Virus Corona di Sumsel

Rahasia Orang Gila, Tuna Wisma dan Gelandangan Tidak Terinfeksi Covid-19, Ini Penjelasan Tim Gugus

Padahal, tuna wisma, seperti pengamen atau Gelandangan, orang gangguan jiwa atau Orang gila sebagian besar bahkan kerap tidak mengikuti protokol

Editor: Hendra Kusuma
SRIPOKU.COM/BERI SUPRIYADI
Dokumentasi Sripoku.com, seorang gelandangan tampak di kawasan OI 

Laporan wartawan sripoku.com, Maya Citra Rosa

SRIPOKU.COM, PALEMBANG-Berdasarkan kata kasus Virus Corona atau Covid-19, maka hampir seluruh lapisan masyarakat berpontesi tertular. Namun golongan kelompok tuna wisma, seperti pengamen atau Gelandangan, orang gangguan jiwa atau Orang gila belum terdata sebagai bagian dari kelompok yang tertular.

Mengapa demikian? ternyata Tim Gugus Tugas Covid-19 di Palembang memiliki keterangan sendiri.

Terungkap, bahwa kelompok tuna wisma, seperti pengamen atau Gelandangan, orang gangguan jiwa atau Orang gila memiliki potensi terinfeksi Covid-19.

Meski kemudian faktanya, hingga kini belum terdata jika tuna wisma, seperti pengamen atau Gelandangan, orang gangguan jiwa atau Orang gila tersebut terdata jika mereka bisa terinfeksi.

Padahal, tuna wisma, seperti pengamen atau Gelandangan, orang gangguan jiwa atau Orang gila sebagian besar bahkan kerap tidak mengikuti protokol kesehatan.

Yudhi Setiawan selaku Jubir Satgas Covid-19 Dinas Kesehatan Kota Palembang mengatakan sampai saat ini belum ada data dari kalangan tunawisma maupun orang dengan gangguan jiwa yang terjangkit Virus Corona. 

Menurutnya, pemeriksaan Covid-19 juga tetap memprioritaskan pada orang yang berisiko terjangkit tanpa memandang status pekerjaan atau status ekonomi.

"Orang yang berisiko bukan hanya dari golongan ekonomi kurang mampu, tetapi juga pada kelompok ekonomi menengah ke atas," ujarnya saat dikonfirmasi melalui pesan whatsapp, Kamis (16/7/2020).

Selain itu, pada daerah dengan status comunity transmisi seperti Kota Palembang, semua orang berisiko untuk tertular Covid-19.

Idealnya semua penduduk dilakukan test swab, tetapi tidak memungkinkan karena terkendala sumber daya, baik manusia ataupun bahan dan alat.

Maka dilakukan pemeriksaan pada suspek yaitu orang yang bergejala mengarah Covid-19 seperti batuk, demam dan sesak. 

Sedangkan, jika diantara kelompok tunawisma, seperti pengamen atau gelandangan, orang gangguan jiwa dan sebagainya mempunyai gejala tersebut, dan dibawa ke fasilitas kesehatan seperti puskesmas. 

Maka tentu Dinkes Kota Palembang akan melakukan prosedur pemeriksaan swab test. 

"Jadi kesimpulannya, mengapa pada kelompok tersebut tidak ada yang terkena Covid-19, ini karena mereka belum melakukan test swab," tuturnya. 

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved