian Sebenarnya Diungkap, Nikita Mirzani tak Habis Fikir Sikap Baim Wong Ini: Kok Gak Izin Ya
• Jualan Kopi Pakai Mobil Mewah di Pinggir Jalan, Pedangdut Vebrie Verona Jadi Sorotan Pengendara
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak membantu mencari sumbangan untuk kelurganya.
"Iya, ada warga yang membantu kami cari sumbangan ke rumah-rumah warga, minta di jalan raya juga, terima kasih banyak," ucap Pagua.
Bupati Musi Rawas Utara (Muratara), Syarif Hidayat turun langsung melihat puing-puing sisa kebakaran rumah warga.
Kebakaran terjadi di Kampung 2 Desa Surulangun, Kecamatan Rawas Ulu, Jumat (17/7/2020) pagi sekitar pukul 07:00 WIB.
Bupati bersama Ketua Tim Penggerak PKK Lia Mustika Syarif turut prihatin atas musibah yang menimpa warganya tersebut.
"Kami prihatin dengan musibah ini, kedatangan kami ke sini untuk memberi support kepada korban untuk kembali semangat," kata Syarif.
"Kami juga memberikan bantuan, ada sembako, peralatan masak, seragam sekolah dan lain-lain, ada juga sedikit uang," tambahnya.
• Begini Cara Sehat Mengolah Daging Kurban, Lakukan 6 Tips ini Agar Terhindar dari Bahaya Penyakit!
• Rizky DAcademy Disebut Suami Soleh oleh Istrinya, Lesty Kejora Berkomentar, Tegar Ditinggal Nikah
Walaupun bantuan yang diberikan tidak begitu besar, kata Bupati, namun itulah bentuk kepedulian pemerintah daerah terhadap warganya yang ditimpa musibah.
Bupati mengingatkan masyarakat agar senantiasa berhati-hati terhadap berbagai ancaman kebakaran.
Mengingat musibah yang satu ini bisa terjadi kapan saja dan menimpa siapa saja secara tiba-tiba.
"Dalam berbagai kesempatan sering kita sampaikan masalah ini, hati-hati, waspada, jangan sampai kejadian seperti ini terus terjadi," imbaunya.
Bupati mengaku mendapat informasi bahwa kebakaran tersebut diduga diakibatkan korsleting listrik.
"Saya tanya dengan Kades ada apa ini, katanya korsleting listrik," ujar Bupati.
Ia mengimbau masyarakat agar tidak sembarangan membeli kabel listrik.
• Jelang Pernikahan, Aurel Kepergok Belajar Urus Bayi, Akui Ingin Punya 15 Anak dengan Atta Halilintar
• Panduan Solat Idul Adha 2020 10 Dzulhijjah 1441 Hijriyah Lengkap Niat dengan Amalan Sunahnya
"Kalau kita pasang listrik, coba belilah kabel listrik yang sesuai standar PLN, atau ada merk SNI.
Kita di desa ini bisanya beli yang biasa, belilah yang agak mahal sedikit tidak apa-apa, kalah beli menang pakai," katanya.
Bupati juga meminta masyarakat agar tidak membuat stop kontak dengan colokan bercabang banyak.
"Itu bahaya, terminal listrik itu tidak tahan kalau banyak colokan, dia akan meleleh, hangus, itulah makanya sering terjadi kebakaran," kata Bupati.
Sebelumnya diberitakan, satu unit rumah di Kampung 2 Desa Surulangun, Kecamatan Rawas Ulu, Kabupaten Muratara, habis terbakar, Jumat (17/7/2020).
Selain menghabiskan satu rumah panggung bertingkat itu, api juga melahap dinding rumah di sebelahnya.
"Yang habis satu (rumah), rumah di sebelahnya kena dindingnya, rumah depannya juga pecah kaca," kata warga, Perdi dibincangi di lokasi kejadian.
Selain menghanguskan rumah, barang-barang berharga milik korban tak terselamatkan hingga turut dilalap api.
Seperti satu unit sepeda motor, mesin rumput, mesin genset dan beberapa peralatan rumah lainnya.
Perdi menceritakan, api sangat cepat membakar rumah terbuat dari kayu yang sudah lapuk tersebut.
Warga mengetahui rumah itu terbakar setelah melihat api sudah membumbung tinggi.
Beruntung tak ada korban jiwa dalam kejadian ini, karena penghuni rumah berhasil menyelamatkan diri.
"Apinya besar sekali, cepat sekali, alhamdulillah yang menunggu rumah tidak apa-apa, dia cepat keluar rumah," kata Perdi.
Api berhasil dipadamkan sekitar satu jam kemudian setelah warga berjibaku memadamkan api menggunakan peralatan seadanya.
• Mantan Petinju Nasional Ini Jabat Posisi Strategis di Mabes Polri, Promosi Jenderal Bintang Dua
• Hasil Autopsi Tidak Ditemukan Tanda Kekerasan, AR Diduga Bunuh Diri Karena Sakit tak Kunjung Sembuh
Mobil pemadam kebakaran milik Pemkab setempat tidak bisa ke lokasi kejadian lantaran tak ada akses.
"Warga memadamkan api pakai ember, gotong royong, dibantu mesin sedot air juga, kebetulan rumahnya dekat sungai.
Kalau mobil Damkar memang tidak bisa ke sini, karena desa kami ini di seberang sungai, cuma ada jembatan gantung, yang bisa lewat motor saja," kata Perdi.
Kabid Damkar Pemkab Muratara, Rusli mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan mobil Damkar untuk turun ke lokasi kejadian.
Namun berhubung rumah yang terbakar berada di seberang sungai, sehingga mobil Damkar tak ada akses ke lokasi kebakaran.
"Mobil kita siap terus, stand by, rumahnya di seberang, mobil kita tidak bisa ke sana. Adanya jembatan gantung cuma bisa dilewati motor saja," kata Rusli.
• VOKALIS Band Terkenal Ini Naik Angkot, Tapi tak Satu pun yang Mengenalinya, Kasihan, Siapakah Dia?
• Seorang Sekuriti Ikut Terseret Kasus Narkoba Catherine Wilson, Perannya Terungkap Sering Beli Sabu
Camat Rawas Ulu, Abdul Kadir mengatakan, kebakaran tersebut berhasil dipadamkan berkat kekompakan warga yang gotong-royong memadamkan api.
"Penyebabnya belum tahu, tapi biasanya korsleting listrik atau dari kompor. Kuat dugaan kita kebakaran ini karena korsleting listrik," kata Abdul Kadir.
Dalam berbagai kesempatan, pihaknya selalu mengingatkan masyarakat agar berhati-hati dengan bencana kebakaran.
"Kabel listrik perhatikan, kompor gas juga, karena kebakaran itu rata-rata penyebabnya dari listrik atau kompor," ujarnya.