Guru SD Tewas Tanpa Busana di Banyuasin
Terungkap Pelaku Pembunuhan Guru di Banyusian Pernah Menjadi Murid Korban Selama 4 Tahun di Sekolah
Ardiansyah pelaku pembunuhan ternyata pernah diajar di sekolah oleh korban. Pelaku didik selama empat tahun
SRIPOKU.COM, BANYUASIN -- Ardiansyah pelaku pembunuhan ternyata pernah diajar di sekolah oleh korban.
Pelaku didik selama empat tahun oleh korban yakni mulai dari kelas satu hingga kelas empat SD.
"Setelah kelas empat pelaku putus sekolah," ujar salah seorang guru SD Negeri 11 Muara Telang Banyuasin, Sumatera Selatan, Jumat (10/7/2020).
Menurut guru tersebut, korban tidak pernah bercerita tentang masalah atau apa yang menyangkut tersangka.
"Tidak ada cerita ada masalah atau apa di sekolah," kata dia.
• SMAN 11 Palembang Sebut Pembunuh Vanny Bukan Pelajar di Sana, Humas: Polisi Juga belum Laporan
• Rumah Tangganya Terbilang Harmonis, Diam-diam Ari Lasso Ngaku Sudah Menikah 3 Kali, Luna Maya Kaget!
Namun diketahui antara korban dan pelaku lokasi tempat tinggal memang berdekatan.
"Mereka ini tetangga berdekatan rumahnya," kata dia.
• Keluarga Yuyun Duga Guru SD yang Ditemukan Tewas di Dalam Ember Diperkosa & Dibunuh Mantan Muridnya
• Kemarin Ngotot Cerai dari Kiwil, Meggy Wulandari Mendadak Bingung Mikir Masa Tua: Takut Pada Allah!
Selanjutnya korban ini diketahui memang tinggal sendirian di rumah.
Muhammad Gani (57), kakak kandung korban pembunuhan mengungakapkan, barang beharga milik adiknya tersebut hilang.
Menurut dia, dua unit handpone dan satu unit laptop dan printer diketahui hilang.
• Bangkit Pasca Rumah Tangga Hancur, 5 Artis Ini Kini Berhasil Jadi Janda Kaya, Buktikan Wanita Kuat
• Ramalan Bintang Keuangan Jumat 10 Juli 2020: Gemini Jangan Mencari Strategi Baru dalam Pekerjaan
Seluruh barang itu diduga kuat dibawa kabur oleh pelaku.
"Laptop, printer, handphone hilang. Kemungkinan itu yang diambil pelaku," kata Gani di depan ruang jenazah Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Palembang, Kamis (9/7/2020), seperti dikutip dari Kompas.com.
Ardiansyah pelaku pembunuhan guru SD negeri 11 Muara Telang, Banyuasin Sumatera Selatan sudah ditangkap oleh Tim Puma Polres Banyuasin, Kamis (9/7/2020) malam.
Sebelum membunuh, pelaku sempat memperkosa korban Efriza Yuniar alias Yuyun.
Kapolres Banyuasin AKBP Danny Ardiantara Sianipar SIk, mengatakan, pelaku Ardiansyah lebih dahulu mengintip korban mandi.
Pelaku kemudian bersembunyi di balik kulkas di samping pintu kamar mandi berada.
Selanjutnya saat korban keluar dari kamar mandi, pelaku langsung mencekik perempuan berstatus janda tersebut.
Korban kemudian dalam kondisi pingsan, di saat itulah pelaku membawa Yuyun ke ruang tamu dan memperkosanya.
"Korban sempat berontak dan teriak, pelaku membekap mulut korban dengan menggunakan ikat rambut yang terbuat dari kain," kata Kapolres.
• Ramalan Bintang Keuangan Jumat 10 Juli 2020: Gemini Jangan Mencari Strategi Baru dalam Pekerjaan
• Ingin Turunkan Berat Badan, Coba Racikan Daun Salam dan Kayu Manis
Tidak sampai disitu saja, tersangka juga mengikat leher korban dengan menggunakan sabuk warna coklat dan charger HP.
Serta mengikat tangan korban dengan menggunakan tali rapia.
Setelah korban tak bernyawa, pelaku menyeret korban menggunakan sprei dan dimasukkan ke dalam ember warna hijau dan diikat dengan menggunakan tali rapia.
Kemudian tersangka keluar melalui pintu depan rumah korban dan mengunci rumah korban dari luar.
Selanjutnya anak kunci tersebut diselipkan dari bawah pintu.
• Dihina Numpang Hidup dengan Raffi Ahmad, Kondisi Kamar Nisya Adik Ipar Nagita Slavina di Luar Dugaan
• Barcelona Kalahkan Real Madrid dalam Perburuan Wonderkid Paling Ciamik di Spanyol
Untuk motifnya, jelas AKBP Danny, tersangka memperkosa korban dikarenakan sebelumnya tersangka sudah menonton film dewasa (konten porno).
Tersangka kemudian panik karena korban berontak dan akhirnya dibunuh dengan cara dicekik dan diikat.
Dari penangkapan tersangka diamankan, barang bukti yakni, satu hp merk Nokia, satu hp merk Vivo, ember warna hijau, satu charger Hp warna putih, satu buah ikat rambut, satu buah ikat pinggang coklat, satu buah celana coklat tersangka, dan satu buah Baju warna hitam adidas, serta tersangka diamankan di Mapolres Banyuasin.
Saat diamankan, tersangka langsung mengakui bahwa dirinya memang melakukan pembunuhan terhadap Korban.
Pelaku mengaku membunuh korban karena ingin melakukan pemerkosaan terhadap korban.
3 Hari Tidak Masuk Sekolah
Guru SDN 11 Muara Telang Kabupaten Banyuasin, ditemukan oleh rekan kerjanya tak bernyawa di dalam ember berukuran 60 cm.
Korban dalam keadaan tangan terikat dan perut terikat tali rapiah.

Guru tersebut bernama Efriza Yuniar alias Yuyun (45) warga Muara Telang Banyuasin berstatus janda tak beranak.
Kapolres Banyuasin AKBP Danny Ardiantara Sianipar SIk, Kamis (9/7/2020) membenarkan, adanya kasus pembunuhan terhadap guru sekolah dasar di Muara Telang.
Korban ditemukan oleh keempat rekan sesama guru.
"Korban ini sudah tiga hari tidak masuk sekolah, tidak mengajar.
Lalu rekannya mendatangi rumah korban. Melihat rumah korban terkunci," kata AKBP Danny.
Kecurigaan sesama guru, lantaran korban beberapa hari dihubungi melalui telpon tidak bisa.
"Rekan sesama guru menghubunginya, tapi tidak bisa - bisa sehingga mereka mendatangi kediaman korban," ujar Kapolres.
Saat rekan sesama guru mendatangi rumah korban, mereka menemukan korban sudah dalam keadaan tidak bernyawa dalam kondisi memprihatinkan.
• KAPOLRES Muaraenim Tebar 10 Ribu Bibit Ikan Lele di Kampung Tangkal Covid-19 Desa Tapus Lembak
• Pedagang Pasar Palimo Palembang yang Berjualan di Lahan Parkir Menolak Ditertibkan, Ini Alasannya!
"Korban ditemukan oleh rekannya, telah tewas dalam ember berukuran 60 cm dalam kondisi telanjang. Tangan terikat di perut dengan tali rapiah," tutur Kapolres.
Mengenai motif, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan dan keempat rekannya yang menemukan pertama kali masih di mintai keterangan.
"Jadi yang menemukan korban sesama guru," jelas AKBP Danny dan kini Kasat Reskrim bersama tim dan Polsek Muara Telang telah ke Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Masih kata Kapolres, untuk korban sudah di dalam perjalanan menuju rumah sakit Bhayangkara untuk diautopsi.
"Anggota sudah di lapangan dan korban akan dibawa ke rumah sakit Bhayangkara Palembang," kata dia.