Kematian Misterius Editor Metro TV, Polisi Periksa 12 Saksi & Bantah Terduga Polisi di Kantor Sama
"Kemungkinan akan bertambah lagi mungkin," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Yusri Yunus pada Sabtu (11/7/2020).
SRIPOKU.COM -- Polisi memeriksa 12 saksi guna mengusut penemuan jenazah editor Metro TV, Yodi Prabowo.
Dikutip dari Kompas.com, 12 saksi terdiri dari rekan, beberapa kerabat korban, dan keluarga.
"Saat ini saksi sudah 12 orang diperiksa, yang kita periksa orang-orang terdekatnya, seperti teman dan keluarganya."
"Kemungkinan akan bertambah lagi mungkin," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Yusri Yunus pada Sabtu (11/7/2020).
Kendati demikian, Yusri belum bisa mengungkap hasil pemeriksaan para saksi ini.
Sebelumnya TribunJakarta mengabarkan bahwa ada pesan berantai yang mengatakan polisi akan menjemput karyawan Metro TV.

• Yuyun Diduga Dibunuh Ketika Listrik Padam & Hujan, Tetangga tak Mendegar Suara Jeritan Minta Tolong
• Tambahan 36 Kasus Positif Covid-19, 25 Palembang 5 Banyuasin 2 Linggau 1 Muba, PALI, dan Muaraenim
• Kisah Kartini, 10 Tahun Bertahan Hidup di Hutan Belantara yang Angker, Sering Diganggu Manusia Usil
Karyawan yang dimaksud merupakan rekan Yodi Prabowo.
Pesan itu mengatakan polisi tengah menangkap pelaku pembunuhan Yodi Prabowo.
Namun hal ini dibantah Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP M Irwan Susanto.
"Ya memang dijemput, tapi untuk dimintai keterangan sebagai saksi saja," kata Irwan.
Irwan mengatakan, penjemputan yang cepat membuat orang-orang mungkin menilainya demikian.
"Mungkin tadi karena buru-buru, karena memang banyak yang harus kita mintai keterangan untuk konfirmasi," jelasnya.
Ada Bekas Tusukan di Leher dan Badan
Sebelumnya, mayat Yodi ditemukan sejumlah anak-anak yang sedang bermain layangan di sekitar TKP.
Dari hasil identifikasi polisi, terdapat luka sayatan di dada kiri korban.
"Ada juga kita temukan sebilah pisau yang diduga terkait luka tersebut," tutur Irwan.
Lebih lanjut mengutip Kompas.com, ada sejumlah luka tusuk dibagian leher dan badan korban.
Di lokasi penemuan jenazah, polisi juga menemukan dompet berisi KTP, NPWP, kartu ATM, tiga STNK, uang Rp 40.000, helm, jaket, tas korban, dan sepeda motor Honda Beat warna putih.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Yusri Yunus mengatakan belum bisa menyimpulkan adanya pembunuhan berencana meski tidak ada barang yang hilang.
"Nantilah yang menyimpulkan tim penyidik, kalau hilang (barang berharga) itu berarti perampokan, itu dugaan awalnya aja," jelas Yusri.
Selain itu, jenazah Yodi sudah dalam keadaan mulai rusak dan membusuk ketika ditemukan.
Yusri memperkirakan, Yodi sudah meninggal tiga hari sebelum didapati anak-anak itu.
"Jadi pertama memang betul mayat itu sudah proses pembusukan lanjut karena sudah 2 - 3 hari diperkirakan di TKP (tempat kejadian perkara)," kata Yusri.
Sosok Pendiam dan Sayang Adik
Kini mendiang Yodi Prabowo (26) telah dimakamkan di TPU Sandratex, Ciputat Timur, Tangerang Selatan pada Sabtu (11/7/2020).
Kepergiannya menorehkan luka pada keluarga besarnya.
Adik Yodi, Dimas Wicaksono mengatakan bahwa kakaknya adalah sosok yang pendiam dan sayang kepada adik-adiknya.
Dikutip dari TribunJakarta, Dimas mengatakan Yodi sering membaca Al Qur'an dan ibadah malam sebelum ditemukan tewas.

"Firasat ada, akhir-akhir ini sering ngaji tiap tengah malam. Salat rajin juga," kata Dimas.
Selain itu, Yodi merupakan orang yang tidak terbuka dan suka menyendiri.
"Dia (Yodi) orangnya pendiem, kalau ada masalah engga pernah cerita, pendiem bgt orangnya. Kayak sering menyendiri," ungkap Dimas.
Diberitakan sebelumnya, Editor Metro TV, Yodi Prabowo ditemukan tewas di Tol Jorr, Ulujami Pesanggrahan, Jakarta Selatan pada Jumat (10/7/2020) siang.
Setelah itu jenazah dilarikan ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur untuk dilakukan otopsi.