Banjir Bandang di Luwu 13 Tewas 46 Hilang. Saya Lihat Ratusan Orang Terseret Air
Eddi mengaku menyaksikan puluhan warga terseret banjir yang datangnya seperti air bah.
LUWU, SRIPO -- Warga Radda, Kecamatan Masamba, Luwu Utara, bernama Eddi, salah satu saksi mata yang melihat ganasnya banjir bandang yang menerjang wilayah ibukota Kabupaten Lutra, Senin (13/7/2020) malam.
Eddi mengaku menyaksikan puluhan warga terseret banjir yang datangnya seperti air bah.
Menurut Eddi, awal bencana ini terjadi sekitar pukul 19:00 Wita, air mulai naik.
Sebelum magrib, tersiar kabar bahwa tiang listrik di dekat Jembatan Radda tumbang karena banjir. Usai salat Magrib, semakin banyak warga berdatangan ke sekitar Jembatan Radda.
Nah, saat itulah, sekitar pukul 19.00 Wita, banjir mulai datang menyapu Jembatan Radda dan sekitarnya. Dia menyebut, ada beberapa mobil dan motor tersapu banjir.
"Tak sedikit warga yang ikut terseret banjir. Banyak warga berteriak minta tolong, mereka terseret banjir. Saya melihat ratusan orang terseret, saling berusaha menyelamatkan diri dari derasnya banjir bercampur lumpur,” cerita Eddi.
Eddi menyebutkan, suasana saat itu sangat panik, karena arus air sangat deras.
“Om dan tante saya masih ada yang belum ditemukan,” kata Eddi.
Banjir bandang akibat luapan Sungai Masamba di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, menelan korban jiwa.
Hingga Selasa (14/7/2020), tercatat ada 13 orang yang ditemukan dalam keadaan tewas. Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Makassar juga melaporkan ada 46 orang yang dilaporkan hilang dalam musibah ini.
"46 orang lainnya dinyatakan hilang masih dalam pencarian oleh tim gabungan,” kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Makassar, Mustari, dalam rilisnya yang diterima, Selasa (14/7/2020) sore.
Mustari menyebutkan, jenazah korban banjir bandang ini sudah dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Masamba dan Rumah Sakit Hikmah. Jenazah yang berada di Rumah Sakit Hikmah adalah yang belum teridentifikasi.
Selain korban tewas, selama proses evakuasi petugas dari Basarnas juga menemukan 10 orang yang selamat setelah terseret banjir bandang.
Korban selamat tersebut adalah Nursia (44) warga Radda, Windi Lifriandi (26) Bone Tua (Masamba), Heril (28), Hera Hedrian (17), Wahyuni, H Syamsu, Jelita Busor, Kadir warga Radda. Sedangkan dua orang warga Masamba masing-masing beridentitas Salsa dan Wardah.
“10 orang korban selamat dalam perawatan di RSUD Masamba,” tuturnya.
Mustari menambahkan, sebanyak 14 orang tim Basarnas Makassar dan enam orang dari Basarnas Palopo serta enam orang dari Basarnas Bone dikerahkan untuk membantu tim Basarnas Luwu Utara.