Guru SD Tewas Tanpa Busana di Banyuasin
Cerita Keluarga Mendiang Yuyun di Detik-detik Sebelum Guru SD Ditemukan Tewas, Hilang di Hari Ultah
Guru SD 11 Muara Telang Kabupaten Banyuasin ini diperkosa dan dibunuh seorang remaja pria yang pernah menjadi murid korban.
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Efriza Yuniar alias Yuyun (51) ditemukan tewas mengenaskan dengan tubuh terikat di dalam ember hijau di rumah dinasnya, Kamis (9/7/2020).
Guru SD 11 Muara Telang Kabupaten Banyuasin ini diperkosa dan dibunuh seorang remaja pria yang pernah menjadi murid korban.
Sela (26), keponakan korban, menuturkan bibinya tersebut terakhir kali berkomunikasi dengan keluarganya pada Selasa (7/7/2020) lalu.
Rupanya saat itu merupakan hari ulang tahun korban.
• Sudah Tejadi Pembusukan, Guru SD di Banyuasin Diperkirakan Sudah 2 Hari Tewas Dibunuh
"Tante saya buat video yang isinya campuran foto-foto dia. Itu karena Tante ulang tahun. Cuma kami keluarganya kurang ingat.
Terus Tante nelpon ke Tante saya yang satunya lagi kalau dia ulang tahun dan habis makan sama teman-temannya," ujar Sela, Jumat (10/7/2020).
Rupanya momen itu adalah yang terakhir bagi kenangan ulang tahun korban.
Sebab pada Rabu (8/7/2020) korban diperkosa kemudian dibunuh oleh pelaku yang mengaku baru saja menonton film porno sebelum akhirnya berbuat kejam pada korban.
Sela mengatakan, pada Rabu pagi, pihak keluarga sempat menghubungi korban namun tidak ada jawaban.
Keluarga menduga saat itu korban sedang sibuk sehingga tidak bisa untuk dihubungi.
"Handphonenya aktif tapi tidak diangkat. Kami pikirnya lagi sibuk," ujarnya.
• Astaghfirullah, Corona Bisa Dijadikan Ladang Uang, Miliarder Makin Tajir Gegara Pandemi
Semenjak bercerai, korban memang menetap seorang diri di rumah dinas yang terletak di halaman SD 11 Muara Telang Kabupaten Banyuasin tempatnya mengajar.
Biasanya sesekali korban juga pulang untuk menemui keluarganya yang mayoritas tinggal di Palembang.
Namun, sejak pandemi virus corona terjadi, korban memutuskan untuk tidak pulang. Bahkan saat Idul Fitri 1441 H lalu, korban juga memilih untuk berdiam diri di Banyuasin.
"Karena situasi juga lagi tidak bagus, jadi Tante lebih memilih tinggal di Banyuasin," ujarnya.