Sekolah-Sekolah di Muaraenim Kaget Didatangi Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19
Untuk memastikan kesiapan sekolah yang menggelar kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) Tahun Ajaran 2020-2021
Penulis: Ardani Zuhri | Editor: adi kurniawan
Laporan wartawan Sripoku.com, Ardani Zuhri
SRIPOKU.COM, MUARAENIM -- Untuk memastikan kesiapan sekolah yang menggelar kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) Tahun Ajaran 2020-2021, Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 Kabupaten Muaraenim melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) ke sekolah-sekolah, Senin (13/7/2020).
Dari pengamatan dan informasi di lapangan, dari beberapa sekolah setingkat SLTA di Kecamatan Muaraenim setidaknya ada dua sekolah yang menggelar semacam pengenalan yakni SMAN 2 Rujukan Muaraenim dan SMAN 3 Muaraenim.
Sedangkan SMAN 1 Unggulan Muaraenim, SMKN 1 Muaraenim dan SMKN 2 Muaraenim belum menggelar kegiatan MPLS Tahun Ajaran 2020 - 2021.
Adapun Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Muaraenim terdiri dari Kepala Dinas Kesehatan Muaraenim Vivi Mariani, Dandim 0404 Muaraenim Letkol Inf Syafrudin dan Kapolres Muaraenim AKBP Donni Eka Syahputra dan intansi terkait.
• Tak Hanya Pintar Mengaji, Santri Pondok Sabilillah Juga Dibekali Keterampilan Otomotif
• Warga Binaan Lapas Kayuagung Diberi Keterampilan Kewirausahaan agar Bisa Mencari Nafkah Saat Bebas
• Fakta-Fakta Menarik Hana Hanifah, Pernah Berseteru Dengan Mantan Atta Halilintar, Intip Foto-Fotonya
Kepala Sekolah SMA 2 Rujukan Muaraenim, Ritta Riana mengatakan pihaknya sangat terkejut didatangi tim Gugus Tugas Covid-19 Muaraenim ke kegiatan MPLS, dan tidak menduga kegiatan didatangi dan dihadiri langaung oleh Dandim dan Kapolres serta Kadinkes. Dan mudahan-mudahan kedatangan tim gugus tugas Covid 19 Muaraenim bisa memberikan pencerahan kepada siswa-siswi baru.
Dalam MPLS SMA Rujukan 2 Muaraenim ini, lanjut Ritta, hanya diikuti oleh 50 anak terpilih dari 220 siswa baru di tahun ajaran 2020-2021 dan dilaksanakan satu hari selama tiga jam di aula SMAN 2 Muaraenim.
Setelah itu akan dilakukan dengan sistem Daring dan Luring. Penggunaan dua sistem tersebut guna mengatasi adanya siswa kurang mampu yang memiliki keterbatasan hp android ataupun Laptop.
Untuk fasilitas lain seperti cuci tangan, sabun, menjaga jarak, pengaturan tempat duduk sudah disiapkan jika sistem tatap muka nantinya dilakukan.
Hal senada dikatakan Kepsek SMAN 3 Muaraenim Siswani, bahwa kegiatan siswa ini bukan MOS hanya pengenalan saja antara dewan guru dengan siswa dan pembagian buku pelajaran. Dan kegiatan ini, sudah berkoordinasi dengan Sumsel dan diperbolehkan asal mematuhi protokol kesehatan.
"Yang hadir ini hanya 30 orang perwakilan dari 97 siswa baru. Hanya hari ini saja dan selama dua jam," ujarnya.
Kepala Dinas Kesehatan Muaraenim, Vivi Mariani mengatakan bahwa saat ini tim gugus tugas berusaha untuk mengembalikan status dua kecamatan yang telah masuk zona Merah yakni Kecamatan Muaraenim dan Lawang Kidul ke zona hijau kembali. Pihaknya tidak ingin di sekolah menjadi cluster baru penyebaran Covid-19.
Oleh karena itu harus benar-benar dipersiapkan sesuai dengan protokol Kesehatan.
"Atur jarak kursi antar siswa, lakukan penyemprotan disinfektan setiap hari seperti di WC, kantin jangan buka dahulu dan lain-lain," tuturnya.
Komandan Kodim 0404 Muaraenim, Letkol Inf Syafrudin didampingi Kapolres Muaraenim AKBP Donni mengatakan pihaknya tidak melarang sekolah dibuka, tetapi kondisi saat ini, Kecamatan Muaraenim dan Lawang Kidul sudah masuk zona merah.